Profile Editor's Choice

Melissa Gani, Ahli Teknik yang Nyemplung ke Bisnis Ritel

Melissa Gani, Ahli Teknik yang Nyemplung ke Bisnis Ritel

Jalan hidup memang tak bisa ditebak. Kadang harapan di dalam hati tak sesuai dengan kenyataan. Melissa Gani adalah mahasiswa teknik industri yang semula disiapkan sebagai ahli-ahli di sektor manufaktur. Namun, takdir berkata lain. Selepas lulus dari Universitas Kristen Petra, Surabaya, hatinya lebih condong ke industri ritel yang selalu berhubungan dengan banyak orang. Sempat meniti karier di gedung pertemuan Empire Palace di Surabaya selama setahun, ia lalu bergabung dengan ITC Surabaya sebagai Customer Relation.

Dua tahun bergelut di bisnis barunya, wanita kelahiran 10 September 1986 itu dimutasi ke Jakarta. Tantangan di Ibukota tentu jauh lebih berat. Namun, ia tak patah semangat dan tetap berpikir positif. Dengan terus mengasah kemampuan dan bertekad untuk selalu menjadi yang terbaik di antara karyawan lainnya, ia akhirnya mampu membuat terobosan saat menjadi Customer Relation.

“Saya melihat CR (Customer Relation, red) hanya sekadar loket pengaduan. Ketika timbul masalah, kami yang tergopoh-gopoh maju. Hal tersebut lalu saya ubah dengan mentransformasikan Customer Relation untuk kegiatan yang bersifat preventif sehinggga ke depannya bisa mereduksi komplain,” katanya.

Head of Lease & Promotion Section ITC Group, Melissa Gani

Head of Lease & Promotion Section ITC Group, Melissa Gani

Sebagai Head of Lease & Promotion Section ITC Group, Melissa mendapat amanah berat di ITC Jakarta. Ia harus bisa meningkatkan partisipasi tenant, melengkapi data administrasi di masa lalu, hingga membuat cetak biru manajemen layanan nasabah (Customer Relation Management). Salah satu inovasinya adalah membuat System Global Management untuk mengurangi kegiatan yang bersifat administratif.

“Selama ini sudah dimanage, namun belum optimal. Ke depan, saya ingin mengembangkan ITC sebagai wisata belanja, tak hanya sekadar pusat belanja. Bersama tim marketing, saya membentuk zona tematik, mencapai target partisipasi tenant dalam kegiatan promosi, termasuk kenaikan okupansi lewat hak pengelolaan,” katanya.

Lajang kelahiran Surabaya ini merasa tantangan lebih banyak datang dari dalam diri endiri. Hal itulah yang sebenarnya cukup sulit dipecahkan. Dia mesti jeli merangkul banyak rekan setim yang usianya lebih tua. Selama tiga tahun terakhir, ia cukup sukses merancang kegiatan untuk meningkatkan partisipasi tenant dan okupansi dengan alokasi anggaran yang disediakan. Termasuk membuat majalah belanja yang berisi katalog barang yang ada di ITC.

“Dukanya, semua ada tantangan yang sudah menjadi satu kesatuan. Kita harus berkoordinasi dengan banyak tim. Komunikasi harus lancar. Saya juga tak pernah lelah untuk selalu mempelajari hal-hal yang baru sehingga selalu berada selangkah di depan,” ujarnya. (Reportase: Indah Pertiwi)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved