Entrepreneur

Sensasi Baru Toby’s Estate Coffee

Sensasi Baru Toby’s Estate Coffee

Bisnis kedai kopi masih menggairahkan di negeri ini. Meski sudah menjamur bak di musim hujan, tetap saja bermunculan pemodal baru yang rela berinvestasi puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Salah satu yang terbaru Toby’s Estate Coffee Roasters. Dikembangkan oleh Toby’s Estate Indonesia, perusahaan patungan Toby’s Estate dari Australia dengan Grup Normi, perusahaan ritel Indonesia yang bergerak di bidang fashion dan gaya hidup – mulai dari ritel sepatu perempuan (Heatwave), pakaian, kaus dan jins bergambar Superman, Batman, Wonderwoman, hingga resto Hurricane’s Grill dan Coconut Inc. Toby’s Estate Coffee dicanangkan sebagai kedai kopi unik yang menawarkan sensasi menyeduh kopi yang paling otentik saat ini.

Imron Jaya Kusuma

Imron Jaya Kusuma (CEO Grup Normi, beserta para barista Toby’sw Estate Coffee

Gerai pertama buka di PIK Avenue, Jakarta Utara. Didesain modern dengan coffee bar sebagai pusatnya yang menonjolkan area slow bar, sehingga para pelanggan dapat merasakan langsung pengalaman dan keindahan menyeduh kopi secara manual. Para pecinta kopi dapat bebas berkomunikasi satu sama lain di kedai Toby’s Estate Coffee dan bisa memilih: mulai dari berbagai macam pilihan single-origin hingga flat white Australia yang ikonik. Makanan yang dihidangkan pun menawarkan menu asli dan istimewa dari Australia yang dapat disantap sebagai menu sarapan, brunch sampai makan malam. Menu andalan seperti Avo on Toast, Buttermilk Fried Chicken on Corn Fritata dan Toby’s Signature Ricotta Pancakes siap untuk dinikmati.

Imron Jaya Kusuma, CEO Grup Normi, mengatakan, alasan memboyong Toby’s Estate Coffee karena menyadari rasa tidak pernah bohong. Toby’s Estate sangat dikenal di Australia. “Kami hanya ingin mendatangkan sesuatu yang otentik dari kopi. Indonesia mengenal mulai dari kopi tubruk, kopi tarik, kopi sachet, hingga kopi Starbucks. Kini kami kenalkan kopi generasi ketiga, yaitu kopi roasting,” papar Imron yang menurunkan tim Normi ke Australia untuk pelatihan mengenai kopi. “Di sana, kami diajari mengenal selera kopi yang benar,” lanjutnya.

Yang menarik dari Toby’s Estate, menurut Imron, adalah orisinalitasnya. Toby Smith, sang pendiri, mempelajari cara menanam, menyangrai (roasting) dan merasakan kopi (cupping) langsung dari sumbernya. Terinspirasi dari apa yang dipelajarinya, ia lalu kembali ke rumahnya dan mengubah garasi ibunya menjadi sebuah roastery atau tempat penyangrai biji kopi, dan bekerja untuk menguasai seni sangrai specialty coffee roasting.

Tahun 2001, Toby membuka gerainya yang pertama, yaitu Toby’s Estate Café, Espresso School and Roastery di Woolloomooloo, Sydney. Kemudian melanjutkan pengembangannya di kota lain seperti Chippendale, Woolloomooloo, Brisbane dan Melbourne. Bermula dari sebuah gerai roaster kecil, akhirnya berkembang ke seluruh dunia sekaligus mengumpulkan kopi terbaik dari berbagai penjuru dunia – mulai dari wilayah Ethiopia, Yaman, Brasil, Kostarika, hingga Indonesia. Sebagai roaster dan barista, mereka percaya bahwa setiap kopi dapat memiliki kisahnya masing-masing, dan membagikan cerita itu dalam setiap cangkir merupakan tugas mereka.

Indonesia termasuk salah satu penghasil berbagai macam kopi terbaik, yang banyak tumbuh di Jawa, Sumatera, Borneo, Papua dan Bali. Itu sebabnya, Toby tidak ragu-ragu menjalin kerja sama dengan Grup Normi untuk mengembangkan kedainya. Toby berharap, tidak hanya membeli kopi dengan harga terbaik, tetapi juga bisa membangun hubungan yang baik dengan para petani, mengajari mereka mulai dari bagaimana menanam, merawat, memanen, dan memelihara biji kopi – semuanya merupakan usaha untuk memproduksi kopi yang terbaik.

Imron menyadari, roaster coffee terbilang baru di Indonesia. Maka, salah satu program mereka adalah mengedukasi pecinta kopi di Indonesia bagaimana mengenai proses mengolah biji kopi secara benar menjadi kopi yang siap disajikan. “Pelatihan juga kami lakukan kepada tim barista, baik secara langsung ke Australia maupun mendatangkan tim Toby’s Estate dari Australia ke Indonesia,” ungkapnya.

Bagi Imron, yang terpenting bagaimana mengelola bisnis secara organik. “Kami tidak ingin ekspansi secara cepat seperti merek kopi lainnya,” ungkapnya. Meski banyak mal yang mendekati untuk membuka gerai, Imron mengaku berhati-hati mempelajari potensi pasar dan peluang perkembangannya. “Pasalnya, biji kopi yang kami jual berbeda dari kompetitor. Kami harus menjaga kualitasnya,” kata Imron memberikan alasan. Ia berharap dengan strategi word of mouth, konsumen akan datang kepadanya. “Kalau pelanggan sudah percaya kepada kami, dengan sendirinya akan memberikan informasi kepada kerabat, teman, keluarga. Mereka menjadi buzzer kami melalui media sosial mereka,” katanya yakin.

Selain dijual secara B2C, Toby’s Estate Coffee juga dijual secara B2B. Kalau ada kafe yang ingin menggunakan biji kopi dari Toby’s Estate, Imron siap menyuplai. Bahkan apabila mereka ingin belajar roasting dari Toby’s pun, akan diajarkan. “Kami lebih percaya dengan kemitraan dibanding sistem waralaba. Pertama harus pelatihan mengenai biji kopi yang bagus, bagaimana membuat konsistensi dalam mengolah biji kopi menjadi kopi siap saji,” tuturnya menegaskan. Imron kini sedang mempersiapkan sistem kemitraan bagi mereka yang ingin mengembangkan di kota lain, seperti Bandung, Surabaya, Bali, dan sebagainya. (Riset: Armiadi)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved