Entrepreneur Property

Pegawai Barclays Dahulu, Juragan Properti Kemudian

Felix Soesanto, Pendiri Grup AAA Properties. (Foto : Istimewa)

Usai merampungkan kuliah S-2, Felix Soesanto, bekerja di sektor investment banking di Barclays Capital Singapore sekitar 4,5 tahun. Kariernya hingga menjabat Vice President di Barclays Capital Singapore (2005-2009). Sebelumnya, pengusaha properti ini menuntaskan pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Ia meraih gelar Bachelor of Science in Business di tahun 2003 dan Master of Business Administration (2005) dari Kelley School of Business, Indiana University Bloomington, AS.

Setelah merampungkan kuliahnya itu, Felix tak langsung terjun menjadi pengusaha lantaran ingin bekerja terlebih dahulu di perusahaan keuangan untuk menghimpun modal kerja, membangun jejaring kerja serta mengasah kompetensi. Dia mengatakan selama bekerja di Barclays Capital Singapore itu memetik beragam pengalaman, misalnya kemampuan bernegosiasi, kemampuan menyepakati perjanjian bisnis (deal making) dengan nilai transaksi sangat besar, dan membangun jaringan di pasar modal yang sangat bermanfaat dalam menghimpun pendanaan. “Di akhir tahun 2009, saya kembali ke Surabaya dan memulai bisnis yang pertamakali, yaitu bisnis tower provider,” ucap Felix dalam pesan tertulisnya kepada SWA Online di Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Bisnis menara telekomunikasi ini mendatangkan cuan. Perusahaan Felix ini menyewakan menara telekomunikasi untuk operator telekomunikasi. Felix berpandangan terbuka untuk menerima masukan dan mempelajari hal yang baru dalam membesarkan roda bisnisnya ini. “Sebagai entrepreneur harus membentuk sistem dan tim yang kuat, dan tidak kalah pentingnya adalah belajar untuk memberikan dukungan kepada tim untuk dapat tumbuh secara organik,” ujar Felix menambahkan. Jiwa kewirausahaannya diasah oleh orang tuanya dan pengalaman bergorganisasi.

Pengusaha, menurut Felix, mengahadapi tantangan bisnis, salah satunya adalah ketidakpastian. Untuk menaklukkan tantangan bisnis, Felix bersama pegawai melakukan terobosan bisnis, seperti manajemen keuangan yang ketat. Nah, hasilnya berbuah manis.

Beberapa tahun setelah mengawali bisnis menara telekomunikasi itu, pengusaha kelahiran Surabaya, pada 31 Oktober 1983 ini merambah bisnis lainnya dengan merintis bisnis properti dan sektor lainnya. Kini, Felix adalah pemegang saham mayoritas PT Agung Alam Anugrah, perusahaan induk dari PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS), perusahaan yang bergerak di sektor pergudangan yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur. BBSS ini membidik pertumbuhan bisnis seiring dengan program pembangunan infrastruktur yang berdampak terhadap bisnis logistik.

Saat ini, Felix juga menjabat sebagai Dirut di PT Arveo Pionir Mediatama sejak tahun 2014, Dirut PT Bina Tower Sejahtera sejak 2017, Direktur PT Rajawali Anugrah Sukses Sejahtera sejak tahun 2017, dan Direktur PT Cipta Unggul Arta Niaga (CUAN) sejak tahun 2017.

Felix berhasil memuluskan Bumi Benowo melangsungkan IPO dan menghimpun dana senilai Rp 156 miliar di aksi korporasi ini, selanjutnya perseroan akan mengalokasikan 88% dari perolehan dana IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur, yaitu senilai Rp 130,61 miliar. “Dan sisa dari perolehan dana IPO tersebut akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha,” tutur Felix.

Pembelian tanah yang akan dilakukan BBSS merupakan upaya menambah persediaan lahan (landbank) dan nantinya akan dibangun menjadi pengembangan area pergudangan. Pada 2019, perseroan menambah landbank sebanyak 6.683 m2 dan 2.250 m2 sehingga setelah IPO, maka total persediaan lahan milik perseroan menjadi sekitar 10 ha. “Target saya, Bumi Benowo menjadi leader di industri pergudangan dalam lima tahun mendatang. Leader tidak harus menjadi yang terbesar akan tetapi dapat memberikan kontribusi paling besar kepada pemegang saham dan karyawan,” ia menjabarkan.

Dirikan AAA Properties Di tahun 2020 ini, perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 579,1% dan kenaikan laba bersih sebesar 808,3%. Selain itu manajemen memberikan target untuk pembagian dividen meskipun baru tahun pertama di lantai Bursa yaitu sebesar maksimal 20% dari laba bersih 2020. BBSS optimistis target kinerja keuangan tersebut akan tercapai karena perusahaan meyakini bisnis perseroan akan ditopang bisnis e-commerce dan perusahaan logistik pihak ketiga (third party logistics/3PL) yang masih menjanjikan. Industri-industri tersebut juga masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar karena didukung realisasi program tol laut pemerintah yang membantu distribusi barang di setiap pulau menjadi lebih efektif.

Jasa yang disodorkan Bumi Benowo kepada konsumen gudang siap pakai dan rumah toko. Pada April 2020, perseroan berhasil menggaet perusahaan kendaraan listrik dari Mongolia, Bars Motors LLC, yang mengucurkan investasi senilai US$ 10 juta atau Rp 155 miliar untuk membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di lahan milik Bumi Benowo dan afiliasinya yaitu PT Cipta Unggul Arta Nusantara.

Bumi Benowo adalah anak perusahaan AAA Properties, perusahaan pengembang properti yang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur. Portofolio pengembangan AAA Properties tersebar di beberapa daerah prestisius di Jabodetabek dan Surabaya yang terdiri dari township, superblok, apartemen, office tower, industrial estate, dan proyek lain.

Dimulai di tahun 2014, AAA Properties mulai memasarkan proyek pergudangan Bumi Benowo di Surabaya, yang merupakan kawasan pergudangan terintegrasi dan termodern pertama di Surabaya. Felix menidirikan AAA Properties ini. Perannya di kelompok usaha itu bermacam-macam, seperti pembebasan lahan. “Sampai dengan tahap perencanaan, pembangunan dan penjualan. Saat ini, semua proyek baru masih aktif saya tangani dari awal dan saya pastikan semua dapat berjalan lancar sampai tuntas atau terjual habis dan serah terima ke konsumen dalam keadaan sesuai yang kami janjikan,” sebutnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved