Profile

Michaelangelo Moran, Sosok di Balik Nama ‘Go-Jek’

Michaelangelo Moran, Sosok di Balik Nama ‘Go-Jek’

Nama Michaelangelo Moran sudah kondang di kalangan pecinta musik elektrik. Ia merupakan salah satu Disc Jockey ternama yang pernah dipercaya untuk menjadi opening act beberapa musisi ternama seperti Ne-Yo, Far East Movement, Swedish House Mafia, Gorillaz, Kelis dan lain-lain. Pengalamannya menjadi DJ, ia telah praktikan di banyak kota. Manila, Mumbai, Taipei, Ho Chi Minh, Hong Kong, Los Angeles, San Francisco, Kuala Lumpur, dan Singapura merupakan beberapa contoh kota tempat di mana ia pernah menampilkan talentanya.

Namun tak hanya di dunia musik, nama Michael, juga berkibar di dunia bisnis. Ia merupakan salah satu sosok kunci di balik kesuksesan dari Go-jek Indonesia untuk bisa menjadi start-up teknologi yang disegani di Tanah Air.

Ia telah ikut merintis Go-jek bersama Nadiem Makarim, sejak awal pendirian hingga sampai saat ini. “Nama Go-Jek itu awalnya dari saya. Tadinya Nadiem berpikir untuk memberi nama Go-Bike, tapi saya usul kenapa tidak memberikan nama yang lebih bernuansa Indonesia seperti Go-jek. Ojek lebih familiar,” ujarnya menceritakan.

Perkenalan Michael bersama Nadiem ia ceritakan sudah terjadi dari jauh-jauh hari. Orang tua Nadiem, dan orang tuanya bersahabat satu sama lain. Maka itu, tak mengherankan bila ia dan Nadiem cukup akrab satu sama. ” Kami grown up together. Singkat cerita pada 2010 Nadiem memberikan business plan dan saya tertarik,” ujarnya.

Di Go-jek saat ini, ia mengemban jabatan sebagai Brand Director. Michael banyak berkutat dengan aktifitas branding dan marketing. Bisa dikatakan ia adalah sosok yang menakhodai aktifitas promosi Go-Jek. Ia berhasil membuat Go-Jek cepat dikenal walau tak beriklan lewat televisi, media cetak, maupun media luar ruangan seperti billboard.”Saya pilih lebih banyak promosi lewat digital,” ujarnya.

Konsep referral code, ia ceritakan menjadi salah satu contoh keberhasilan Go-Jek bisa begitu cepat menjamur. Dengan kode referral, perusahaan aplikasi ini mampu menciptakan sistem yang memungkinkan pengguna menjadi promoter untuk orang lain. Jadi ketika seseorang berbagi kode referral kepada orang lain yang baru aja install aplikasi Go-Jek, Orang yang tadi diajak, otomotis mendapat saldo kredit sebesar Rp 50.000, begitu juga si pemilik refereral code yang mengajak. “Ini sangat ampuh menciptakan word of mounth di awal-awal peluncuran aplikasi Go-Jek,” ujarnya.

Kesuksesan kode referral ini, ia klaim sebagai salah satu prestasi terbesarnya dalam meramu konsep branding dan marketing di Go-Jek. Musababnya ia yakin bahwa strategi promosi mulut ke mulut, lebih memberikan efek kepada pengguna secara langsung dibandingkalan iklan-iklan tradisional. Sebagai orang yang pernah berkecimbung di event organizer, ia merasakan betul keuntungan menggunakan media sosial sebagai sarana mempromosikan acara.

mikeyGojek

Dulu, untuk mempromosikan acara, ia menceritakan pembuat acara harus membagi-bagikan flyer. Sekarang dengan adanya teknologi, seperti WhatsApp, Instagram, atau Path, Facebook jangkauannya menjadi lebih luas. Namun, kemudahan teknologi ini juga harus disikapi secara lebih pintar. Semua orang ia katakan bisa melakukan promosi digital yang kurang lebih sama atau bahkan meniru. “Jadi ada kompetisi. Anda harus above and beyond, mencoba mencari strategi dan cara baru agar bisa terus di atas kompetisi,” ujarnya.

Berbekal pengalamannya di dunia web design, lulusan dari Academy of Art University, San Francisco ini juga berhasil menciptakan suasana lain dalam penyampaian branding Go-Jek. Lewat kreativitasnya ia berhasil menciptakan pemasaran digital yang tidak moton, melalui instrument vidio-vidio, cerita yang desain unik di berbagai kesempatan. Ia merupakan sosok dibalik desain logo, website, motion graphics, video, audio, print, imaging bahkan seragam Go-Jek Indonesia.

Meski banyak kesibukan di Go-Jek, toh sampai saat ini ia tetap tidak serta merta meninggalkan dunia musik. Kecintaannya terhadap musik tetap ia salurkan, walau tak tidak bisa sesering dulu kala. Musik ia katakan telah menjadi bagian terpenting dari hidupnya. Sejak kecil ia telah diperkenalkan berbagai jenis instrumen musik, mulai dari piano, drum, saksofon dan gitar. “Sebulan sekali saya sempatkan untuk nge-DJ,” ujarnya yang lebih lancar berbahasa Inggris ketimbang berbahasa Indonesia itu. (EVA)

Profil

Nama: Michaelangelo Moran (DJ Mikey Moran)

Karir

2010-sekarang: Brand Director & Co-Founder Go-jek Indonesia 2010: Freelance Motion &a Web Interactive Designer 2007-2010: Co-Founder Danceflow Production (event organizer) 2006-2007 Hugo Boss Operation Manager PT Mahagaya Perdana 2004-2016: Marketing Manager Martini Link Communication

Pendidikan -Bachelor of Science in Business Administration, Boston University -Bachelor of Arts in Web Design + New Media, Academy of Art University, San Francisco -International Baccalaureate


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved