Profile

Julius Pratama, Punya Misi Terselubung

Julius Pratama, Punya Misi Terselubung

Julius Pratama tampak bersemangat saat peluncuran Sequis Online, sebuah layanan asuransi via online yang dibesut perusahaan asuransi jiwa Sequis (21/1). Dia termasuk orang yang paling berbahagia untuk momen itu lantaran kerja kerasnya membangun layanan tersebut selama dua tahun akhirnya resmi diluncurkan. Pria kelahiran Jakarta, 26 Juli 1989 itu mengantongi gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Tarumanegara, Jakarta (tahun 2010) dan gelar Master Pemasar Bisnis dari Prasetiya Mulya Business School (tahun 2011). Kini, dia menjabat sebagai Head of Sequis Digital. Di sela acara peluncuran itu, Julius pun berbagi kisahnya selama bergabung di Sequis Insurance.

Julius

Julius Pratama

Sejak kapan Anda bergabung dengan Sequis dan apa jabatannya saat pertama masuk ?

Saya masuk di Sequis tahun 2011 di Manajemen Trainee (MT), kemudian dikasih kepercayaan, buat handling direct selling sekitar 1 tahun, dan digital selling ini sudah hampir 2 tahun.

Apa pengalaman paling berkesan selama berada di divisi dirrect selling ?

Sequis pertama kalinya menjamah konsumennya secara langsung, biasanya kan lewat perantara agen kami, nah khusus untuk produk-produk extand, kami coba tawarkan langsung, lewat telemarketing. Memang, sebelumnya kan tidak bisa seperti itu, semua masih dengan cara lama, harus lewat agen dulu. Nah, waktu saya berada di divisi dirrect selling itu, saya coba buat terobosan itu. Ternyata bisa diterima. Jadi kami telepon, kami tawarkan produk, hal itu sebelumnya belum pernah dilakukan asuransi manapun.

Produknya yaitu asuransi untuk critical illness. Produk ini sudah ada setahun sebelum saya gabung, dan hanya dipasarkan secara tradisoional saja. Itu setelah dikemas kembali kemudian kami pasarkan lewat dirrectselling, produk itu kemudian menjadi salah satu back bone-nya Sequis Life. Dalam waktu 3 bulan pertama, langsung mencatat 2.000 polis. Jadi ternyata ada strategi marketing yang harus di twist supaya masyarakat mau terima. Sebelumnya sepenuhnya Sequis hanya bergantung sama agen, padahal sebenarnya konsumen tuh juga butuh intouch secara langsung dari perusahaan.

Apa sebenarnya yang dilakukan untuk menyentuh langsung nasabah itu ?

Jadi kami melihat nasabah yang sudah lebih dari satu tahun di Sequis, dan mereka adalah loyal konsumen, maka kami beri mereka some privellage, diberikan reward. Kemudian kami kasih gambaran apa pentingnya memiliki asuransi critical illness.

Setelah itu, Anda langsung dipindahkan ke digital selling ?

Iya, jadi tahun 2014 saya dikasih kepercayaan memegang digital selling. Saat itu digital itu adalah divisi baru, saya orang pertama dan satu-satunya, benar-benar single fighter hehe… jadi 1,6 bulan awal saya harus bikin riset, sistem, dan operasinya, dan lain-lain. Setelah itu baru masuk lagi 2 orang rekan, akhirnya kami jadi satu tim dan namanya jadi Sequis Online.

Apakah Anda harus belajar lagi untuk bisa menjalankan digital selling ?

Iya, saya harus belajar lagi dari awal dan saya sampai belajar ke Jepang, ikut sebuah pendidikan dan pelatihan, saya harus belajar bagaimana online di negera-negara kompetitor, bagaimana behaviour-nya, nah, saya ambil yang bisa di aplikasikan untuk di Indonesia. Jadilah itu cikal bakalnya Sequis online.

Apa suka dukanya bekerja sebagai pemasar asuransi di Indonesia ?

Sukanya, adalah penuh tantangan. Saya sebenarnya punya misi berada di posisi ini. Saya ingin mengajak anak-anak muda seangkatan saya agar melek asuransi dan manajemen keuangan pribadi, melalui Sequis Online. That’s why I encourage my team, nomor satu adalah kostumer. Kami desain kampanyenya, dan yang lainnya dengan satu misi jangan samapai konsumen merasa tertipu dengan produk yang ditawarkan.

Jadi itu adalah tantangannya, karena umumnya masyarakat tidak mau membeli produk asuransi karena takut tertipu. Makanya fokus kami kesana, bagaimana masyarakat di luar bisa melihat review produk-produk Sequis dengan transparan dan obyektif. Jadi lewat media sosial, orang bisa melihat komentar-komentar dari masyrakat secara obyektif tentang produk-produk kami.

Apa pengalaman paling seru? Pernah ditolak oleh calon nasabah ?

Iya, awal-awal masuk dahulu tuh seru banget, saya pernah, sudah begitu bersemangat, menjelaskan semuanya, dan si calon nasabah juga nampak memberi respon bagus. Tetapi diakhirnya ditolak juga…. rasanya seperti diberi harapan palsu hehe…. tetapi itu justru membuat saya semakin semangat, merasa semakin tertantang.

Berarti tidak boleh gampang menyerah ya? Rahasianya apa agar terus maju pantang mundur ?

Do beyond your capability, jadi kalau misalnya orang ngasihnya 100, maka I should do something yang tidak pernah dipikirkan orang lain sebelumnya. That’s my keys. Dan saya bersyukur sekali punya tim ang solid, itu juga yang membuat saya semakin semangat lagi.

Jadi ada chemistry bekerja di sini ?

Iya, jadi karena saya orang yang cinta tantangan, dan Pak Tatang (Tatang Widjaja – CEO Sequis) orangnya sangat open mind, memberi kepercayaan kepada anak muda seperti saya, itu membuat saya merasa di sini saya mendapat wadah yang tepat untuk menuangkan kreatifitas dengan optimal. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved