Entrepreneur

Gandeng Diaspora Indonesia, HIPMI Bentuk Komunitas Pengusaha Muda di LN

Gandeng Diaspora Indonesia, HIPMI Bentuk Komunitas Pengusaha Muda di LN

diaspora_HIPMUntuk mensukseskan Kongres Diaspora II (18-20 Agutus 2013) di Jakarta Convention Center (JCC), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bersama Diaspora Indonesia melakukan kerjasama untuk membentuk organisasi pengusaha muda Indonesia di luar negeri di setiap perwakilan negara. Dengan demikian, para pengusaha maupun calon pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usahanya diluar negeri memiliki tempat wadah dalam berorganisasi dan berkomunikasi, sehingga nantinya dapat diharapkan terus mencetak diaspora sukses.

Menurut Dino Patti Djalal, Pemrakarsa Diaspora Indonesia dan Dubes RI untuk Amerika Serikat, saat ini diperkirakan terdapat sekitar 8 juta orang Indonesia yang bermukim di luar negeri dengan berbagai macam profesi, seperti pengusaha, peneliti, mahasiswa, pekerja profesional, pekerja seni, TKI (tenaga kerja Indonesia) dan lainnya. “ Dengan adanya kerjasama ini, saya percaya akan dapat melahirkan diaspora sukses dengan profesi pengusaha yang bukan saja nantinya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi citra positif bangsa Indonesia sebagai pencetak pengusaha yang unggul,” ujar Dino.

Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum BPP HIPMI, menambahkan, dengan adanya kerjasama strategis antara HIPMI dan Diaspora Indonesia ini diharapkan dapat mencetak diaspora-diaspora berprofesi pengusaha yang bukan saja mengharumkan dan memajukan Indonesia di masa mendatang, tapi HIPMI sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia diharapkan menjadi salah satu organisasi yang diakui oleh dunia yang nantinya dapat ikut bersama memajukan bangsa dan negara.

Apalagi, Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai pencapaian ekonomi yang baik di dunia, diharapkan dapat mempersatukan kekuatan dan mendayagunakan kompetensi diaspora dalam mendukung pembangunan Indonesia untuk mencapai kesejahteraan bersama tentunya dengan mempererat jaringan antar sesama diaspora dan diharapkan pengusaha muda yang saat ini tersebar dibelahan dunia yang tergabung dalam komunitas HIPMI nantinya dapat lebih mempercepat upaya bersama dalam menggalakkan semangat, inovasi dan menjaga dinamika di Indonesia.

Hardini Puspasari, Ketua Organizing Committe HIPMI Diaspora, menuturkan, program ini tentunya akan membuka jaringan HIPMI di luar negri sehingga terjadinya kolaborasi dalam bisnis investasi antara HIPMI dengan diaspora Indonesia yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. HIPMI menganggap penting kerjasama ini sehingga akan membuat satuan Kelompok Kerja (POKJA) HIPMI Diaspora yang nantinya khusus akan menjalankan kegiatan.

“Diharapkan melalui kerjasama ini, nantinya akan memperkuat lagi jaringan dari berbagai macam komunitas sehingga HIPMI sebagai wadah oranisasi yang besar bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dapat unggul di dunia sebagai tolak ukur pengakuan dunia atas peranan Indonesia kepada dunia dan tentunya HIPMI secara konsisten akan menjadikan kerjasama ini dalam memperat jaringannya yang bukan saja sesama pengusaha di Indonesia tetapi juga di dunia” kata Bayu Priawan Djokosutono, Bendahara Umum BPP HIPMI.

Dengan memiliki sekitar 8 juta Diaspora Indonesia di seluruh dunia, hal ini menunjukkan suatu kekuatan ekonomi dan intelektual yang signifikan. Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menerapkan sejumlah kebijakan dalam rangka mendayagunakan kekuatan Diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Apalagi, warga negara Indonesia di Amerika Serikat memiliki pendapatan rata-rata sebesar US$ 59,000/tahun, jauh lebih besar dibandingkan warga Amerika Serikat yang pendapatan rata-ratanya sebesar US$ 45,000/tahun.

Bahkan sekitar 48% Diaspora Indonesia di Amerika Serikat memiliki kualitas akademik di atas sarjana. Sementara, rata-rata penduduk Amerika Serikat yang memiliki kualitas akademik serupa, jumlahnya hanya 27%. Umumnya, Diaspora Indonesia unggul lainnya tersebar di seluruh dunia seperti ilmuwan Indonesia yang tergabung di Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional. Berdasarkan data BNP2TKI sepanjang tahun 2011, jumlah remittance yang masuk dari tenaga kerja Indonesia sekitar US$ 6.11 miliar atau setara dengan Rp 53,36 triliun. Setiap tahun Diaspora Indonesia mengirimkan devisa ke Indonesia hingga mencapai US$ 7 miliar atau hampir Rp70 triliun.

Darandono


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved