Entrepreneur

Misi Ferry Tenka di Bilna.com

Misi Ferry Tenka di Bilna.com

Sudah 2 tahun situs belanja online Bilna.com hadir memeriahkan persaingan situs belanja online. Ferry Tenka, 30 tahun, merupakan sosok penting di balik situs e-commerce yang memfokuskan diri menjual perlengkapan ibu-ibu dan bayi tersebut.

Meski baru dua tahun berjalan, kiprah Bilna.com tak bisa dianggap sebelah mata. Sebagai perusahaan start-up, Bilna berhasil meyakinkan tujuh investor untuk masuk antara lain seperti CyberAgent Ventures dan dan East Ventures. Kinerjanya pun lumayan cemerlang, per harinya situs tersebut dikunjungi antara 30 ribu sampai 40 ribu pengunjung dengan rata-rata order 5.000 item.

Nama Ferry di kalangan entrepreuner sebenarnya bukan pemain baru. Lulusan dari Purdue University jurusan Electrical Engineering ini pernah punya pengalaman membangun situs Daily Deals, kupon diskon yang sangat populer di Indonesia, Disdus, dari nol hingga kemudian diakuisisi oleh Groupon, perusahaan daily deals asal Amerika Serikat.

Melalui Bilna.com, ia ingin mengasah naluri bisnisnya di bidang e-commerce lebih dalam lagi. Ia ingin menjadikan Bilna sebagai situs nomor satu kebutuhan ibu-ibu dan anak-anak baik dari segi kelengkapan maupun jaminan kualitas.

Ia yakin segmen ibu dan anak masih punya peluang amat besar. Terlebih moms shop di Indonesia rata-rata masih terkendala dengan pilihan produk yang terbatas. “Di Bilna kami menjembatani kelemahan tersebut, kami menghadirkan pilihan yang beragam, termasuk produk-produk yang jarang atau susah di temui di dalam negeri atau hanya bisa di dapat di luar negeri, ” ujarnya.

CEO Bilna.com, Ferry Tenka

CEO Bilna.com, Ferry Tenka

Tantangan terbesar dalam pengembangan Bilna, ia tuturkan adalah sosialisi belanja online kepada ibu-ibu. Musababnya tak semua ibu-ibu terbiasa berbelanja dengan menggunakan akses online.

“Misi kami jangka panjang bisa menggaet 5 juta ibu-ibu untuk berbelanja kebutuhannya secara online lewat Bilna,” ujarnya. Saat ini Bilna menuturkan baru bisa mendapatkan sekitar 300.000 ibu-ibu yang pernah berbelanja lewat Bilna.

Untuk bisa memperbesar pangsa pasar, ia mengatakan, Bilna aktif melakukan hospital visit untuk mengunjungi ibu-ibu yang baru melahirkan. “Kita berikan kado, di dalamnya juga ada voucher Bilna,” ujarnya . Pembagian voucher itu diharapkan akan berbuah kunjungan ke situs Bilna. Bilna juga aktif jemput bola melalui kegiatan-kegiatan baby fair maupun beauty class serta promo-promo melalui online marketing maupun media sosial. “Jadi marketing kita baik online maupun offline,” ujarnya.

Berbeda dengan situs lain yang sebatas marketspace semata, ia mengatakan Bilna mengusung business to consumer (B to C) atau menjual ke kastemer langsung. Konsumen datang berhubungan langsung dengan Bilna, bukan dengan suplier-nya atau vendor. Dengan sistem ini menurut dia Bilna membuat para konsumer bisa lebih nyaman berbelanja. “Setiap keluhan atau masalah langsung dengan kami urusannya, kami ini seperti toko, tapi online,” ujarnya.

Dengan sistem B to C ini Bilna tak sembarangan memasukan suplier seperti yang terjadi di marketplace. Satu produk, Bilna dibatasi hanya untuk suplier terpilih yang punya standar harga dan kualitas yang Bilna prasyaratkan. “Kalau di marketplace kan bisanya satu produk sama, supliernya banyak, kalau Bilna kami sudah provide satu barang, misal dia (suplier) tidak bisa provide barang yang lebih murah atau lebih bagus ya tidak masuk,” ujarnya

Ia pun tak begitu agresif dalam memperbesar pangsa pasar Bilna. Ia tidak menggunakan skema subsidi layaknya e-commerce lain semisal Rocket Internet Group. Ia memilih untuk tumbuh secara bertahap dan berkelanjutan. Caranya adalah tidak mematok margin yang terlalu besar.” Ya walau tipis, kami jangan sampai loss (rugi),” ujarnya.

Meski pengalaman pendidikannya berbeda 180 derajat dengan profesi yang kini ia geluti, Ferry mengatakan hal itu bukanlah menjadi masalah. Pengalamannya tinggal di Amerika Serikat ketika kuliah dan bekerja di sana cukup membuatnya lebih percaya diri. Musababnya di sana ia melihat dan merasakan langsung perkembangan e-commerce. Seperti diketahui amerika merupakan salah satu pusat magnitute perkembangan e-commerce dunia. “Jadi ketika saya balik ke Indonesia, saya langsung mencoba terjun ke bisnis berbasis internet,” dia menegaskan. (EVA)

Profil Nama: Ferry Tenka Bisnis: Bilna.com

Karier

Founder dan CEO Bilna.com (2012 Desember– sekarang) Founder dan CEO Groupupon Indonesia (Maret 2011- November 2012) Founder Disdus.com (Januari 2010- Maret 2011) System Design Engineering Sandisk (Desember 2008- Desember 2009)

Pendidikan

Purdue University Bachelor of Science (B.Sc.), Electrical and Computer Engineering (2003-2007)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved