Profile Editor's Choice

Jejak Langkah Seorang Rama Datau

Oleh Admin
Jejak Langkah Seorang Rama Datau

Posisi Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jaya Raya (Hipmi Jaya) akan segera diisi orang baru. Kini ada lima orang yang berpotensi menggantikan Andhika Anindyaguna Hermanto, sebagai ketua umum saat ini. Salah satu dari lima orang itu adalah Iskandarsyah Rama Datau. Dia adalah Direktur Gobel International.

“Saya aktif di Gobel International. Kebetulan itu perusahaan keluarga,” kata Rama kepada SWA Online, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

rama datau

Nama perusahaan tempat dia berkecimpung saat ini tidak asing di telinga. Masyarakat tentunya familiar dengan berbagai macam perangkat elektronik yang bermerek Panasonic Gobel. Rama sendiri adalah anak tertua di generasi ketiga dari keluarga Gobel, pemilik usaha Gobel Group. Melihat fakta tersebut, pandangan kebanyakan orang tentunya: seharusnya dia tidak perlu bersusah payah mencari pekerjaan.

Ternyata faktanya tidak demikian! Dia tidak lantas langsung duduk manis di posisi strategis di manajemen perusahaan. Rama justru digembleng oleh orang tuanya untuk tahu apa itu bekerja keras. Sewaktu ia kuliah di Sydney, Australia, Rama harus bekerja untuk mendapatkan uang saku tambahan. Ia pernah bekerja sebagai pembersih di restoran China, kitchenhand di fastfood Nandos dan Oporto, dan pembersih di pabrik garmen.

Selepas menyelesaikan kuliahnya, Rama tidak langsung diberikan posisi tinggi di perusahaan keluarganya. Ia pun harus melewati magang (on the job training) di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan ditempatkan di tempat yang paling rendah, seperti bagian penerimaan barang-barang material dari pemasok, kemudian baru naik ke bagian lini produksi procurement, perencanaan, dan SDM. “Awalnya, saya begitu masuk di pabrik di bagian penerimaan barang-barang material. Jadi, memang pelatihan dari level paling bawah dulu,” tuturnya.

Setelah itu, pria kelahiran tahun 1980 ini menjadi karyawan tetap dengan menjadi asisten Direktur Utama PT Gobel International, yang merupakan holding company Gobel Group. Selang beberapa waktu, dia pun akhirnya diangkat menjadi direktur di perusahaan itu. Rama juga menjabat beberapa posisi direksi dan komisaris di beberapa perusahaan Gobel Group.

“Sekarang saya banyak mang-handle penjualan produk korporasi, maksudnya produk-produk Panasonic khusus korporasi dan pengembangan bisnis. Karena selain Panasonic, kami juga punya bidang usaha lainnya,” terang Rama.

Rama tak hanya berkutat di Gobel

Kaki Rama tidak hanya berdiri di perusahaan keluarganya. Ia juga berupaya merintis bisnisnya sendiri. Usaha pertamanya adalah memasok power system untuk BTS2 di Indosat. Dia mendapatkan proyek ini dari jaringan pertemanan atau networking. Perlu dicatat, Rama sama sekali tidak menggunakan atau meminta bantuan finansial dari keluarganya untuk proyek ini. Ia justru memanfaatkan networking teman-teman dari keluarganya dengan menawarkan proposal kerja sama yang saling menguntungkan.

Dia juga berusaha mengikuti jejak sang kakek dengan membangun industri dalam negeri. Ia pun berhasil meyakinkan mitranya, Fluidic Energy dari Amerika Serikat, untuk membentuk usaha patungan PT Fluidic Indonesia dan membangun pabrik di Tanah Air. Negara republik ini dijadikan sebagai basis produksi untuk produk power system untuk kawasan Asia Pasifik. Sampai saat ini, perusahaan tersebut sudah menggelontorkan investasi hingga Rp 250 miliar.

Tak hanya itu, Rama juga menjalankan usaha di bidang media, khususnya digital media dan penyedia konten. Usahanya ini muncul dari pertemanan Rama dengan anggota Hipmi Jaya. Salah satu bentuknya, ia pun masuk ke bidang pengembangan aplikasi bekerja sama dengan salah satu inkubator Spanyol, Creative Hot House, dengan produknya disebut Zocko.

Rama ingin melangkah lebih jauh di Hipmi Jaya

Selain aktif bergelut dengan bisnisnya, ia juga aktif di organisasi Hipmi Jaya. Rama masuk ke organisasi ini sejak tahun 2007. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Industri. Dan di masa kepengurusan sekarang yang dipimpin oleh Andhika Anindyaguna Hermanto, Rama menjabat sebagai wakil bendahara umum.

Ketika masa kepengurusan Andhika akan usai, ia berusaha maju untuk menempati posisi tersebut. “Kenapa ingin jadi ketua umum? Karena saya ingin jadi seperti ketua umum saya sekarang,” terang dia.

Dia percaya, Hipmi Jaya bukan hanya milik pengurus, tetapi juga semua anggota. Berlandaskan pandangan itu, ia ingin Hipmi Jaya bisa memberikan manfaat bagi semua anggotanya. Setelah mencoba menelurusi apa yang diinginkan oleh para anggota, ia pun menemukan dua hal, yaitu akses networking dan akses terhadap permodalan.

Rama percaya bahwa di dunia usaha, hal paling utama yang harus dimiliki oleh pengusaha adalah networking. Karena networking itulah, ia bisa membangun sejumlah bisnisnya sendiri dari nol. Menurut dia, salah satu wadah yang memberikan networking adalah Hipmi Jaya. Makanya, salah satu visi yang dia angkat dalam proses maju sebagai ketua umum adalah memaksimalkan manfaat networking Hipmi Jaya bagi para anggota. “Mengenai membantu akses networking, itu menjadi salah satu agenda utama saya,” sebut dia, menegaskan.

Mengenai akses permodalan, kalau ia terpilih sebagai ketua umum, ia akan melanjutkan dan menghidupkan kembali program yang sudah ada. Rama berencana melanjutkan dan menguatkan kerja sama yang telah dibangun dengan Bank DKI sebagai mitra finansial usaha dengan Hipmi Jaya, mendukung rencana reaktivasi Bank Hipmi, hingga menghidupkan kembali program Hipmi Jaya Sinergi Card. “Kalau saya terpilih, saya akan menjalankan program Sinergi Card kembali.”

“Jadi, dibandingkan menambah program-program lagi, sehingga menumpuk program permodalan, lebih baik menjalankan yang sudah ada,” pungkasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved