Entrepreneur

Lukman Hardi, Inspirasi Bisnis dari Sulitnya Belajar Matematika

Lukman Hardi, Inspirasi Bisnis dari Sulitnya Belajar Matematika

Matematika seringkali menjadi pelajaran yang paling menakutkan dan membuat banyak anak kesulitan dalam memahami pelajaran berhitung ini. Matematika juga dianggap sebagai mata pelajaran yang paling membingungkan dan menyusahkan, sehingga kesadaran untuk belajar matematika di Indonesia menjadi rendah. Hal ini justru dijadikan peluang oleh Lukman Hardi, salah seorang ruuner up diplomat Success Challenge 2014 yang diadakan oleh Wismilak. Baginya, kesulitan mempelajari matematika justru membukakan pintu untuk membuat kartu permainan sederhana yang bernama Mathca Games atau kartu matematika.

20141224_153831

Kartu ini terdiri dari hanya satu jenis kartu yang digunakan untuk hitungan artimatika, deret, diagram Cartesian, dan semua aplikasi matematika dasar dapat digunakan pada kartu ini. Selain itu, kartu ini memiliki warna-warni cerah dengan jalan cerita mengenai keempat karakter dari kartu tersebut. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tertarik dan tidak mudah bosan dalam bermain. Permainan kartu ini ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar namun bisa dimainkan bersama guru atau orang tua.

Menurut Lukman, pada saat berada di Sekolah Dasar, seorang anak sedang dalam mencapai tahap otak berkembang. Pria kelahiran Kupang 3 Juli 1991 ini, juga melakukan berbagai penelitian mengenai jenis mainan yang disukai anak-anak, yang terbagi menjadi dua jenis yaitu permainan berbentuk fisik dengan permainan software.

Akhirnya dipilih yang berbentuk fisik kartu, karena mainan dengan bentuk fisik akan membuat anak banyak melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya. Harapannya, komunikasi ini dapat menutup gap antara orang tua dan anak, serta mendekatkan anak dengan lingkungan sosialnya. Apreasiasi orang-orang terhadap permainan kartu ini pun cukup bagus.

“Ada salah seorang guru di Kalimantan yang suka dengan produk kami. Menurut dia produk kami sangat membantu dalam mengedukasi anak-anak untuk belajar matematika. Dia juga menjadi salah satu reseller kami di Pontianak sana”.

Kartu ini juga memiliki beberapa cara main seperti googol, pick poko, maco & maco battle, dan masih banyak lagi. Cara main ini dimaksudkan agar dalam bermain anak-anak bisa menggunakan berbagai variasi dan tidak cepat bosan.

Menurut lulusan Matematika ITB ini omset yang dicapai saat ini pun masih sekitar Rp40 juta, sejak mereka pertama kali mengawali usaha. “Kami baru benar-benar mulai rilis produk sekitar bulan Februari tahun 2014, tapi untuk risetnya sendiri kami sudah mulai sejak Agustus 2013,” dia menambahkan.

Pencapaian ini pun membuatnya optimis untuk menyongsong tahun 2015, karena pada tahun ini ia mengharapkan bisa mengeluarkan dua produk baru. Pertama adalah produk permainan berbentuk software pada awal 2015 dan kedua adalah komik Mathca pada akhir 2015 untuk menambah variasi produk mereka. Semua produk ini akan tetap berfokus pada pelajaran matematika sehingga belajar matematika terasa menyenangkan.

Sebelumnya, pria yang berasal dari Magelang ini sempat mendirikan Veggie Snack dan Gunungan Online Shop, sehingga menjadi seorang entrepreneur pun sudah mantap ia jalani. Ia ingin membuat suatu produk yang tidak hanya memberikan keuntungan tetapi juga berguna untuk orang lain.

Oleh karena itu, setelah lulus kuliah tahun lalu, ia memutuskan untuk mendirikan Games Mathematics Studio dengan modal patungan sekitar Rp25 juta untuk mempersiapkan riset, membuat web, dan berbagai persiapan lainnya.

Lukman dibantu dengan tiga orang temannya untuk membuat permainan kartu Mathca, baik dari penjualan, riset produk, dan mengurus media sosial serta pengembangan tokoh. Kartu Mathca ini belum genap berusia setahun, sehingga menurut Lukman dalam strategi penjualan mereka masih mencari karakter yang tetap.

Saat ini mereka berfokus pada penjualan online melalui website dan sosial mereka terutama Instagram, Twitter, dan Facebook. Sosial media mereka yang terakhir merupakan sosial media teraktif karena mereka juga sering melakukan update mengenai cara bermain kartu.

Mereka juga aktif mengikuti kegiatan pameran dan memasukkan produk mereka ke toko buku Togamas di Jalan Supratman Bandung. Ia juga memasarkan produknya di Clamp Comic Center yang merupakan tempat persewaan komik dan tempat bermain di Magelang, kota asalnya.

Saat ini kartu matematika ini diproduksi di Bandung dan telah laku hingga 50 kartu, Untuk mmbuatnya semakin menarik diberikan alur cerita sehingga kartu-kartu tersebut dapat menjadi sebuah cerita. Saat ini kartu-kartu ini dibuat untuk pelajaran matematika sekolah dasar.

Kartu ini merupakan kartu pertama mereka, ia pun tak menutup kemungkinan untuk membuat kartu matematika untuk tingkat yang lebih tinggi.

Ke depannya anak dari Drs Suhartoyo dan Nurchayati ini berharap bisa membuat rumah matematika. Rumah ini tidak hanya sebatas toko tetapi juga tempat bermain untuk anak-anak sehingga mereka bisa belajar matematika dari wahana-wahana yang ada. Meskipun rumah ini masih dalam tahap perencanaan, ia berharap tahun depan sudah bisa mewujudkan mimpinya tersebut, sehingga anak-anak tak lagi mengalami kesulitan saat belajar matematika. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved