Entrepreneur

Tatat R.Utami, Bisnis Klinik Terapi Berhenti Merokok Berteknologi Laser

Tatat R.Utami, Bisnis Klinik Terapi Berhenti Merokok Berteknologi Laser

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbesar di dunia. Menanggapi hal itu, PT Low Level Laser (LLLT) Indonesia membuka S Clinic di wilayah Darmawangsa, Jakarta Selatan. Klinik ini merupakan klinik pertama di Indonesia yang menawarkan jasa terapi untuk berhenti merokok dengan menggunakan metode terapi LLLT.

Tatat Rahmita Utami, CEO dan pendiri S Clinic. (foto by Lila Intana)

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang klinik dengan terapi LLLT ini, berikut perbincangan Swa Online dengan CEO sekaligus pendiri S Clinic, Tatat Rahmita Utami.

Sebelumnya selamat atas berdirinya S Clinic, klinik pertama yang menyediakan jasa terapi berhenti merokok dengan teknologi LLLT. Ide awal pendirian klinik ini seperti apa?

Awalnya ini justru dimulai dari gerakan sosial yang kami dirikan yaitu Rumah Bebas Nikotin. Yayasan nirlaba ini membunyai objektif untuk menumbuhkan dan menyebarkan motivasi berhenti merokok demi kualitas hidup yang lebih baik. Yayasan ini juga menjadi sarana berbagi informasi dan tips tentang berhenti merokok dan dampak positifnya yang kami sebarkan di media sosial.

Dalam perjalanan menjalankan Rumah Bebas Nikotin, kemudian saya berbicara dengan teman saya di Australia mereka mengatakan di sana ada terapi LLLT yang bisa membuat orang berhenti merokok. Informasi itu membuat saya punya ide, kenapa tidak mencoba membuka klinik? Apalagi selama ini saya merupakan jual alat-alat medis, jadi usaha ini tidak jauh-jauh dari kesehatan.

Awalnya hanya yayasan nirlaba, kemudian berkembang menjadi badan usaha yang pasti mencari profit. Anda melihat potensi pasarnya seperti apa?

Setelah saya mendapat ide mendirikan klinik tersebut, saya lalu melakukan riset. Ternyata sekitar 30% orang Indonesia ini merupakan perokok. Artinya ada 82 juta orang yang merupakan perokok aktif alias satu dari tiga orang Indonesia adalah perokok aktif. Artinya potensi pasarnya sangat besar.

Kebanyakan perokok tidak menganggap dirinya sebagai pasien yang harus disembuhkan. Bagaimana Anda meyakinkan mereka untuk datang ke S Clinic?

Banyak dari mereka yang sebenarnya punya keinginan untuk merokok, namun tidak mengerti cara memulai prosesnya. Pasar inilah yang kami ingin ambil. Dorongan berhenti merokok juga bisa datang dari pihak keluarga, orang-orang terdekat perokok. Dengan adanya klinik ini mereka jadi tahu dan bisa menyarankan agar perokok bisa datang ke sini.

Ada kesulitan tidak saat mendirikan S Clinic?

Ya pasti ada. Terutama mencari therapist yang harus well tren yang lulusan terapis bukan sekedar nurse. Sangat sulit mencari sumber dayanya yang benar-benar mengetahui anatomi tubuh.

Kesulitan lain adalah bagaimana menerapkan motede dan teknologi yang baru ini di Indonesia. Kalau sekedar teknologi masih bisa didatangkan dari luar negeri, mesin-mesinnya kami impor dari Inggris.

Yang lebih sulit lagi adalah metode baru ini artinya kami harus melakukan training-training ke pegawai. Metode terapinya sangat kas, orang tidak meniru dan langsung dilatih oleh Philip Gabel ahli LLLT dari Australia.

Teknologi LLLT ini apa sudah dikenal lama di dunia atau hal yang baru?

LLLT sudah menjadi solusi perawatan untuk penghentian merokok di Eropa, Kanada, Australia dan Amerika. Kalau Anda browsing tentang LLLT for smookers banyak sekali berita dan artikelnya. Saya juga heran kenapa di Indonesia ini belum ada ya?

Sebagai pelopor, tidak takut jika nantinya banyak klinik yang menggunakan teknologi ini untuk terapi berhenti merokok?

Saya tidak takut karena kami punya treatmen khusus yang diciptakan Philip Gabel. Kami sudah punya kontrak dengan Philip. Untuk Indonesia kami yang pegang lisensinya.

Modal awal mendirikan S Clinic ini berapa? Lebih dari Rp 5 miliar?

Jelas lebih, tapi saya tidak bisa menyebutkan berapanya. Yang jelas dananya bukan dari kantong pribadi saya sendiri, tapi patungan dengan beberapa teman ada juga teman dari Australia.

Kalau potensinya besar dan cuma S Clinic yang pegang lisensi terapi LLLT ini di Indonesia, pasti Anda ingin memperbanyak klinik ini?

Ke depannya kami sudah niat buka cabang. Kami sih ingin mal di tengah kota karena saya ingin orang jalan-jalan di mall sambil bisa juga melakukan terapi berhenti merokok. Saya berharap usaha ini makin besar dan ada di mana-mana.

Alasan membuka S Cnilic pertama di Dharmawangsa City Walk?

Tempat ini penuh dengan klinik. Seperti di Singapura, kalau kita datang ke Mount Elizabeth isinya klinik semua. Selain itu mal ini pendatangnya premium class, ini cocok dengan target konsumen kami.

Harga terapi berhenti merokok dengan teknologi LLLT yang ditawarkan S Clinic berapa? Apa lebih mahal dari teknologi laser untuk kecantikan?

Terapi di S Clinic dibuat dalam paket, terdiri dari tiga kali sesi. Sekali terapi biayanya Rp 750 ribu. Kalau ambil per paket Rp 2 juta. Harga ini jelas lebih murah dari penggunaan laser untuk kecantikan.

Sebenarnya apa sih LLLT ini? Apakah aman?

LLLT adalah metode yang tidak agresif, tidak berbahaya dan bebas obat-obatan. Metode ini sudah digunakan secara luas dalam 35 tahun terakhir, kecuali di Indonesia.

Sinar yang digunakan adalah laser dengan tingkat energi rendah atau laser lembut, tidak lebih kuat dari sinar lampu bohlam.

LLLT bekerja menstimulasi metabolisme alamai tubuh. Efek yang diberikan bersifat biokimia, tidak panas sehingga akan merusak sel yang masih hidup.

Tingkat keberhasilannya terhadap pasien berapa persen?

Hampir semua pasien yang melakukan terapi ini akhirnya bisa benar-benar berhenti merokok, persentasenya kalau di luar negeri hingga 90%. Lalu kalau Anda bertanya kenapa masih banyak orang merokok, jawabannya adalah motivasi mereka memang tidak kuat untuk berhenti merokok dan datang untuk berobat.

Bagaimana teknologi LLLT ini bisa membuat orang berhenti merokok? Terapi semacam apa yang diterapkan?

Terapi pertama ke terapi ke-2 membutuhkan jeda waktu selama 3 hari. Terapi ke-2 ke terapi ke-3 jeda waktunya seminggu. Pasien ketika datang akan ditangani dengan fisioterapi yang akan membantu relaksasi, kemudian ada semacam interaksi dengan theraphist, motivasinya harus kuat. Terapi pertama 1 jam, terapi ke-2 dilakukan lebih cepat yakni 30 menit.

Rata-rata ada 27-29 titik yang dileser. Laser energi rendah ini dipakai pada titik-titik energi tertentu di tangan, di wajah, pergelangan tangan dan telinga, yang langsung berkaitan dengan adiksi nikotin.

Apa ada efeknya? Kebanyakan orang enggan berhanti merokok karena takut gemuk.

Efeknya tidak ada, langsung bisa berhenti merokok dan tanpa perlu pengobatan lebih lanjut. Efeknya hanya perasaan kurang nyaman pasca berhenti merokok tidak akan dirasakan lagi. Yang biasanya merokok, setelah melalui terapi ini akan menjadi tidak nyaman saat merokok.

Kalau soal gemuk pasca berhenti merokok, nanti terapis kami akan menyinari titik-titik energi untuk memperbaiki metabolisme dan membantu mengurangi nafsu makan. Penyinaran laser ke titik-titik akupuntur ini mungkin bisa membantu tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan gaya hidup yang baru bukan sebagai perokok. Sebagai tambahan, terapis kami akan merekomendasikan beberapa menu makan bergizi untuk membantu pasien mencapai tujuan hidup yang lebih sehat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved