Entrepreneur

Dua Saudara Mengeruk Untung di Bisnis Pelacak Alat Berat

Dua Saudara Mengeruk Untung di Bisnis Pelacak Alat Berat

Setelah bisnis distribusi GPS yang ia bangun sejak tahun 2010 lalu nyaris pailit di tahun 2015, Alamsyah Cheung kemudian bermanuver. Ia mengajak adik iparnya, Daren Suciono yang ahli dalam digital marketing. Lalu, mereka membuat sebuah aplikasi yang mampu melacak keberadaan mobil hingga lamanya waktu kerja alat berat di sebuah proyek pembangunan. Pria kelahiran 8 Desember 1987 itu optimistis bisnisnya akan tumbuh. Bagaimana ia bangkit dan membangun bisnis barunya ini? Berikut wawancara reporter SWA Online, Arie Liliyah dengan Alamsyah Cheung di kantornya di Jl. Sungai Sambas VI – Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Almsyah, M.A & Darren Suciono - Fox Logger - Online

Almsyah, M.A & Darren Suciono – Fox Logger – Online

Apa inspirasi Anda membuat aplikasi melacak kendaraan ini ?

Saya kan sebelumnya distributor GPS (GPS Super Spring), tetapi setahun yang lalu saya ditipu oleh seorang teman bisnis, cukup besar sampai miliaran, saya bisa bilang saya bangkrut lah saat itu. Maka saya pikir gimana caranya menemukan jalan keluar, bangkit lagi. Nah, kebetulan Daren ini kan masih keluarga saya, dia adalah adik dari isteri saya, nah Daren kan di digital marketing cukup lama, lalu saya juga lama di IT, maka kami coba pikirkan startup apa yang bisa kami bangun yang ada hubunganya dengan GPS ini. Ketemulah aplikasi pelacak kendaraan. Awalnya begitu.

Lalu kalau dari segi peluang pasar, kami mengacu informasi dari SWA—bahwa sekarang tren bisnis logistik sedang meningkat, maka kami lalu berpikir sebuah perusahaan seperti perusahaan logistik yang punya ribuan mobil itu bagaimana dia mengontrolnya ya? Kedua, kalau mereka mau mengontrolnya lewat telepon, kan mahal biaya, lalu akurasinya? Belum tentu si driver jawab dengan jujur posisinya sudah sampai mana. Kalau pakai GPS kan akurasinya sudah pasti, maka, kami coba breakdown, apa saja sih yang dibutuhkan orang mengenai kendaraannya yang sedang dikendarai sopir? Oh, nomor satu, adalah jarak tempuh, satu mobil ini sehari mampu menempuh jarak berapa KM ? Kedua, lokasi parkir. Ketiga, cek kecepatan sopir mengemudi jadi bisa diketahui si sopir ngebut atau normal? Keempat, aplikasi ini juga sudah bisa dipakai untuk mengontrol alat berat. Jadi perusahaan-perusahaan rental alat berat itu kan ada SOP bahwa alatnya hanya boleh dipakai misalnya 1 jam per hari, tetapi kadang si peminjam pakainya lebih dari satu jam, akibatnya alat tersebut jadi cepat rusak. Nah, dengan aplikasi ini bisa ketahuan alat dipakai berapa lama.

Kemudian ada satu lagi fiturnya, jadi begini, kan ada perusahaan-perusahaan yang pola pengiriman barangnya tetap yaitu gudang – konsumen, begitu seterusnya, rute yang dilewati sama setiap hari, maka aplikasi ini bisa bantu si manager, menggambar rute tetap itu lalu di save, jadi kalau suatu saat mobil keluar dari jalur itu akan ketahuan. Kalau mobil itu keluar dari jalur yang di save, maka akan ada email yang masuk sebagai notifikasi bahwa mobil tersebut keluar jalur.

Ada lagi fitur Geo Check In dan Check Out, jadi ini semacam absensinya mobil atau truk, jadi misalnya plat nomor trukny adalah B 1234, maka nanti saat dia masuk ke gudang ABC, akan ada email masuk (notifikasi), Truk dengan nomor polisi B 1234 baru saja check in di Gudang ABC pukul 10.00 WIB. Lalu nanti saat dia sudah selesai loading barang dan keluar dari gudang, akan ada lagi notifikasi email. Jadi ketahuan berapa lama waktu loading barang di gudang itu oleh mobil tersebut. Jadi perusahaan akan sangat terbantu untuk memonitor dan efisiensi tentunya. Kemudian satu lagi fiturnya adalah bisa melacak mobil itu selama satu hari penuh jalan kemana saja dan parkir dimana saja, itu bisa ketahuan. Dan bisa dilacak dalam waktu 100 hari, jadi kalau mau lihat riwayat atau track recordnya dalam 100 hari, bisa.

Terakhir, di dalam aplikasi itu juga ada fitur untuk mengetahui bahan bakarnya terpakai berapa banyak. Ini informasi yang tepat bagi perusahaan kan untuk efisiensi. Jadi misalnya kalau si driver pakai bensin 10 liter, tetapi dia klaimnya 15 liter, akan ketahuan.

Sekarang berapa user yang menerapkan aplikasi ini?

Konsumen terbesar kami saat ini dalah Pemprov DKI Jakarta. Jadi kemarin itu mereka butuh sisitem untuk memantau truk sampahnya, nah itu pakai aplikasi kami ini. Untuk memantau 1.000 truk sampah mereka.

Kalau GPS itu sendiri apakah ada produk khusus untuk aplikasi ini ?

Kalau GPS bisa pakai merek apa saja, aplikasi ini bisa support. Karena sistem kami ini nggak pusing, produk GPS tracker mereka apa saja bisa. Dengan layanan 24 jam untuk pemasangannya.

Selain Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, siapa lagi kliennya ?

Selain Pemprov, klien kami ada perusahaan distribusinya FMCG, seperti Mayora, Orang Tua Group, Kapal Api, Indofood.

Jadi sekarang sudah berapa banyak kliennya ?

Kami belum hitung tepatnya berapa klien, tetapi yang kami hitung itu jumlah kendaraannya, ada 5.000 kendaraan.

Lalu apa bedanya dengan aplikasi GPS yang banyak beredar di pasaran?

Bedanya, rata-rata aplikasi dari china, lalu mereka yang menjual itu ya murni hanya penjual, sedangkan perusahaan developernya di china, kadang sudah tutup, jadi kalua ada apa-apa susah untuk diminta tanggung jawabnnya. Nah, kami kan lokal, dan kami developer bukan penjual (trader), sehingga kalau ada ingin pengguna komplain, kami ada, dan siap melayani. Kedua, karena kami developer lokal maka kami jauh lebih mengenal kebutuhan masyarakat Indonesia dibandingkan dengan yang dari luar.

Indonesia kan kepulauan, bagaimana kalau kendaraannya dibawa ke pulau-pulau seberang misalnya Sulawesi atau Bali? Apakah masih bisa dilacak ?

Iya bisa, pokoknya selama ada sinyal, maka akan terlacak. Kecuali aki kendaraab habis ya GPSnya mati kan, jadi kalau misalnya ada kendaraan yang dicuri maka bisa dilacak dan polisi bisa bantu menahan kendaraa tersebut.

Berapa biaya untuk memasang aplikasi ini ? Mulai dari Rp 300 ribu ke atas

Apa yang membedakan, maksudnya, kalau yang Rp 300 ribu apa bedanya dengan yang misalnya Rp 1 juta ? Kalau yang Rp 300 ribu itu kan aplikasinya saja. Kalau dia beli lengkap dengan alatnya ya beda lagi, kemudian kalau dia beli paket lengkap dengan pulsa buat setahun, itu bisa Rp 1,250 juta untuk setahun. Aplikasinya sudah ada di iStrore dan play store.

Bagaimana strategi pemasarannya ?

Pemsarannya masih pemsaran online, lewat media sosial juga. Kami juga mengandalkan Worth of Mouth.

Apa target dan rencana ke depan ?

Target kami, tiga tahun nanti akan masuk ke negara-negara tetangga di Asia. Sistemnya bisa dipakai negara-negara di Asia, misalnya untuk smart city atau logistiknya. Tetapi sekarang kami mau fokus di Indonesia dulu, kan Indonesia juga potensinya masih gede.

Sudah adakah rencana akan masuk ke negara mana ? Kami melihat Thailand dan Vietnam, logistiknya juga sedang bertumbuh pesat, jadi kami mengincar pertama kesana.

Di Indonesia sendiri sudah memasarkan sampai ke mana dan bagaimana caranya ?

Kami sudah memasarkan ke 37 kota di Indonesia. Dipasarkan melalui agen-agen kami. Jadi mereka nantinya akan menjual dan bantu memasangkan. Sekarang sudah ada sekitar 80 an agen.

Di daerah mana saja dan bagaimana respon pasarnya ?

Lumayan bagus, baik yang mpasang untuk kepentingan pribadi maupaun yang untuk kepentingan bisnis. Yang paling banyak itu yang kendaraannya dipakai untuk rental dan atau Grab Car.

Khusus untuk pasar Indonesia, apa rencananya kedepan ?

Kami ingin kembangkan dan tambah lagi agen di daerah, sehingga konsumen di daerah merasa dekat dengan kami, jadi tidak hanya jualan tetapi kami juga harus bisa beri pelayanan purna jual, jadi mereka bisa langsung ke agen terdekat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved