Entrepreneur

Eric Ngadiman Kawinkan 2 Model Bisnis dalam 1 Aplikasi

Eric Ngadiman Kawinkan 2 Model Bisnis dalam 1 Aplikasi

Meskipun baru 3 minggu muncul di Google Play Store dan App Store, aplikasi OK Bisa sudah mendapatkan 5.000 pengguna aktif. Apa rahasianya? “Rahasianya ada di di fitur OK Point. Melalui Ok Point, pengguna bisa mendapatkan pulsa gratis hanya dengan menonton video iklan yang ada di OK Point setiap harinya,” kata Eric Ngadiman, Co-Founder PT Karir Rakyat Indonesia.

IMG_7126

Menurutnya, OK Point merupakan salah satu sarana media beriklan terbaru yang belum pernah dicoba di Indonesia. “Di OK Bisa, kami tidak hanya memutar video iklan, tapi di akhir video kami berikan 1 pertanyaan mengenai iklan tadi. Ini tidak hanya bermanfaat untuk pengguna karena mereka bisa mendapatkan point yang bisa ditukarkan dengan pulsa. Untuk perusahaan yang memasang iklan di Ok Bisa, mereka juga mendapatkan keuntungan yaitu iklan akan disimak 100% oleh viewer yang tepat, dilengkapi dengan laporan statistik data viewer seperti jenis kelamin, umur, lokasi, dan lain-lain,” jelasnya.

Bagaimana cara kerja OK Point? Setiap harinya akan ada video di OK Point. Setelah pengguna menonton video di OK Point, akan ada satu pertanyaan yang terkait dengan video tadi. Jika pengguna bisa menjawab pertanyaannya, penguuna akan mendapatkan poin 500. Setiap harinya, OK Point menyediakan 1.500-2.000/pengguna. Jadi, dalam waktu 5 hari, pengguna bisa menukarkan point tersebut dengan pulsa.

Eric mengatakan, beriklan dengan model terbaru ini membuat brand mengetahui apakah konsumen mengerti tentang iklan tersebut atau tidak. Sebagai salah satu contoh, salah satu brand popok beriklan di majalah dan tv mengenai perubahan material yang mereka gunakan dari plastik menjadi kain. Setelah mereka mengadakan survey, ternyata banyak konsumen yang belum tau bahwa materialnya sudah berganti. Ketika mereka beriklan di OK Bisa, ketika pengguna selesai menonton video maka ada pertanyaan “Material apa yang digunakan? Popok atau Kain?”. Hasilnya pun bisa diketahui oleh merek seara cepat dan langsung. Saat ini, sudah ada 10 perusahaan yang sudah beriklan di OK Bisa, antara lain Air Asia, Pos Indonesia, BPJS, Orang Tua Group, dan lain-lain. Tidak hanya iklan, video yang ditampilkan pun bisa berupa edukasi seperti edukasi penggunaan plastik dan asuransi.

Selain mendapatkan pulsa hanya dengan menonton iklan, fungsi utama applikasi OK Bisa adalah menjadi penghubung antara vendor jasa dan konsumen pencari jasa. “Ketika saya pulang ke Jakarta dari Melbourne, saya ingin mencari cleaning services tapi tidak tahu cleaning services yang mana yang bagus. Akhirnya saya berfikir mengapa tidak membuat suatu teknologi yang bisa menjembatani vendor dan konsumen. Setelah brainstorming selama 7 bulan dan pembuatan applikasi selama 3-5 bulan jadilah applikasi OK Bisa ini,” jelas pria lulusan Swinburne University of Technology Australia jurusan ilmu komputer ini.

Yang membedakan OK Bisa dengan applikasi penyedia jasa lainnya selain memberikan pulsa gratis adalah OK Bisa tidak mengenakan biaya apapun kepada vendor maupun ke pengguna. Beberapa applikasi penyedia jasa lainnya mengenakan biaya kepada vendor jika vendor mengirimkan surat penawaran kepada konsumen. Hal ini membuat vendor “pelit” untuk mengirimkan surat penawaran. Meskipun tidak mendapatkan untung dari model ini, OK Bisa mendapatkan keuntungan melalui OK Point.

“Jadi intinya ini adalah 2 model bisnis dalam 1 aplikasi, advertising media yang disikornkan dengan pencarian jasa. Setelah applikasi ini resmi diluncurkan setelah Lebaran, kedepannya hanya dengan nonton video pengguna bisa mencoba cleaning service atau pijat gratis. Jadi bisa menukarkan point dengan jasa yang ada di aplikasi,” ujar pria kelahiran Jakarta 15 November 1983 ini.

Saat ini sudah ada 1.500 vendor dan 130 kategori mulai dari cleaning service, badut, personal trainer, penerjemah, dan lain-lain. Cara kerja OK Bisa adalah konsumen mengisi form mengenai jasa yang dibutuhkan beserta detailnya. Data ini akan dikirimkan ke semua vendor. Vendor yang tertarik dapat mengirimkan surat penawaran. Konsumen pun bisa memilih vendor yang harganya cocok.

Cara OK Bisa memferiikasi vendor-vendor ini adalah mengambil dari web yang reviewnya sudah tinggi. Kemudian mengetes servis yang ditawarkan. Lalu OK Bisa meminta vendor untuk memberikan KTP dan NPWP.

Baru-baru ini OK BIsa bekerja sama dengan Teman Ahok untuk penjemputan KTP. Namun bukan berarti OK Bisa mendukung Ahok menjadi Gubernur Jakarta, tapi hanya bereksperimen untuk menyampaikan suara masyarakat ke pemerintah. Kerja sama ini berlangsung sampai target KTP tercapai. Namun tidak menutup kemungkinan kerja sama ini akan berlangsung hingga pemilihan gubernur Jakarta berlangsung. “Kami tidak hanya membuka pintu bagi Ahok saja, tapi juga pihak-pihak lain,” tegasnya.

Hingga akhir tahun ini, Eric menargetkan sebanyak-banyaknya brand untuk beriklan di OK Bisa. Mengenai target pengguna, ia lebih mementingkan loyalitas pengguna kepada layanan yang diberikan. Kedepannya PT Karir Rakyat Indonesia akan meluncurkan 3 aplikasi lagi.

Eric mendirikan OK Bisa bersama adiknya untuk bagian keuangan dan kakanya untuk desain. Mengenai investasi, ia enggan menyebutkan besarannya. “Masih pakai uang sendiri, tapi ada investor lokal juga yang masuk,” ujarnya sambil tertawa. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved