Entrepreneur

Satu Dekade, Ini Mimpi Besar Bukukita.com

Satu Dekade, Ini Mimpi Besar Bukukita.com

Tidak banyak bisnis yang mampu bertahan selama 10 tahun pertamanya. Bukukita.com (PT Mitra Online Perkasa) adalah salah satu yang berhasil melewatinya. Direktur Bukukita.com, Setiawan, mengatakan, perseroan tengah bersiap meluncurkan e-book sembari terus mengembangkan pasar domestik.

“Mudah-mudahan bisa mulai menjual (e-book) pada tahun ini. Ini bagian dari inovasi bukukita.com. Era e-book telah dimulai di Indonesia,” kata pria yang hobi membaca ini.

Sepuluh tahun lalu, Setiawan dan kawan-kawan merajut mimpi memiliki toko buku online terbesar di Indonesia. Mereka ingin mengulang sukses Amazon yang awalnya juga hanya menjual buku sebelum menggurita dan menjual barang-barang konsumsi lainnya.

Mereka juga ingin membantu rekan-rekan di banyak daerah yang kesulitan mencari buku-buku yang diinginkan. Tak seperti di Jakarta, yang memang menjadi markas hampir semua penerbit buku. Pendirian toko buku online ini bertujuan untuk membantu menyediakan buku berkualitas dengan harga murah.

Tahun 2006, mimpi itu tercapai dengan berdirinya bukukita.com. Awalnya, mereka hanya menggandeng sekitar 20 penerbit. Satu dekade berlalu, mereka kini telah menggandeng sekitar 1.000 penerbit dan 300 di antaranya penerbit besar seperti Mizan dan Gramedia Pustaka Utama. Dari hanya mengirim 10-20 buku setiap bulan, bukukita.com kini mengirimkan 300-500 buku.

bukukita2

“Omset kami fluktuatif sekitar Rp 400-500 juta perbulan. Naik-turun tergantung jenis buku yang dijual. Baru-baru ini Dewi Lestari meluncurkan buku Supernova edisi terakhir. Pemesanan lewat kami mencapai 2.300 hanya dalam 2 pekan,” katanya.

Penjualan novel masih yang tertinggi di bukukita.com, disusul buku anak dan keluarga serta buku agama Islam. Lulusan Teknik Elektro ITB ini menilai pasar di Indonesia masih sangat besar. Dari hasil riset global, diketahui minat baca masyarakat Indonesia masih sangat kecil. Itulah kenapa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program literasi sekolah.

Program ini mewajibkan para siswa untuk membaca buku sebelum pelajaran sekolah dimulai. Para guru diharapkan membimbing dengan memberitahukan buku apa saja yang menarik untuk dibaca demi menambah pengetahuan anak didiknya. Bukukita.com turut berpartisipasi dengan memberi pelatihan kepada guru-guru, tak hanya tentang membaca buku termasuk menulis.

“Bukukita.com, selama 10 tahun telah memiliki member 300 ribu orang. Potensinya masih besar. Indonesia memiliki 4 juta guru, di luar yang honorer. Dengan program literasi sekolah, harapannya guru-guru terus memberi semangat siswanya untuk lebih gemar membaca dan menulis,” katanya.

Untuk memenangi persaingan dengan toko buku online sejenis, Bukukita.com fokus meningkatkan layanan, tidak hanya jor-joran menawarkan diskon. Semakin cepat buku diterima pelanggan, akan semakin baik. Member juga mendapat keistimewaan yakni diskon langsung 15%. Di beberapa program promosi, diskon bisa mencapai 50-70%.

“Stok buku kami lengkap, terutama buku-buku bestseller. Ini akan membantu pelanggan lebih cepat menerima bukunya. Stok kami ada 16 ribu judul buku, total 80 ribu buku. Listing buku sudah 140 ribu dari 10 tahun lalu. Tapi, yang aktif 90 ribuan,” ujarnya.

Bukukita.com juga bekerjasama dengan Google Asia Pacific sejak 2009 lalu. Link ke bukukita.com akan muncul saat membuka laman books.google.co.id. Dari Indonesia, hanya ada dua link yang tertera di laman tersebut, yakni bukukita.com dan toko buku online Gramedia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved