Entrepreneur

Bisnis Martabak Putra Presiden Jokowi Kian Melejit

Bisnis Martabak Putra Presiden Jokowi Kian Melejit

Siapa yang tidak suka martabak? Makanan tradisional ini banyak digemari oleh masyarakat kita. Hampir di seluruh wilayah di Indonesia ada pedagang martabak, harga terjangkau, tapi rasanya sangat menggoda. Ada cokelat, keju dan kacang menjadi rasa yang sudah identik dengan martabak. Belakangan ini varian martabak tidak lagi hanya tiga rasa konvensional, tapi juga berkembang lebih banyak lagi sesuai dengan selera anak muda.

Lihat saja outlet martabak di daerah Cikini, Jakarta Pusat yang sedang ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi kalau bukan Markobar, usaha rintisan putra sulung Presiden RI Joko Widodo, yaitu Gibran Rakabuming Raka yang berasal dari Solo telah merambah ke Jakarta. Setiap harinya pengunjung selalu antri untuk dapat menikmati Markobar tersebut.

Gibran didampingi Presiden Jokowi makan martabak di kedai Markobar (Foto: Piyunganonline.com)

Gibran didampingi Presiden Jokowi makan martabak di kedai Markobar (Foto: Piyunganonline.com)

Markobar berasal dari singkatan “Martabak Kota Barat”, awalnya telah berdiri sejak tahun 1996 yang didirikan oleh Arief Setyobudi. Menurut Gibran, awalnya martabak ini hanya martabak biasa di kaki lima. Kemudian di tahun 2015, suami dari Selvi Ananda ini bergabung dan berkomitken untuk membesarkannya dengan modal bersama.

“Saya ingin mengembangkan UKM, karena dari yang kecil kalau digarap dengan profesional bisa jadi besar, kami melakukan branding ulang, packaging ulang, lalu media sosial kami garap dengan serius,” ujarnya saat dihubungi oleh SWA Online melalui sambungan telepon.

Perihal menunya, keunikan dari Markobar yakni bentuknya seperti pizza yang ditaburi aneka toping dengan 8 rasa, tentu ini bisa memanjakan lidah para pelangannya. Ke depannya, kata pria kelahiran 1 Oktober 1987 ini akan membuat inovasi baru dengan mengeluarkan martabak 16 rasa. Hal ini dikarenakan martabak dengan delapan rasa sudah banyak yang menirunya. Nantinya martabak 16 rasa tersebut akan ditaburi dengan semua cokelat premium seperti Kitkat, Toblerone, Cadbury dan lainnya. Saat ini saja di Jakarta, Markobar bisa menjual sekitar 300-400 loyang martabak manis saban hari.

Sejak Markobar didirikan akhir tahun 2015 lalu, kedainya selalu terlihat ramai bahkan para pembeli yang mayoritas anak muda rela untuk mengantri panjang hanya untuk mencicipi rasa martabak milik anak orang nomor satu di Indonesia itu. Gibran pun mengungkapkan rahasia di balik antrian panjang Markobar setiap kedainya. Bahwa selama ini ia memang menargetkan pangsa pasar anak muda, sehingga strateginya dengan menguatkan media sosial. Selain itu, dia meminta bantuan adiknya yang bernama Kaesang untuk mempromosikan melalui akun pribadinya yang mempunyai followers hingga ratusan ribu.

“Seratus persen promosi Markobar melalui sosial media, Twitter, Instagram, Path, Facebook dan semuanya gratis. Kaesang followers-nya paling banyak jadi saya suruh bantu. Sebab, pengaruhnya di media sosial sangat besar,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia bercerita, Markobar telah mempunyai lima cabang, yakni tiga cabang di Solo, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Bulan depan rencananya Markobar juga akan buka di Bali, Manado, Surabaya, Makassar dan tahun depan juga akan buka di Singapura. Namun putra sulung Jokowi ini mengaku tidak akan melakukan franchise untuk Markobar.

Gibran menargetkan, setiap membuka satu gerai, modalnya harus kembali dalam waktu beberapa bulan. Dari situ ia akan melakukan investasi ulang untuk cabang baru. Hal ini dilakukannya untuk terus meningkatkan kualitas produk dan bisa mendapatkan profit yang lebih besar.

martabak

“Kami tidak ingin ada orang sembarangan bisa franchise segala macam. Jadi sampai sekarang masih kami handle sendiri. Ke depannya akan seperti itu terus, jadi lebih baik saya garap sendiri, modal sendiri jadi lebih enak, kan profitnya juga lebih besar,” ujar pria lulusan University of Technology Insearch, Sydney, Australia.

Dijelaskannya, klien terbesar saat ini yakni Chilli Pari, bisnis catering yang telah dirintisnya sejak akhir 2010. Untuk memperkenalkan Markobar ke khalayak, ia memasukkan Markobar ke dalam menu makananya. “Hal ini tentu sangat membantu sekali untuk memperkenalkan Markobar, kan jarang-jarang ada catering yang memakai martabak manis sebagai menunya. Ini eksklusif untuk Chili Pari,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved