Entrepreneur

Martine Ilana Membesut Jam Le Mar Collections

Martine Ilana Membesut Jam Le Mar Collections

Saat tidak bisa menemukan jam tangan yang sesuai dengan keinginanya, Martine Ilana justru memutuskan untuk membuat jam tangannya sendiri. Ia ingin menciptakan jam tangan yang tidak hanya berfungsi menunjukkan waktu tetapi juga terlihat trendy dan stylish bagi pemakainya. Pada tahun 2001 ia mendirikan La Mer Collections, jam tangan khusus wanita yang bisa didesain sendiri.

Wanita asalah Cape Town Afrika ini, mengaku bahwa inpirasinya muncul dari berbagai tempat yang ia kunjungi selama traveling. Kunjungannya ke padang bunga Bali, pantai di Thailand, menghasilkan berbagai perpaduan menarik di jam tangan ini. tak heran bila warna warni yang diusung cukup berani dengan model dan desain yang unik.

e

Menurut Ilana, desain telah menjadi darah dagingnya. Sejak ia lulus sekolah desain di Afrika, ia memutuskan untuk pindah ke Amerika untuk menyeriusi usaha bisnis jam tangan ini. Sembari mengembangkan bisnisnya ia bergabung dengan sebuah perusahaan desain interior. Lalu menjadi designer accessories untuk merk Vans dan bekerja untuk Billabong. Semua bidang ini ia tekuni dengan serius untuk menjadi bekal mendirikan perusahaannya kelak.

“Di siang hari aku bekerja d kantor dan di malam hari pun aku masih bekerja untuk mendesain jam tangan La Mer,” ujarnya. Pada awalnya, penjualannya masih cukup kecil dan terbatas di beberapa wilayah saja. Jam tangan ini pun masih didesain sendiri olehnya, namun pada tahun 2006 Urban Outfiters menawari untuk menjual jam tangan ini secara wholesale.

Ia pun mulai memikirkan untuk memproduksi Le Mare secara profesional dengan menyewa perusahaan yang memproduksi kulit di craiglist. Ia juga memperkerjakan beberapa desainer perhiasa lokal di Los Angeles untuk mendesain berbagai aksesoris jam tangan. Baginya butuh waktu 5-6 tahun untuk benar-benar membuat bisnis ini stabil

Pada tahun 2009 ia merilis kembali toko online La Mer Collection. Ia juga meluncurkan jam tangan yang bisa didesain sendiri oleh konsumen dengan menyediakan berbagai perhiasan dan pernak-pernik yang bisa dibeli secara terpisah.

Kini, ia fokus untuk megurus lini jam tangan Le mer Collections dengan mendirikan kantor di Venice California. Outllet La Mer collection sudah memiliki 20 pegawai dan tersebar di 1.000 tempat di 35 kota dunia.

Untuk 7 gerai itu di antaranya berada di Indonesia, seperti Bali, Surabaya, dan Jakarta. Menurut Ilana, ia ingin menjangkau sebanyak mungkin konsumen di seluruh dunia. Target pasar jam tangan unik ini adalah para wanita berumur 15 hingga 70 tahun yang mencintai keindahan dan traveling. Ia pun yakin bahwa merek jam tangan yang masuk 3 tahun lalu ke Indonesia ini akan menuai sukses di Indonesia dan dunia.

Selain desain dan harga yang terjangkau, keunikan lainnya adalah konsumen bisa mndesain jam tangan mereka sendiri. Tak heran bila jam tangan ini seringkali menjadi cinderamata yang disesuaikan dengan keinginan sang pemiliknya. Pecinta traveling ini bakah tak bisa lagi menghitung jumlah jam tangan yang telah diproduksi.

“Jam tangan ini bsia didesain sendiri sehingga mungkin sudah ada ribuan jenis jam tangan dari kolesi Lamer Collection,” ujarnya sambil tertawa. Untuk menjaga kulitasnya kini keseluruhan produksi jam tangan ini dilakukan di California. Jam tangan ini didesain dengan menggunakan kulit kualitas tinggi dan masih menggunakan proses handmade.

Menuruttnya, dalam proses pembuatan terdapat desain dan keunikan yang tidak bisa dibandingkan dengan produk sejenis. Tak heran bila, proses pembuatan menjadi salah satu keunggulan dari jam tangan ini.

Ia mengaku tak cepat puas atas karyanya. Ia masih ingin mengembangkan kecintaanya pada dunia traveling dan desain. Pecinta yoga ini juga masih ingin melakukan sesuatu yang berbeda dan baru di tahun depan. Ia masih ingin membuka lini travel, tas, dan aksesorisnya sendiri. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved