Entrepreneur

Andika Pratama Tekuni Bisnis TI Secara Otodidak

Andika Pratama Tekuni Bisnis TI Secara Otodidak

Menjadi wirausaha sudah menjadi cita-cita Andika Pratama sejak usia 21 tahun. Tepatnya setahun setelah meraih gelar Sarjana bidang Management dan Marketing dari Universitas Monash, Australia tahun 2005. Impian ini berhasil ia wujudkan dengan mendirikan PT Ep-Tec Solusions Indonesia (Ep-Tec) bersama rekannya di Tanah Air.

andika

Ep-Tec adalah sebuah perusahaan joint venture antara EP-Asia Corporation Malaysia dengan PT Catur Karsa Mega Tunggal yang diwakili oleh Jimmy Masrin, dengan komposisi kepemilikan (shareholder) yaitu, 54% milik Ep-Tec Corp Malaysia, 36% milik PT Catur Karsa Mega Tunggal dan sisanya 10% dimiliki oleh Andika.

Produk-produk Ep Tec sebanyak 80% dipakai oleh korporat yang memiliki banyak cabang di berbagai tempat. Diantaranya industri perbankan, asuransi dan industri minyak dan gas. Sisanya dipakai oleh lembaga pendidikan.

Karena terbentur dengan peraturan pemerintah mengenai perusahaan joint venture yang tidak membolehkan menjual produk ke end customer. Maka tidak ada pilihan lain bagi Andika untuk menjadi importir dan membangun jaringan dealer di Indonesia. Ia meyakini, untuk menjual sesuatu tidak bisa sendiri dan membutuhkan banyak orang agar bisnisnya terus berkembang.

Fokus Ep-Tec saat ini adalah menjadi distributor produk-produk elektronik dari Eropa dan mancanegara lainnya. Produk pertama yang diperkenalkan adalah Smart Board, papan tulis interaktif dan Robotel yang diimport dari Kanada. Hingga saat ini, Smart Bourd yang dijual lewat pendekatan B2B ke berbagai korporat di Indonesia menjadi penyumbang terbesar sebanyak 90% pendapatan di Ep-Tec.

Sejak awal lulus kuliah hingga sekarang Andika tetap menekuni bidang TI. Namun, sebelumnya anak pertama dari tiga bersaudara itu mengaku sama sekali tidak familiar dengan dunia TI. Dengan semangat yang tinggi untuk berbisnis dan niat yang kuat untuk terus belajar. Andika mendobrak semua halangan itu dan berhasil membawa Ep-Tec sebagai perusahaan distributor yang dipercaya oleh principal.

Yang paling mengesankan bagi Andika selama sepuluh tahun menjalankan Ep Tec adalah perkembangan bisnisnya yang cukup signifikan. Dari hanya dua produk yang dijual, kini sudah memiliki 15 produk yang siap dipasarkan di Indonesia. Apalagi diawal perintisan baru memiliki 5 orang dalam satu tim dengan pendapatan di tahun pertama sebesar Rp 1-2 miliar. Kini bersama 30 orang, Andika mampu meningkatkan jumlah pendapatannya mencapai Rp 60 miliar di akhir 2015.

“Target kami di tahun 2017 dapat tembus hingga Rp 100 miliar,” ungkap Andika optimistis pada SWA Online di kantornya di Belezza Office Tower, Jl Letjen Soepeno No.34 Permata Hijau Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu.

Jumlah dealer pun meningkat tajam, dari 2 dealer di awal perintisan. Kini, sudah berjumlah lebih dari 100 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mayoritas dealer berlokasi di Jakarta. Yang Andika banggakan dari proses Ep Tec adalah memiliki kesempatan untuk mengembangkan SDM lokal. Sebab, menurutnya pengembangan SDM adalah kunci dari kemajuan bisnis.

Di usia yang baru menginjak 31 tahun, Andika juga ikut terlibat dalam pengembangan bisnis pemula (startup) dan menjadi dosen tamu di berbagai universitas di Indonesia. Pengalaman selama 10 tahun menekuni bisnis TI yang bermodal otodidak ia tularkan kepada para pelaku usaha pemula diberbagai kesempatan. Baginya, pengetahuan itu dapat dipelajari, yang penting adalah punya passion yang kuat dan sejalan tujuannya.

“Hal itu pula yang saya tularkan dalam internal perusahaan. Setiap kali ada orang yang ingin bekerja di Ep Tec yang pertama kali saya tanyakan adalah passion dan strategi dalam menjalankan passion mereka,” jelas Presiden Direktur PT Ep-Tec Solutions Indonesia itu.

Andika membagi kunci kelancaran bisnisnya melalui SDM. Menurutnya, ibarat tubuh jika ada satu anggota badan yang sakit maka harus segera diobati. Begitu pula dengan SDM dalam perusahaan, jika ada salah satu divisi yang sedang ‘sakit’ maka otomatis akan berakibat pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Karena itu, Andika tidak menitikberatkan pada satu divisi saja sebagai ujung tombak kemajuan perusahaan. Semua divisi dan SDM dalam perusahaan punya peran masing-masing yang sangat berarti bagi kelancaran bisnis perusahaan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved