Profile zkumparan

Nisia Manthovani di Bisnis Savoury Asia Tenggara

Southeast Asia Regional Category Manager Savoury PT Firmenich Indonesia, Nisia Manthovani.

Menjadi satu-satunya wanita dari Indonesia yang menduduki jabatan prestisius di PT Firmenich Indonesia, Nisia Manthovani dipercaya memegang tanggung jawab sebagai Southeast Asia Regional Category Manager Savoury. Firmenich adalah perusahaan flavour makanan (perasa makanan) asal Swiss yang memberikan rasa pada makanan yang sering masyarakat konsumsi.

Dengan tugasnya menangani pemasaran produk Firmenich di Asia Tenggara, mengharuskan Nisia untuk memimpin anak buah yang lebih tua dan mayoritas kaum Adam. Semangat muda dan keberaniannya membuat perempuan muda ini untuk berkarya dan menciptakan hubungan profesional dengan mereka semua. Bisnis savoury yang masih asing, ia bangun bersama tim pada divisinya untuk menciptakan the story of savoury di tahun 2013.

Setelah dirinya bergabung pada divisi tersebut, angka penjualan meningkat 61% dan berhasil mendatangkan proyek baru sekitar 65%. Tingkat kesuksesan yang diraih perusahaan naik 40%. “Jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya, tingkat kesuksesannya belum pernah setinggi ini,” ujar perempuan yang juga dinobatkan sebagai High Potential Employee pada Oktober 2017 karena dinilai dapat membawa bisnis savoury di perusahaanya makin berkembang.

Analisa pasar dilakukan dalam usahanya mengembangkan bisnis perusahaan. Pola perusahaannya yang menerima proyek apapun di waktu bersamaan menyebabkan dirinya tidak dapat fokus. “Kami harus berani untuk memilah-milah. Akhirnya, hanya fokus pada proyek besar,” ungkapnya. Nisia menyadari, perusahaan masih terbilang baru dan kapasitasnya terbatas, oleh karena itu harus pandai memilih resources.

Market study juga dilakukan ke Filipina untuk mencoba mengetahui karakter pelanggan dan mengetahui kebutuhan mereka. “Filipina lebih mengutamakan harga yang lebih murah. Kami membuat klien aware soal masalah tersebut dan memberikan solusi berupa MSG dan taste enhancement yang menggantikan garam dengan harga lebih murah,” jelasnya. Keberhasilan dirinya adalah dapat meningkatkan kepercayaan bisnis Firmenich pada konsumennya yang tergolong sulit.

Memang bisnis Firmenich tidak bersentuhan langsung dengan konsumen karena perusahaannya adalah pemberi solusi pada klien (produsen). Namun, bagi Nisia, jika klien tidak bertumbuh, perusahaan juga tidak bisa berkembang. “Kami harus sama-sama berkembang. Kami harus berpikir untuk melakukan hal yang berbeda, hingga dapat membantu klien kami untuk bertumbuh,” ungkap lulusan Teknologi Pangan, Universitas Pelita Harapan.

Sebagai pemimpin, saat bisnis dalam kondisi naik turun, Nisia berusaha berfikir bagaimana caranya untuk mempertahankan posisi perusahaan. “Kami muncul dengan inovasi dan penting bagi kami untuk mengetahui di mana potensi pasar terbesarnya ada,” jelasnya. Sudut pandang analisis Nisia adalah kompetisi. Selain Indonesia dan Thailand yang telah memiliki banyak kompetitor, Filipina dan Vietnam menjadi fokus bisnis Firmenich.

Sembari menggarap pasar barunya, Firmenich tetap mengelola Indonesia dan Thailand dengan menciptakan kreativitas. “Kreativitas kami hadirkan melalui taste enhancement yang berbeda dari para kompetitor. Selain itu, kami melakukan diferensiasi, mengambil material bawang yang punya senyawa tertentu dan dapat meningkatkan rasa umami lebih kuat,” tambahnya.

Perempuan yang pernah bekerja di Nutrifood dan Unilever ini rajin membaca buku dan mengikuti online course. Belajar dari beberapa mentor memberikan kesempatan mendapat sudut pandang dan masukan yang kaya. “Selain memiliki mentor, saya juga harus jadi mentor. Dari situlah saya juga belajar,” ujarnya.

Keinginannya untuk lebih expert di bidang pengembangan bisnis, menjadi passion-nya untuk ia kembangkan. Bidang yang ditekuni, yakni food flavouring industry, memotivasi Nisia untuk menjadikan Firmenich sebagai market leader di bidang ini. “Lebih open-minded karena pasar selalu berubah. Tidak merasa sudah paham karena sudah berpengalaman, karena ide-ide dari anak muda akan lebih fresh,” tutur Nisia yang selalu bersemangat untuk terus belajar.

Reportase: Nisrina Salma www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved