Profile

Peter Tyroller Pimpin Bisnis Bosch di Asia Pasifik

Oleh Admin
Peter Tyroller Pimpin Bisnis Bosch di Asia Pasifik

Badan pengawasan Grup Bosch, pemasok teknologi dan layanan global mengangkat Peter Tyroller untuk memimpin Asia Pasifik, efektif mulai 1 Juli 2013. Dengan berbasis di Shanghai, Republik Rakyat Cina, dia akan bertanggung jawab untuk Asia Tenggara dan negara-negara lainnya di Asia Pasifik.

Peter Tyroller menggantikan Uwe Raschke yang sebelumnya bertanggung jawab untuk Asia Pasifik sejak 2008. Kini, Raschke bertanggung jawab untuk Bosch di kawasan Eropa, Rusia, Timur Tengah dan Afrika, sekaligus untuk bisnis Consumer Goods Bosch secara global sejak Januari 2013. Tyroller juga akan bertanggung jawab untuk kawasan India, menggantikan Bernd Bohr yang telah pensiun setelah 30 tahun bekerja di Bosch.

Peter Tyroller (sumber: situs Bosch)

“Asia Pasifik akan terus menjadi pendorong utama atas pertumbuhan Bosch, dan saya merasa terhormat atas tanggung jawab yang diberikan untuk memimpin kawasan ini,” komentar Peter Tyroller atas penunjukkannya. Tyroller telah menjadi anggota jajaran direksi Bosch sejak 2006. Hingga saat ini, ia bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan, penjualan peralatan orisinil, dan divisi Automotive Aftermarket.

Kontribusi kawasan Asia Pasifik terhadap bisnis Bosch sendiri cukup besar. Ia menyebutkan, di 2012, Asia Pasifik telah berkontribusi sebesar 24 persen untuk penjualan global Grup Bosch. Oleh karena itu, di tahun 2013, perusahaan akan menanamkan investasi sekitar EUR 680 juta pada kawasan ini.

“Selama beberapa tahun ke depan, Asia Pasifik akan menjadi kawasan dengan pembelanjaan modal tertinggi dan peningkatan tenaga kerja terbesar dari Grup Bosch. Asia Tenggara akan terus memainkan peranan penting dalam pengembangan lanjutan di kawasan tersebut,” terang dia.

“Dari 2008 sampai 2012, kami mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 60 persen di Asia Pasifik,” jelas Raschke tentang kemajuan yang terjadi selama masa jabatannya. “Untuk mendukung pengembangan ini, tenaga kerja di Asia Pasifik telah tumbuh secara stabil, begitu juga dengan pembelanjaan modal. Kami telah memperluas keberadaan kami di Asia Pasifik, khususnya di Cina dan Asia Tenggara.” Pada tahun 2012, Bosch meningkatkan penjualannya sebesar 5,6 persen menjadi EUR 12,6 juta di kawasan ini.

Faktor di balik keberhasilan Bosch garap Asia Pasifik

Berkat kuatnya pemasaran lokal dan keberadaan penelitian & pengembangan, Bosch telah mendapatkan pemahaman yang baik tentang apa yang diinginkan pelanggan pada pasar Asia Pasifik yang beragam. Sekarang ada 13.800 teknisi yang berbasis di kawasan tersebut . Terjadi penambahan sebanyak 2.200 orang dari setahun yang lalu, dan lebih banyak 5 kali lipat dari lima tahun lalu. Dan pada akhir dekade, jumlah tersebut ditargetkan akan menjadi dua kali lipat.

“Kami sedang berkonsentrasi pada produk-produk yang disesuaikan dengan pasar masing-masing. Khususnya pada pasar yang sedang berkembang, segmen lokal untuk harga menengah memiliki pertumbuhan paling cepat,” kata Tyroller.

Asia Tenggara kawasan dengan pertumbuhan paling cepat bagi Bosch

Asia Tenggara merupakan kawasan dengan pertumbuhan paling cepat di dunia bagi Bosch. Pada 2012, Bosch tumbuh sebesar 30 persen secara year-on-year, dan menghasilkan EUR 702 juta. Dengan perekonomian yang baik, pasar yang sedang berkembang, serta populasinya yang besar, Asia Tenggara adalah kawasan utama untuk Bosch dalam memperluas cakupan usahanya dan pertumbuhan penjualan, sekaligus mempertahankan momentum pertumbuhan dua digit yang akan kembali dirasakan di tahun-tahun berikutnya.

Dengan mempekerjakan lebih dari 5.500 karyawan di wilayah tersebut sejak 1 Januari 2013, perusahaan juga berharap dapat meningkatkan tenaga kerjanya terus-menerus sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya.

Bosch pun memperluas cakupan bisnisnya di Asia Tenggara dengan membuka kantor perwakilan di Yangon (Myanmar) pada April tahun ini, dan kantor di Chiang Mai (Thailand) serta Cebu (Filipina) pada bulan Mei. Selain itu, masih di tahun ini, perusahaan memperluas keberadaannya di Indonesia dengan masuk ke Balikpapan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved