Entrepreneur

Bisnis Smart Home Anji Halim

Bisnis Smart Home Anji Halim

Bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar, rasa aman dan nyaman di rumah telah menjadi kebutuhan vital. Demi mendapatkan keamanan dan kenyamanan itu, mereka pun mau merogoh kocek membeli peralatan keamanan rumah ataupun membayar orang untuk menjaganya.

Smart home

Anji Halim, pendiri PT Viva Velone Victori

Anji Halim, melalui perusahaannya, PT Viva Velove Viktori, adalah pelopor produksi serangkaian produk smart home yang dikenal dengan nama Viva Smart Solutions. “Pada produk yang dihasilkan tentunya selalu kami sertakan pula sistem perangkat (hardware) dan sistem aplikasi (software) berbasis teknologi akhir yang ada saat ini agar mampu memberikan suatu nilai tambah bagi semua pihak (stakeholder) yang ada,” kata Anji menjelaskan.

Produk unggulannya antara lain saklar lampu dengan layar sentuh berbasis wireless; stop kontak pintar berbasis wireless (wireless smart switch); tombol kecemasan berbasis wireless (wireless panic button); alarm sistem sekuriti berbasis wireless; alarm seluruh perangkat pada rumah berbasis sensor; alarm sistem sekuriti berbasis GSM; serta sistem pencatat meter air, gas dan listrik berbasis real-time teknologi dan cloud system.

Menurut Anji, sebagian bahan baku produknya masih diimpor dari luar negeri. Karena, beberapa komponen elektronik yang mampu bekerja dengan selaras dalam rancangan perusahaannya saat ini hanya bisa diperoleh dari negara lain. Namun, porsinya hanya 15%. Itu pun bahan-bahan yang tidak ada dan belum diproduksi di dalam negeri, seperti smart chip dan microcontroller. “Jadi, terpaksa kami impor bahannya dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Italia dan Jepang. Selebihnya, semua proses yang ada tetap dilakukan oleh saudara-saudara kita sendiri di Indonesia,” ungkapnya.

Saat ini, sudah banyak yang menjadi pelanggannya. “Beberapa pelanggan setia kami saat ini lebih didominasi perorangan dan pemilik gedung perkantoran,” katanya. Tercatat ada 27 pelanggan perorangan yang tersebar di berbagai perumahan, seperti di wilayah Pondok Indah, Puri Indah dan Kedoya Jakarta, yang sudah menggunakan produk smart home buatannya.

Smart Home

Anji Halim dan Tim

Kemudian, ada 15 proyek perumahan dan vila yang sedang ditanganinya untuk proses automasi dan rancang bangun di rumah pelanggannya. Selain itu, ada juga beberapa gedung milik BUMN seperti Telkomsel di Pekanbaru yang membuat smart office. Produk Anji yang digunakan Telkomsel di antaranya saklar untuk smart office.

“Sampai sekarang, beberapa tawaran pun terus berdatangan untuk berbagai proyek perumahan dan perkantoran. Tawaran-tawaran tersebut sedang dijajaki manajemen dalam rangka kerja sama yang saling menguntungkan banyak pihak nantinya,” ungkapnya sambil menyebutkan, rata-rata penjualan dari berbagai produknya berkisar Rp 300 juta-350 juta per bulan. Total investasi bisnisnya hingga saat ini mencapai Rp 4,5 miliar.

Berapa dana yang dibutuhkan pelanggan untuk pemasangan produknya? “Besaran dana didasarkan pada kebutuhan yang dimiliki pelanggan saat ini,” kata Anji. Apabila pihak pelanggan membutuhkan automasi perangkat smart home, sedikitnya pelanggan mengeluarkan Rp 20 juta- 25 juta untuk instalasi tersebut, tergantung pada keseluruhan perangkat yang terpasang.

Perangkat wireless panic button dipasarkan mulai Rp 15 juta setiap rumah dan tergantung pada luasan serta banyaknya rumah yang dipasangi dalam kawasan tersebut. Adapun untuk produk alarm sistem sekuriti berbasis GSM harganya Rp 17,5 juta dengan berbagai jenis sensor yang terpasang lengkap untuk keseluruhan pintu dan jendela. Selain itu, beberapa proyek yang ada juga bisa dilakukan secara customized tergantung pada kebutuhan, yang berbeda antarkawasan.

Anji berharap produknya semakin diterima dengan baik oleh masyarakat luas dan pengembang properti. “Semoga kebutuhan masyarakat akan rasa aman, nyaman, mudah dalam akses dan kontrol sistem serta sistem komunikasi dapat dipenuhi oleh perangkat-perangkat yang kami hasilkan saat ini,” katanya sambil menjelaskan, target penjualan 2017-18 diharapkan mencapai Rp 5 miliar setiap tahun.(*)

Reportase: Syukron Ali


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved