Profil Profesional

Dian Andyasuri, Wanita Pertama Pemimpin Bisnis Pelumas Shell Indonesia

Dian Andyasuri, Wanita Pertama Pemimpin Bisnis Pelumas Shell Indonesia

Meniti karier sejak tahun 2008 Dian Andyasuri telah berhasil menorehkan sejarah di grup perusahaan energi dan petrokimia global yang memiliki sekitar 93.000 karyawan di lebih dari 70 negara. Dian sapaan akrabnya berhasil mencatatkan diri sebagai perempuan pertama yang menjadi Managing Director Shell Lubricants di Indonesia.

Dian memulai kariernya sebagai General Finance untuk bisnis retail atau SPBU di perusahaan tersebut. Dengan posisinya itu, Dian bertanggung jawab memastikan profitabilitas SBPU. Maklum, saat itu Shell sedang agresif ekspansi, sehingga ia harus bisa memastikan bahwa setiap investasi bisnis yang dilakukan harus tepat. “Waktu itu kami juga baru mengimplementasikan sistem finance dan me-manage-nya karena untuk SPBU saat itu baru mulai besar,” ujar wanita yang kini berusia 45 tahun.

Kini, setelah hampir 9 tahun bergabung dengan Shell, ia berhasil menempati jabatan Managing Director Shell Lubricants Indonesia. Sebagai pemimpin, tentu salah satu tugasnya adalah mengembangkan talenta Sumber Daya Manusia (SDM). Semenjak dirinya menjabat sebagai Managing Director Shell Lubricants, diakui Dian sudah ada beberapa orang anak buahnya yang dipercaya untuk membantu di Shell Singapura. “Saya senang dan bangga bahwa talent Indonesia bisa bersaing di tingkat global,” ujar Dian.

Dirinya merasa senang bekerja di perusahaan ini, lantaran Shell merupakan perusahaan yang sangat people oriented serta konsen terhadap perkembangan karier perempuan. Ia juga mengungkapkan bahwa perusahaan percaya bahwa perempuan yang bekerja di kantor itu juga memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi yang bagus buat perusahaan.

“Jadi bekerja dari rumah tidak aneh, bahkan di Shell secara global bukan hanya bekerja dari rumah, tetapi kalau kita mau mengambil keputusan bekerja selama 4 hari dalam satu minggu, itu sesautu yang bisa dibicarakan, “ ungkap lulusan Akuntansi, Universitas Trisakti ini.

Di Shell Indonesia, ia juga menerapkan hal yang sama, di bawah kepemimpinannya, ia mempunyai program khusus membantu meningkatkan kemampuan perempuan. Dalam setahun ada beberapa kali pertemuan, di mana para perempuan yang berada dalam satu komunitas diberikan soft skill. Dengan mengundang pembicara dari luar, materi yang diberikan tidak hanya berhubungan dengan bisnis, tapi parenting dan lainnya.

Dari sisi bisnis, ia juga tertantang memberikan service yang baik kepada konsumen, baik produk pelumas untuk kendaraan bermotor maupun keperluan industri. Pasalnya di Indonesia merupakan pasar yang sangat besar untuk pelumas, walaupun pemainnya juga terhitung tidak sedikit. Karena itu Shell berani untuk melakukan investasi di Indonesia dengan membangun pabrik baru di Marunda pada tahun 2015. “Kalau bicara Shell Lubricants di Indonesia, prinsip kami yaitu bisa sama-sama tumbuh dan berkembang bersama konsumen,” ujarnya menegaskan.

Diterangkan Dian, bahwa fokus bisnis Shell ada dua yakni B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Customer). Untuk menjalankan kedua segmen bisnisnya ini, tentu ia perlakuan khusus kepada konsumennya tersebut. Di B2B, ia selalu melihat apa saja yang dibutuhkan untuk perusahaan tersebut, sehingga bukan hanya menjual pelumas tetapi memberikan pelayanan yang terbaik.

“Kami harus memastikan mereka memilih pelumas dengan baik dan mengisi pelumas di mesin mereka dengan baik. Bila bicara dengan pabrik, tentu kami juga survey terlebih dahulu sehingga bisa memberikan rekomendasi jenis pelumas apa yang baik untuk digunakan sehingga ke depan mesin tersebut bisa berumur lebih panjang dan ini tentu mengakibatkan penghematan bagi perusahaan,” ujar wanita berambut pendek ini.

Selain itu, ia juga membuat training untuk bagaimana cara menganalisa bila ada mesin yang rusak. Tak sampai di situ, program kunjungan bagi konsumen besarnya ke R & D Shell di Belanda juga diadakan setiap tahunnya. Tujuannya, mereka bisa sharing dengan scientist langsung untuk mendiskusian kebutuhan dan solusi seperti apa yang dibutuhkan oleh mereka.

Sedangkan untuk B2C, Shell selalu berusaha memberikan produk premium bagi konsumennya. Kata Dian, misalnya pelumas apa yang dibutuhkan untuk mobil maupun motor, Shell selalu memberikan edukasi produk apa yang cocok untuk digunakan kendaraan konsumennya tersebut baik melalui distributor maupun outlet-outlet.

Rencana ke depan, ia ingin Shell tetap bertahan menjadi pemain asing nomor satu di Indonesia. Sebab, menurutnya, market Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Melihat pemerintah yang gencar memperbaiki infrastruktur di Indonesia, seperti tol laut, bandara dan lainnya. Dian juga menargetkan akan menangkap opportunity tersebut.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved