Entrepreneur

Bank Mandiri Cetak Lebih dari 6300 Wirausaha Muda

 Bank Mandiri Cetak Lebih dari 6300 Wirausaha Muda

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. adalah salah satu bank yang sukses mengembangkan kewirausahaan mandiri untuk generasi muda sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility melalui program Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Untuk lebih jelasnya, Kristiana Anissa dari SWA menggali informasi lebih dalam dengan Pahala N Mansury, Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berikut kutipannya:

Apa latar belakang program WMM ini dikaitkan dengan startups?

Sebagai salah satu program CSR di bidang kewirausahaan yang termasuk berhasil di Indonesia, WMM bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi generasi muda, khususnya mahasiswa dan alumni Perguruan Tinggi yang telah berani berwirausaha sesuai dengan bidang usaha yang dijalankannya, serta mengubah mindset para mahasiswa dari yang sebelumnya sebagai pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.

Awalnya program ini tercetus karena kami melihat kenyataan bahwa jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada 2007 mencapai 10,5 juta jiwa. Padahal untuk menjadi negara maju, minimal jumlah wirausaha 2% dari total jumlah penduduk. Sementara di Indonesia jumlah wirausaha baru mencapai 0,18% dari total populasi sehingga masih butuh 4 juta lebih wirausahawan.

Jumlah pengangguran ini terkait dengan paradigma berpikir (mindset) generasi muda yang rata-rata ingin menjadi pegawai padahal ketersediaan lapangan kerja di sektor formal adalah terbatas. Hal ini sangat disayangkan, padahal kemampuan dan kreativitas generasi muda saat ini sangat tinggi.

Melalui pelaksanaan program WMM, kami ingin mengajak generasi muda menjadi generasi yang mandiri, sehingga bukan hanya menjadi generasi pencari kerja namun mampu menjadi generasi pencipta lapangan pekerjaan dan juga mewujudkan peranan Bank Mandiri dalam menggerakkan sektor UMKM sebagai pilar dan penggerak perekonomian bangsa yang berkemampuan tinggi.

Sejak kapan program WMM ini digulirkan? Bagaimana respons para pelaku bisnis startups dengan adanya WMM?

Pelaksanaan program WMM sudah berjalan sejak tahun 2007, dengan respons yang cukup antusias dari para pesertanya. Sebagai gambaran, hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah total peserta workshop dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2007 jumlah peserta workshop hanya sebanyak 650 orang, namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 6.300 orang.

Hal lain yang menjadi indikator ketertarikan para pelaku startups untuk mengikuti program WMM adalah jumlah peserta naik. Tahun 2007, jumlah peserta hanya sebanyak 488 wirausaha, namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 3.395 wirausaha.

Dalam jangka panjang, program WMM bertujuan untuk mewujudkan peranan Bank Mandiri dalam menggerakkan sektor usaha kecil dan menengah sebagai pilar penggerak perekonomian bangsa. Selain itu, dengan semakin banyak wirausaha muda baru yang tercipta diharapkan ketersediaan lapangan kerja semakin terbuka dan akan menurunkan angka pengangguran.

Siapa penggagas program WMM? Dari mana sumber pembiayaaannya?

WMM diselenggarakan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pelaksanaan Program Bina Lingkungan di bidang pendidikan/pelatihan yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program WMM digagas untuk menjalankan program CSR yang memiliki hubungan erat dengan Bank Mandiri sebagai sebuah bank.

Biasanya berapa besar dana yang dikucurkan khususnya untuk startups secara umum (tidak hanya IT)? Skema kerja samanya seperti apa?

Melalui program WMM, Bank Mandiri akan memberikan penghargaan berupa uang tunai kepada pemenang I Rp 50 juta, pemenang II Rp 40 juta dan pemenang inovatif – khusus hanya untuk bidang usaha kreatif Rp 40 juta. Selain itu, para finalis dan pemenang penghargaan juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan mentoring, training dan coaching serta memberikan bantuan promosi dan publikasi dalam rangka memperluas akses pasar.

Sedangkan untuk Program Mandiri Young Technoprenuer , Bank Mandiri akan memberikan penghargaan berupa uang tunai kepada para entrepreneur muda di bidang teknologi tepat guna, yaitu Rp 50 juta untuk juara I dan Rp 40 juta untuk juara II. Selain itu para pemenang juga mendapatkan seed capital untuk mengimplementasikan penemuannya bagi masyarakat, yaitu maksimal sebesar Rp 1,5 miliar untuk pemenang I dan Rp 1 miliar untuk pemenang II.

Apa saja pogram WMM yang terkait dengan pengembangan startups? Apa target WMM

Sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, secara khusus program WMM tidak memisahkan secara khusus para startups yang bergerak di bidang teknologi sistem informasi ke dalam kategori khusus, namun menggolongkannya ke dalam kategori usaha perdagangan dan jasa serta kreatif. Namun pada tahun 2011, Bank Mandiri akan me-launching program Mandiri Young Technopreneur, program khusus yang diselenggarakan sebagai upaya untuk mendorong terciptanya entrepreneur di bidang teknologi tepat guna, khususnya di bidang teknologi sistem informasi.

Adapun target utama dari pelaksanaan program WMM adalah membentuk wirausaha yang sukses dan beretika melalui pemberian bekal ilmu kewirausahaan, tidak hanya dalam bentuk pendidikan formal namun juga melalui simulasi praktek (experiential learning). Sebagai gambaran, sejak tahun 2009, pengembangan program WMM dilakukan melalui implementasi dua program utama yaitu pencarian bibit wirausaha muda baru dan pembinaan berwirausaha.

Pencarian bibit wirausaha muda baru dilakukan melalui pelaksanaan modul kewirausahaan di PTN/PTS, pemberian beasiswa wirausaha, pelaksanaan workshop dan penganugerahan. Sedangkan pembinaan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan berwirausaha dan promosi melalui pameran, placement di media elektronik maupun cetak. Target utama dari pembinaan berwirausaha yang dilakukan adalah adanya peningkatan usaha yang terukur.

Selain itu, untuk mendukung program pembinaan yang telah dan masih terus dilakukan, maka di akhir tahun 2009, kami menyusun Modul Kewirausahaan dengan tujuan supaya modul tersebut menjadi modul/buku wajib dalam pengajaran mata kuliah Kewirausahaan di kampus–kampus dimana output dari proses pengajaran bukan hanya teori tentang kewirausahaan, namun juga praktek riil berwirausaha (memulai suatu usaha dengan prinsip–prinsip yang benar) dan menumbuhkan minat mahasiswa untuk mulai berusaha, mengetahui tahap-tahap memulai usaha, dan berani mengambil resiko (calculated risk).

Sejauh ini bagaimana hasilnya?

Secara umum para startups yang selama ini dibina oleh Bank Mandiri melalui Program Wirausaha Muda Mandiri memperlihatkan perkembangan usaha yang cukup signifikan, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan omzet usaha serta laba yang diperoleh, sehingga yang bersangkutan pada akhirnya mampu meningkatkan statusnya dari Wirausaha Muda Mandiri menjadi nasabah kredit Bank Mandiri.

Berapa usaha startups yang sudah dibantu / dibina WMM?

Secara garis besar jumlah startups yang berada di bawah binaan Bank Mandiri melalui program Wirausaha Muda Mandiri dapat dilihat melalui jumlah total peserta acara penghargaan Wirausaha Muda Mandiri s.d tahun 2010, yaitu sebanyak 6.646 orang.

Bagaimana kinerja startups-startups dalam bimbingan WMM? Core business startups yang dibina biasanya di bidang apa?

Berdasarkan hasil monitoring yang telah kami lakukan, secara umum kinerja para startups yang selama ini dibina oleh Bank Mandiri melalui WMM di berbagai bidang usaha menunjukkan peningkatan. Salah satu contohnya adalah pemilik Kedai Digital, Saptuari Sugiharto. Runner up WMM 2007 itu saat ini berhasil meningkatkan statusnya dari WMMi menjadi pengusaha kecil menengah dan tercatat sebagai nasabah Business Banking Bank Mandiri.

Sedangkan untuk besaran jenis bidang usaha yang dilakukan oleh para startups yang berada dibawah program WMM dapat dibagi menjadi bidang usaha industri, perdagangan dan jasa, kreatif, dan boga. Khusus untuk para startups yang bergerak dibidang teknologi informasi digolongkan kedalam kategori usaha perdagangan dan jasa serta kreatif, dengan core bisnis dibidang IT consultant dan e-commerce. Namun, seperti yang kami sampaikan, mulai di tahun 2011 kami akan melaksanakan program Mandiri Young Technopreneur yang diharapkan mampu mengundang para entrepreneur di bidang teknologi khususnya energi terbarukan, penyediaan air bersih serta IT dan telekomunikasi, yang diharapkan dapat membantu mengembangkan kegiatan produktif di wilayah tertentu.

Apa saja tantangan WMM dalam mendukung startups?

Secara umum tantangan yang dihadapi diantaranya:

a. Membuat para wirausahawan muda itu tetap fokus terhadap bisnisnya, agar bisnis yang digeluti dapat berjalan secara sustainable.

b. Banyak wirausahawan muda yang kurang sabar dalam mengembangkan bisnis. Mereka biasanya ingin bisnis yang digeluti dapat tumbuh secara cepat, sehingga dapat memunculkan praktek-praktek yang tidak sehat dalam menjalankan bisnisnya.

c. Mencarikan “network” untuk memungkinkan para wirausahawan terus mengembangkan pasar maupun mencarikan sourcing bagi bahan-bahan baku, sehingga para start-up benar-benar menjadi bagian dari supply-chain yang sudah berkembang.

Oleh karena itu, melalui program WMM kami selalu berupaya maksimal untuk memberikan wawasan baru kepada para generasi muda tentang potensi dunia kewirausahaan serta manfaatnya bagi mereka. Pada program WMM ini kami juga membekali para wirausahawan muda tersebut dengan memberikan pelatihan manajemen dan business ethic agar bisnisnya dapat berkembang secara sustainable dan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Ke depan, bagaimana prospek startups khususnya yang bergerak di bidang industri teknologi informasi di Indonesia?

Menurut kami, prospek startups yang bergerak di bidang industri teknologi informasi di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Misalnya di bidang teknologi informasi, jika kita merujuk pada hasil kajian yang telah dilakukan oleh PT Telkom dan Nokia Siemens Network, menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 48,7 juta orang. Pencapaian tersebut telah mendudukkan Indonesia ke dalam posisi 5 besar dunia negara yang penduduknya menggunakan internet . Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan bisnis di sektor ini sangat potensial. Kita dapat mengembangan bisnis software yang berkaitan dengan jaringan atau yang didistribusikan dengan memanfaatkan jaringan internet dan sebagainya.

Selain itu, peningkatan proporsi golongan menengah dibandingkan total penduduk Indonesia dari yang pada tahun 2003 baru 38% dan menjadi 57% di tahun 2010, juga menjadi faktor yang dapat mendorong pertumbuhan perusahaan startups di Indonesia. Regulasi media yang lebih terbuka di Indonesia di banding negara-negara lain juga membuka kesempatan bidang IT khususnya dalam pengembangan content. (Kristiana Anissa/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved