Entrepreneur

Johnnie Sugiarto, Dorong Generasi Muda Indonesia Makin Berperan

Johnnie Sugiarto, Dorong Generasi Muda Indonesia Makin Berperan

Kontes kecantikan memang selalu menyedot perhatian warga. Namun apa jadinya jika kontes tersebut dibumbui dengan tagline Wirausaha Kreatif? Tentu hal ini bisa menjadi poin plus untuk satu ajang kecantikan. Hal inilah yang kemudian diwujudkan Johnnie Sugiarto dalam Ajang Pemilihan “Putri Wirausaha Kreatif Indonesia 2013”.

CEO El John Indonesia yang berpembawaan humble dan membumi ini menyoroti betul betapa bedanya ajang kecantikan yang satu ini dengan yang lain. Seperti apa dan bagaimana harapan pria yang dulunya mantan penyiar, wartawan sekaligus fotografer ini dalam menyelami salah satu dari 8 pilar usahanya di bawah El John Indonesia ini. Berikut reportase yang berhasil diliput Swa Online pada 1 Juli 2013 :

Boleh dijabarkan lini bisnis El John apa saja?

Penyelenggaraan semua event El John berada di bawah Yayasan El John Indonesia. Yayasan ini adalah lembaga nonprofitnya. Jadi apapun yang diselenggarakan oleh yayasan ini tidak untuk mencari uang. Yayasan ini merupakan bagian dari CSR-nya El John Indonesia. El John Indonesia sendiri memiliki 8 pilar bisnis. Saat masih muda, yaitu tahun 1974, saya sudah mendirikan El John Group dengan mengelola beberapa radio di Sumatera Selatan.

Group ini secara konsisten saya tekuni hingga sekarang. Tahun 1984, saya masuk ke bidang pariwisata, taman hiburan, resort, hotel dan pendidikan. Di samping itu untuk google map dan google eart Indonesia, kalau sering Anda lihat itu, kebetulan saya direktur utamanya. Total bisnis El John dari mulai Sumatera sampai ke Lombok itu 8 bisnis. Bahkan, saya hadirkan juga pemilihan Putri Pariwisata Indonesia, Putri Wirausaha Kreatif Indonesia, Putri Olahraga Indonesia, Putri Pangan Indonesia dan Putri Bahari Indonesia. Semua dilahirkan untuk mendorong anak-anak muda kita untuk membangun masa depan mereka sendiri.

Johnnie Sugiarto, CEO El John Indonesia

Apa motivasi Anda untuk mendirikan El John sebenarnya?

Motivasinya membuat generasi muda Indonesia makin bisa berperan. Kenapa? Salah satu yang bisa kita lihat di depan mata adalah sekarang ini sudah menjadi zamannya Anda. Apakah Anda sudah sadar bahwa sekarang adalah generasi Anda? Sudah siapkah Anda bertarung dengan orang-orang se-Asia? Terutama dengan teman-teman kita di Singapura? Kalau tahu orang Singapura, itu gigihnya luar biasa. Kalau kita kerja 8 jam sehari, kadang selalu ngeluh capek, mereka bisa kerja 12-15 jam sehari.

Fighting spirit-nya luar biasa. Kalau anak muda tidak diberikan dorongan, wawasan, training-training, dll, apakah setelah 2015 nanti, kita masih tetap jadi kuli mereka? Jadi karyawan mereka? Atau kita pilih bersaing dengan mereka? Di ASEAN, kita adalah negara terbesar. Kita mempunyai perputaran keuangan terbanyak di antara 10 negara. Tetapi jangan sampai Anda yang jadi kulinya. Kalau manusia-manusianya tidak dipersiapkan dari sekarang. Kita akan punya problem 10 tahun ke depan dan seterusnya. Contohnya seperti kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit kita sekarang adalah terbesar di dunia. Tapi milik orang Indonesiakah? Sebagian besar milik orang Malaysia dan Singapura. Jadi mereka hanya memanfaatkan lahan-lahan kita. Memanfaatkan orang-orang kita, tapi keuntungannya dibagi ke negara mereka untuk membangun negara, sehingga akhirnya kita makin ketinggalan.

Sebuah survei mengatakan, bahwa bahan baku terhadap barang jadi, added valuenya jadi beberapa kali lipatnya. Misalnya kita ambil timah, 5.000 1 ton harganya US$ 1.000. Ketika menjadi solder added valuenya bisa jadi 30 kalinya. Jadi kita jual dengan harga Rp 1.000 rupiah, waktu kita beli harganya sudah Rp 30 ribu. Jumlah30 kali lipat ini, selisihnya siapa yang ambil? Ya negara-negara yang punya akses modal, SDM, dan infrastruktur. Mereka yang akan mengambil semua manfaat itu. Saya mungkin tidak mampu membangun infrastrukstur, tapi saya mampu memberikan motivasi pada anak-anak supaya mereka punya added value. Makanya kalian harus jadi orang pintar. Beberapa diantara putri nantinya juga bisa berkesempatan untuk dikirim ke event internasional.

Yang dikirim ke event internasional, apakah banyak yang sukses?

Sebagai informasi saja, sekarang ini Miss Tourism Asia untuk pertama kali dalam sejarah RI, kita bisa. Itu kesempatan mujur karena kami konsisten mengirimkan putri-putri kami untuk ikut ajang internasional. Kalau kami tidak pernah ikut mengirimkan, maka kami tidak akan pernah mendapatkan juara. Dan Indonesia sering absen di ajang internasional. Itulah sebabnya El John membuat sebuah slogan, Indonesia di Panggung Dunia. Jadi Indonesia ingin muncul di panggung-panggung internasional, dengan masing-masing keahlian yang berbeda-beda. Saya ingin putri-putri yang pinter-pinter, yang cantik-cantik dan tentunya bisa mewakili Indonesia ke berbagai ajang internasional sehingga bisa membawa nama baik Indonesia. Dengan demikian, hal ini bisa menunjukkan ke mata dunia bahwa SDM Indonesia ternyata tidak kalah dengan negara-negara lain. Kemarin kita tidak hanya mendapatkan Putri Pariwisata Asia, tetapi juga satu-satunya peserta dari 60 sekian negara yang pulangnya membawa 2 penghargaan. Satunya lagi adalah Putri Personality.

Jadi yang selalu saya dorong adalah, kalau Anda mengaku sebagai orang Indonesia, tolong tunjukkan kepada dunia perilaku kita seperti apa. Sopan santun kita, keramah-tamahan kita, senyum kita, dll. Jadi attitude kita mesti lain dengan negara-negara tetangga kita. Dalam tanda kutip, kita harus tunjukkan Indonesia itu jauh lebih sopan, gampang bergaul, senyum, dll. Dengan pembekalan-pembekalan yang kami kasih, putri yang kami kirim ke luar negeri itu selalu mendapat juara, atau paling tidak penghargaan sebagai Putri Persahabatan.

Apa ada kiatnya ?

Nah itu ada trik-triknya. Saya sering kasih briefing-briefing bagaimana cara memenangkan kompetisi-kompetisi kecil dan besar. Karena di situ kan ada target bahwa kita harus menang. Jangan target, sekadar untuk menampilkan Indonesia, sampai sana tenggelam saja. Misal yang ikut 87 negara, sebagian besar negara bule yang anak-anaknya punya tinggi 180 cm. Yang anak Indonesia langsung ciut, langsung hilang percaya dirinya. Nah itu harus ada pembekalan untuk menguatkan personality. Jadi pada saat mereka bergabung dengan teman-teman di berbagai negara, dia harus punya sikap yang PD.

Kalau mengirimkan ke ajang internasionalnya sudah diberlakukan sejak kapan?

El John sendiri sudah mengirimkan anak-anaknya ke berbagai ajang internasional sejak tahun 2008. Dan selalu pulangnya membawa sesuatu. Kalau tidak mendapatkan award yang besar, mungkin juara 2. Seperti Anneke Caroline, sekarang sudah menjadi penyiar Metro TV. Nah itu dapat runner up pertama dunia. Artinya dia tembus ke seluruh Asia, mengalahkan China, India, dsb. Dan menurut saya, ini luar biasa. Di mana ada event, saya ingin Indonesia disebut. Di kumpulan 60,70 atau bahkan 80 orang, mereka bisa ingat ada orang Indonesia. Kalau Anda pintar bergaul, Anda bisa temukan networking dari berbagai negara. Bisa menggunakan email, dll. Mungkin jika ada kesempatan bisnis, Anda bisa ekspor ke negara mereka atau sebaliknya. Itulah program yang dibuat oleh Yayasan El John Indonesia. Jadi putri-putri yang sudah mempunyai kapasitas bagus selalu kami kirimkan. El John memegang 10 lisensi di 10 event yang berbeda.

Yang jadi pembeda antara ajang ini dengan ajang lainnya apa?

Di El Jhon yang dikontrak sebenarnya hanya satu orang. Tapi kami selalu terbuka memberikan kesempatan, siapa saja yang mau bergabung, welcome. Begitu juga kami di sini tidak pernah mencopot mahkota putri yang sudah habis masa jabatannya. Satu-satunya organisasi penyelenggara agen di dunia ini yang memberikan mahkota secara abadi kepada putri yang menang adalah kami. Kami tidak pernah memberikan kata-kata “mantan”, kepada putri yang sudah selesai tugas. Kami tidak pernah menyuruh dia mencopot mahkotanya untuk agen yang baru terpilih. Saya satu-satunya yang menerobos tradisi ini. Kalau di tempat lain, tradisinya, pemenang harus mencopot mahkotanya untuk diserahkan kepada pemenang baru. tapi kami tetap mempertahankan mahkotanya sehingga dia bisa berprestasi sampai kapanpun dia mau, sementara penerusnya juga ikut berprestasi.

Siapa sponsor utama ajang ini?

Sponsor utamanya adalah Kementerian Ekonomi dan Pariwisata. Artinya pemerintah juga melihat bahwa untuk mendorong ekonomi, tidak cukup hanya dengan ekonomi jasa saja, tetapi harus dimasuki unsur kreativitasnya. Makanya judul kami adalah wirausaha kreatif.

Apa saja tugas Putri Wirausaha Kreatif

Yang pasti Putri Wirausaha Kreatif Indonesia adalah inspirasi dan motivasi untuk wirausahawan muda di Indonesia. Tugasnya apa? Sebenarnya banyak. Kami bekerja sama dengan beberapa kemungkinan yang seringkali mengadakan expo seminar, workshop, dll, dimana Putri Wirausaha kreatif menjadi garda terdepan untuk memberikan motivasi kepada wirausaha muda, baik yang baru akan atau yang sudah memulai pada tahap awal. Mereka bisa melakukan kerja sama dengan salah satu Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk dapat menjadikan mereka sebagai duta dan ikon lembaga tersebut.

Satu tahun ke depan, mereka akan dilibatkan dalam kegiatan Hipmi baik itu workshop, seminar, atau bahkan pelatihan-pelatihan duta wirausaha muda Indonesia. Dan yang pasti, perbedaan dari putri wirausaha kreatif dengan ajang putri-putri lainnya terletak pada cara bernegosiasi atau berkenalan dengan para pengusaha yang memang kami latih betul. Jadi kalau di El Jhon, tidak hanya putri yang terpilih, para runner up atau yang lain pun bisa ikut berpartisipasi. Kalau hanya putrinya sendiri, nanti nggak kepegang, karena programnya banyak.

Harapan apa yang Anda inginkan dari putri-putri ini nantinya?

Saya pikir tidak hanya putrinya saja, tapi yang saya harapkan adalah seluruh bangsa Indonesia harus bangkit mengejar ketertinggalan. Saya masih ingat sekali 15 tahun yang lalu ketika saya diminta untuk menemani pengusaha petani dari Vietnam. Mereka datang ke Indonesia dan terkagum-kagum dengan ekspor lada Indonesia. Karena hampir di semua meja makan di dunia ini ada lada. Lada itu menjadi salah satu bumbu masak. Kita ekspor kemana-mana dan mereka kagum dengan kita. Kok bisa ekspor begitu banyak? Nah, saya ditugaskan waktu itu untuk menemani dan memperlihatkan bagaimana petani kita menanam lada, bagaimana prosesnya sampai lada dipanen, dll.

Orang dari Vietnam, itu belajar dengan sangat serius. 10 tahun kemudian, produksi lada kita tetap, produksi lada mereka 2 kali lipat dibandingkan dengan produksi kita. Artinya apa? Kalau suatu bangsa serius melakukan sesuatu, dia bisa dengan cepat mengejar ketertinggalannya. Saya lihat orang Vietnam ini sangat serius mengejar ketertinggalan itu.

Akhirnya sesama teman-teman sering bertanya. Kalau petani di Indonesia, itu datang ke kebun, tanam pohon, setelah itu dia hanya mengandalkan Tuhan untuk membantu menyiram. Dia berharap Tuhan yang mengusir hamanya, dll. Jadi datang ke kebun itu hanya seminggu sekali. Bedanya dengan orang Vietnam yang saya ceritakan tadi adalah setiap 5 hari, mereka sudah ke ladang. Menyiram semua pohon-pohonnya sehingga pohonnnya sangat subur, buang rumput-rumput di bawahnya, kasih pupuk, jadi betul-betul dirawat. Setiap hari, jam 5 pagi, mereka sudah pergi ke ladang, sementara kita datang ke ladang, kalau sedang mau saja. Bagaimana produksi kita bisa bertambah.

Mohon maaf, mungkin penyakit kita agak males. Kita merasa cari uang itu gampang. Di negara lain, Tuhan tidak mengaruniakan alam yang begitu hebat seperti di Indonesia. Akibatnya kita terlena dengan pemberian Tuhan yang begitu melimpah, sementara orang lain harus berjuang lebih keras dengan seluruh daya upaya yang dipunya. Ternyata dengan perjuangan itu, mereka lebih sukses dari kita. Sekarang produksi ladanya nomor 1 di dunia. Kita ke-3. Jadi saya berharap, tidak hanya putri-putri ini saja yang termotivasi. Tapi mereka akan menjadi ikon yang mengajak teman-teman semua untuk bergerak.

Nilai-nilai atau pembelajaran apa yang ingin Anda share, karena kan tadi berdasarkan cerita, Anda berawal dari bawah dan tiba-tiba dipilih menjadi direktur utama?

Saya adalah tipe orang yang belajarnya tidak pernah berhenti. Walaupun sudah tua, tapi saya tetap belajar dan itulah yang membuat saya masih dipercaya menjadi Dirutnya Google Map Indonesia yang menangani Google di Indonesia. Jadi di kantor saya itu anak muda semua. Saya diminta menjadi mentornya di situ. Jadi tidak berbicara ke teknologi saja. Banyak orang yang ahli teknologi, tapi tidak tahu bagaimana teknologi ini jadi duit. Bagaimana membisniskannya. Saya di sini membimbing teman-teman untuk mencari added value. Kalau dulu pas saya jadi bujangan, ya jadi penyiar radio, terus jadi wartawan di koran, setelah itu saya belajar foto secara otodidak dari teman-teman. Trial and error, jadi fotografer untuk beberapa majalah. Ya banyak lah yang saya kerjakan sehingga pada suatu hari, bos saya mempercayakan saya untuk menjadi distributor sebuah produk yang dia buat.

Jadi yang tadinya seorang karyawan, seorang pria yang cari duit tambahan, sekarang beralih menjadi pengusaha karena dipercaya orang. Dari situlah saya berubah status. Di situ, saya belajar banyak bahwa untuk dipercaya orang, kunci pertama itu kita harus punya loyalitas yang tinggi. Kita tidak bisa mendua. Harus fokus. Lantas saya menambahkan kejujuran di nomor 2. Kenapa orang nggak loyal? Orang nggak percaya kita. Jadi kita harus menunjukkan bahwa kita loyal kepada orang, institusi, organisasi, dll sehingga kita dapat kepercayaan. Setelah dapat kepercayaan, biasanya kita akan mempunyai wewenang. Wewenang itu harus kita tunjukkan dengan kejujuran. Ketiga, kita harus betul-betul mau maju. Belajar terus. Tapi belajarnya itu bukan menghafal. Kita belajar dengan mengetahui filosofi pelajaran itu sendiri sehingga kreativitas kita lebih gampang masuk. Kalau kita cuma menghafal, maka tidak ada kreatifitas yang bisa kita improve. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved