Entrepreneur

Kecipir.com, Tiga Sahabat Menguak Pasar Sayur-Sayuran Organik

Kecipir.com, Tiga Sahabat Menguak Pasar Sayur-Sayuran Organik

Kecipir.com didirikan oleh Budhi Dyah Sitawati (Komisaris Independen PT Maybank Indonesia Tbk), Edy Hendras (Yayasan Pendidikan Konservasi Alam), dan Tantyo Bangun (Chairperson International Animal Rescue). Tantyo Bangun, CEO sekaligus Co-Founder kecipir.com, mengemukakan dirinya berteman dengan Budhi Dyah Sitawati sejak berkuliah di Universitas Indonesia. “Saya dengan Bu Ita (sapaan Budhi Dyah Sitawati) adalah teman satu almamater di UI dan kami berdua berorganisasi di Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) UI,” sebut Tantyo. Persamaan minat membawa Tantyo dan Ita berkenalan dengan Edy. Singkat cerita, ketiga sahabat ini mendirikan kecipir.com di tahun 2015.

Tantyo menyebutkan kecipir.com menyederhanakan mata rantai distribusi sehingga harga jual sayur-sayuran organik dari petani ke konsumen lebih menguntungkan para petani. Umumnya, petani menjual sayuran organik menggunakan pihak ketiga sehingga harga jualnya tidak kompetitif lantaran rantai distribusinya cukup panjang. Kecipir merupakan social enterprise untuk mewujudkan produksi, distribusi dan konsumsi pertanian. Saat ini, Kecipir menjual sekitar 180 jenis pangan organik dalam kategori sayur daun, sayur buah, atau buah-buahan organik. Tak kurang 130 agen atau distributor melayani lebih dari dua ribu pelanggan di kawasan Jabodetabek.

Tantyo Bangun, CEO dan Co-Founder kecipir.com (baris ketujuh dari kiri) bersama finalis

Tantyo menyediakan hosting (distributor) di setiap kawasan di Jabodetabek yang jaraknya berdekatan dengan domisili konsumen. Sehingga setelah memesan melalui website ataupun apps konsumen bisa langsung mengambilnya di distributor.Konsumen dapat memilih hasil panen yang diinginkan melalui situs dan aplikasi yang sudah dapat diunduh melalui Play Store Android atau App Store iOS. Melalui situs dan aplikasi mobile, Kecipir.com ingin membantu mengembangkan jaringan sistem makanan yang terjaga, serta pendistribusian yang adil serta menghadirkan kembali sistem produksi organik menjadi sistem produksi umum di Indonesia.

Manajemen kecipir.com berupaya menyederhanakan rantai distribusi, sehingga petani dapat mendistribusikan hasil panen ke konsumen melalui Kecipir.com. “Kami bisa menekan harga jual sayuran organik sehingga konsumen tidak terlalu mahal membelinya,” ujar Tantyo. Di sisi lain, harga sayur-sayuran organik yang dijual melalui kecipir.com ini diapresiasi konsumen. Sebab,menurut Tantyo, harga jualnya naik menjadi 30% dari sebelumnya hanya 15% ketika dijual melalui perantara atau langsung ke konsumen. “Harga seperti ini bisa membuat petani lebih sejahtera,” tandasnya.

Tantyo menyebutkan pihaknya sedang mengupayakan hasil petani menembus pusat perbelanjaan modern. Selama ini, menurut Tantyo, petani kesulitan memasok sayur-sayuran organik ke pasar modern. Alasannya karena sayur-sayuran organik wajib disertifikasi. “Inilah kesulitan petani,” ucap Tantyo. Dia optimistis kecipir.com bisa mendongkrak bisnis petani sayur-sayuran organik. Permintaan sayur-sayuran organik sangat potensial. Merujuk berbagai sumber, Tantyo menyebutkan nilai pasar sayur-sayuran organik diperkirakan mencapai US$ 75-100 juta/tahun di Jabodetabek. Melihat potensi ini, Tantyo bersama timnya menggenjot promosi dan pemasaran kecipir.com di media sosial. Pengembangan bisnis ke depannya akan menyasar bussines to bussines (B2B). “Permintaan cukup banyak datang dari Yogyakarta, Bali, Surabaya, dan Kalimantan,” ungkap Tantyo, mantan jurnalis di Majalah National Geographic Indonesia ini.

Target bisnis kecipir.com pada tahun ini adalah mencapai titik impas dari modal.”Tahun lalu kami loss cukup tinggi. Tahun ini, bisnis kami tumbuh 10-20% per bulan dan berharap BEP dari operating cost. Tahun 2017 kami berharap bisa operatif profit,” jelasnya. Kecipir.com mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Sankalp Southeast Asia Awards 2016 yang dihelat di Jakarta pada bulan lalu. Kecipir.com menyabet juara ketiga dan menyisihkan kompetitornya dari sejumlah negara di Asia Tenggara. Adapun, juara pertama digenggam oleh nFrnds dari Singapura. Perusahaan ini merupakan layanan keuangan digital (financial technology) dan bermitra dengan Bank BTPN.(*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved