Profile Profil Profesional zkumparan

Nurmia Agustina, Bantu Perusahaan Asing di Indonesia Lewat Cekindo

Co-founder & Principal Consultant PT Cekindo Bisnis Grup, Nurmia Dwi Agustina.

Menjadi seorang entrepreneur adalah cita-citanya sedari kecil. Itulah sosok Nurmia Dwi Agustina yang beranggapan memiliki usaha sendiri dapat memberikan kesempatan dan kontribusi lebih besar terhadap masyarakat. Perempuan kelahiran Jakarta, 9 Agustus ini berhasil mewujudkan mimpinya dengan mendirikan perusahaan konsultan market-entry dan penyedia one-stop business service bernama PT Cekindo Bisnis Grup.

Tahun 2010, ia bergabung dengan organisasi internasional AIESEC, saat kuliah di Universitas Padjajaran, Bandung. Momen ini menjadi kesempatannya dalam mengembangkkan jiwa leadership dan entrepreneurship. “Saya mendapatkan kesempatan magang di Republik Ceko sekaligus bertemu business partner Michal Wasserbauer. Akhirnya, kami mendirikan perusahaan Czech.Ina Group Ltd. yang berbasis di Praha, Ceko,” ceritanya.

Czech.Ina Group Ltd. menjadi cikal bakal berdirinya Cekindo, yang awalnya berfokus untuk membantu perusahaan Eropa mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Akhir tahun 2011, selepas ia magang bersama AIESEC, PT Cekindo Bisnis Grup mulai running di Jakarta. Cekindo memberikan layanan untuk membantu pengusaha asing dari seluruh dunia dan lokal dalam membangun bisnisnya di Indonesias sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Saat ini, perempuan yang akrab disapa Mia ini menjabat sebagai Principal Consultant untuk PT Cekindo Bisnis Grup. Ia bertanggung jawab untuk memastikan semua kegiatan bisnis di Cekindo berjalan lancar. “Saya juga ikut serta dalam membangun rencana strategis perusahaan serta menjaga kelangsungan pertumbuhan bisnis perusahaan,” jelasnya. Selain itu, ia dan tim berusaha menjalankan semua proyek sesuai dengan harapan dan menjaga kerja sama jangka panjang dengan client.

Dengan jabatannya saaat ini, ia dituntut untuk selalu update kondisi terbaru mengenai peraturan pemerintah. Upayanya ini agar dapat selalu relevan dengan kondisi terbaru yang terjadi di masyarakat dan mengikuti perkembangan peraturan dan praktik terbaru di lapangan. “Faktor eksternal dari pemerintah ini merupakan salah satu tantangan bagi kami untuk dapat memenuhi komitmen kami terhadap client sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya,” ungkapnya.

Sebelum mendirikan Cekindo bersama Michal Wasserbauer, Mia memiliki pengalaman bekerja sebagai Business Consultant di Accenture, perusahaan manajemen global. “Di Accenture, saya mendapatkan exposure di berbagai fungsi bisnis dan industri yang menjadi salah satu pengalaman yang saya dapat,” ungkap lulusan Akutansi, Universitas Padjajaran yang kini sedang menyelesaikan Master of Business Administration (MBA) di International MBA Institute.

Cekindo (www.cekindo.com) sebagai perusahaan konsultan market-entry dan penyedia one-stop business service ini mengurusi bidang hukum, keuangan, dan human resource. One-stop business service yang diberikan termasuk pendirian perusahaan, perizinan usaha, pembukuan, pelaporan pajak, penggajian, izin kerja, visa warga asing, layanan virtual office dan serviced office. “Misi Cekindo adalah memberikan layanan bisnis yang lengkap terhadap client kami, sehingga client kami dapat fokus pada core business mereka,” jelasnya.

Mia melihat pasar Indonesia begitu seksi untuk bisnis Cekindo. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, disertai daya beli masyarakat yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, sebesar lebih dari 5% pada Q1 2018, menunjukan Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar bagi perusahaan di seluruh dunia. “Keadaan ini menjadi salah satu faktor pendukung meningkatnya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia dengan pertumbuhan investasi lebih dari 12% pada Q1 2018 mencapai Rp108,9 triliun,” ungkapnya.

Investor asing terbesar Cekindo berasal dari Singapura, di mana banyak yang berinvestasi di Indonesia mempunyai perusahaan induk di China dan India. Investor asing terbesar keduanya berasal dari China dan diikuti oleh Malaysia. Ia juga mengungkapkan bahwa dari sektor industri, investor asing terbesar terletak pada sektor perumahan, kawasan industri, dan gedung perkantoran, diikuti sektor logam, permesinan, dan industri elektronik.

Sebagai orang yang memiliki usaha di era disruptif seperti saat ini, ia sangat sadar begitu penting dalam menyesuaikan model bisnisnya sesuai dengan perkembangan teknologi. Eksistensi di tengah evolusi akibat era disruptif dilakukan Cekindo dengan melakukan inovasi, salah satunya melalui pengembangan website-nya untuk penerapan automation system dengan pembayaran online. “Dengan inovasi teknologi ini, client kami dapat langsung memesan layanan yang dibutuhkan dan melakukan pembayaran saat itu juga, sehingga layanan yang diperlukan dapat langsung diproses dan digunakan segera,” jelas perempuan peraih Best Spirited Inspiring & Creativity Woman Winner 2018 ini.

Dalam pengembangan bisnis, Cekindo membuka kantor cabang di Bali dan Semarang. Tak hanya itu, Cekindo juga melebarkan sayap ke wilayah Asia, yaitu Asia Tenggara dengan membuka cabang di Vietnam. Cekindo berencana untuk terus berkembang dengan mengikuti perkembangan iklim bisnis di Indonesia dan skala internasional, sehingga layanannya juga selalu berevolusi dari waktu ke waktu. Klien Cekindo saat ini dari berbagai negara dan sektor industri yang beragam, antara lain Ericsson, Huawei, Google, Samsung, ExxonMobil, Zomato, Tokopedia, Adidas, Home Credit, Astra Otoparts, dan sebagainya.

Di masa depan, Mia ingin Cekindo menjadi perusahaan konsultan bisnis terkemuka di Asia Tenggara. Harapan ini sesuai dengan pasar Asia Tenggara yang memiliki populasi besar. Ia mengklaim, Cekindo mempunyai tim manajemen multinasional yang dapat memastikan standar profesional yang tinggi untuk memenuhi ekspektasi klien baik lokal maupun asing. “Kami menyediakan tailor-made solution untuk memenuhi kebutuhan khusus dari klien. Dengan layanan bisnis yang lengkap, Cekindo dapat menjadi business partner dengan orientasi kerja sama jangka panjang,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved