Entrepreneur zkumparan

Kisah Kania Annisa Anggiani Membangun Chic&Darling

Kisah Kania Annisa Anggiani Membangun Chic&Darling

Kania Annisa Anggiani, pendiri dan pemilik brand Chic&Darling.

“We make things that speaks to your heart” begitu kalimat pembuka akun Chic&Darling di Instagram (IG).

Ini adalah akun yang isinya menjual produk-produk kreatif, unik dan menarik, mulai dari bantal, taplak meja, scarf, apron, note book, tas hingga barang pecah belah seperti mug dan mangkok.

Followersnya sudah lebih dari 90 ribu. Tak hanya masyarakat umum, publik figur pun ada yang membeli produknya. Pendirinya adalah seorang ibu muda, Kania Annisa Anggiani (35). Di bawah bendera PT Sasibra Multikreasi Nusantara, bisnis yang bermula dari rumah itu kini jadi besar dan sukses.

Bagaimana Kamia membangunnya? Sarjana Arts, Media Culture & Photomedia dari Edith Cowan University Australia itu berbagi ceritanya kepada SWA Online di kantornya di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. Berikut kutipan wawancaranya :

Bagaimana mulanya Anda membangun bisnis ini? Apa latar belakangnya ?

Awal saya memulai ini tidak terpikir untuk jadi bisnis atau jadi wirausaha. Jadi saya niat diawal itu bukan bisnis melainkan terapi. Jadi begini, tahun 2013 saya baru melahirkan anak yang pertama. Saya sebelumnya bekerja di media (televisi) dan sempat juga di Fremantle Media, sampai saat saya mulai hamil, saya harus resign karena kehamilan saya dideteksi ada sedikit masalah sehingga harus istirahat total di rumah.

Setelah melahirkan saya dan suami komitmennya tidak mau menggunakan pengasuh atau pun pembantu untuk mengurus anak, jadi saya sendiri yang mengurusnya, sehingga menurut perjanjian itu, saya baru boleh kembali bekerja setelah anak berusia dua tahun.

Tapi ternyata, belum dua tahun, saya merasa sudah depresi, jadi dari anak saya lahir sampai dia berusia 6 bulan saya mengalami yang namanya pospartum syndrom, jadi merasa diri useless, sedih dan sering menangis tanpa sebab. Ini adalah salah satu gangguan pada wanita pasca melahirkan. Saya seperti culture shock. Akhirnya bersama suami kami konseling, di situ saya disarankan untuk mencari kesibukan atau melakukan hal-hal yang saya suka di luar aktivitas mengurus bayi saya.

Nah pada saat itu Instgram (IG) kan baru booming, saya senang main IG, karena saya merasa walaupun tidak keluar rumah tapi saya dapat suntikan energi positif dan inspirasi banyak dari sana. Saya melihat ada banyak profil orang bikin usaha dari dalam rumah, kehidupannya balance, they doing well untuk kehidupan mereka hanya dari dalam rumah.

Akhirnya gara-gara itu saya jadi lead ke beberapa bloger-bloger yang jadi idola saya waktu itu, bloger dari luar negeri, seperti DesignSponge, candycrapdesign, dan lainnya. Akhirnya saya jadi seperti terobesesi baca blog mereka dan nonton Youtube-nya. Karena mereka sangat menginspirasi, mereka memulai bisnis dari nol, dari rumah, sambil ngurusin anak, suami dan rumah. Dan tujuan mereka bukan sekadar uang, tapi kebahagiaan. Maka saya merasa seperti “terkoneksi” dengan mereka.

Akhirnya saya mulai dengan menulis blog. Kemudian, bikin kerajinan tangan. Kebetulan saya punya ketrampilan dasar menjahit, ya level basicnya saja. Saya mulai bikin bantal dari kain-kain perca, seperti patchwork. Hasilnya saya pakai sendiri. Kemudian makin lama makin banyak, beberapa teman dan saudara yang datang ke rumah tertarik, katanya unik dan menarik. Saat itu sudah cukup membuat saya bahagia dan melupakan depresi saya. Saya kemudian terpikir untuk menawarkannya lewat IG. Saya memang dari kecil suka arting craft, jadi membuat segala kerajinan.

Saya kemudian bikin IG-nya sendiri untuk menjual hasil kerajinan saya itu, dan diberi brand Chic&Darling. Setiap ada orderan tuh saya jadi kayak dapat suntikan energi, saya merasa diri saya kembali punya arti. Nah dari situ lama kelamaan jadi serius.

Saya kemudian mulai rajin bolak-balik ke Bandung, sambil gendong anak, ngubek-ngubek pasar cari bahan. Kemudian desain sendiri, bikin dummy, lalu bawa ke penjahit. Waktu itu saya titip jahit ke dua penjahit, lalu saya juga yang mengepak dan membawanya ke penyedia jasa kurir untuk dikirim ke customer. Dan tanpa saya sadari ternyata sudah besar.

Bagaimana bisa langsung melejit peminat dan pembelinya Chic&Darling ?

Menurut saya, kemungkinan karena apa yang saya tawarkan itu belum pernah ada sebelumnya, saya bahkan nggak punya benchmarknya di Indonesia, kalau luar negeri sih ada. Jadi produk-produk kerajinan yang ada di Chic&Darling pada waktu itu seperti pionir. Tapi sebenarnya waktu saya tidak terlalu fokus ke situ, karena saya masih melakukannya sebagai terapi, agar saya “sehat” lagi.

Ada strategi pemasaran khusus yang dijalankan ?

Nah itu dia, saya bahkan nggak pernah mikirin soal strategi itu, tapi ternyata yang terjadi di Chic&Darling itu adalah WOMM. Jadi kalau orang puas dan menceritakan eksperimennya ke teman dan orang sekitarnya itu akan terus bergulir, ibarat bola salju, makin lama makin besar.

Tapi bukan berarti saya pasif saja, tidak juga. Saya dan tim juga melakukan berbagai cara untuk merawat loyalitas customer agar tetap engaged dengan kami. Kemasan untuk produk yang dikirim ke customer kami bikin yangunik, lucu, bahkan kami kasih ucapan terima kasih yang bisa membuat mereka merasa sangat diapresiasi.

Kami juga bikin teaser kalau akan meluncurkan produk baru. Jadi sejak 2 tahun terakhir saya menggunakan google analitik untuk mengetahui profil pelanggan saya. Dari situ saya tahu siapa yang masuk top ten pelanggan yang paling sering belanja di Chic&Darling. Nah mereka itu kami kasih keistimewaan, kalau ada produk baru, sebelum diluncurkan, mreka kami kasih duluan. Mereka sangat senang, dan mulai bikin teaser-teasernya di akun media sosialnya, teman-temannya yang lihat jadi penasaran. Alhasil pas hari H kami luncurkan produknya, itu hitungan jam saja langsung habis.

Sekarang kami juga sudah punya website. Nah bagi pelanggan, akan lebih puas kalau mau pilih-pilih lewat website. Selain itu, mereka juga kami kasih notifikasi jika ada produk baru atau produk yang best seller restok lagi.

Tapi selama membesarkan usaha ini adakah pengalaman mendapat komplain dari customer? Bagaimana mengatasinya ?

Iya pernah ada customer yang komplain di kolom komentar IG, tapi beruntungnya tidak sampai yang kasar banget. Masih level wajar. Kalau yang seperti itu, saya prinsipnya tidak akan menghapus komentarnya. Yang saya lakukan adalah menyampaikan permintaan maaf lewat kolom komentar juga, lalu tim kami akan kirimkan gantinya yang nilai dan harganya lebih besar dibanding produk yang dia komplain-kan. Akhirnya yang terjadi, dia kemudian membagikan cerita pengalamannya itu ke sosial media, jadilah brand kami semakin dikenal.

Sekarang produknya apa saja yang ada di Chic&Darling ?

Mulai dari perlengkapan rumah seperti bantal, pecah belah, karpet, sampai tas dan scarf. Sekarang kami bukan hanya melayani B2C tapi juga B2B.

Berapa produksinya ?

Sekarang sudah sekitar 500 ribu (total) rata-rata setiap bulan, jadi sekarang saya bermitra dengan sebuah konveksi untuk produksi. Jadi barang seperti bantal, apron, taplak meja, itu produksinya di konveksi, tetapi QC-nya tetap dikantor kami, bahkan finishingnya juga sebagian kami lakukan di kantor.

Berapa penjualan dan omsetnya ?

Setiap bulan kami menjual sekitar 500 ribu item produk. Omsetnya rata-rata Rp300-600 juta per bulan

Sekarang sudah punya berapa karyawan ?

Ada 8 orang karyawan buat urusan administrasi, IT dan pemasaran, kalau yang diluar banyak tapi mereka outsource dan vendor.

Apa lagi rencananya untuk Chic&Darling ke depan ?

Saya mau menambah lagi varian produknya, masih seputar craft (kerajinan tangan). Saya bercita-cita Chic&Darling ini nantinya bisa besar, jadi referensi. Sekarang sih sudah jadi urban reference kalau mau cari craft yang unik dan lucu, pasti ke kami. Tapi nantinya saya ingin ini menjadi one stop shoping buat belanja untuk kebutuhan home décor, living and lifestyle. Jadi seperti Jepang ada yang namanya Muji, nah saya pengen di Indonesia Chic&Darling seperti itu. Jadi lifestyle brand.

Biodata

Nama Lengkap : Kania Annisa Anggiani

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 November 1982

Pendidikan : – D3 UI Sastra Inggris S1 – Arts, Media Culture & Photomedia, Edith Cowan University

Pekerjaan : Pendiri dan Pemilik PT Sasibra Multikreasi Nusantara, brand Chic&Darling.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved