Profil Profesional

Rusli Chan, Asuransi Mengubah Hidup Saya

Rusli Chan, Chief Agency Officer Prudential Indonesia

Tak pernah terlintas sedikit pun di benak Rusli Chan di waktu kecil bahwa dia kelak akan menggeluti dunia asuransi. Apalagi memimpikan karier sebagai agen penjual asuransi pun tidak ada sama sekali. Namun, siapa sangka jika 25 tahun waktunya hingga sekarang justru didedikasikan di industri asuransi jiwa.

“Yang saya cita-citakan waktu masih duduk di bangku sekolah adalah mengubah hidup saya dan keluarga,” ujar Rusli Chan, Chief Agency Officer Prudential Indonesia tentang masa kecilnya yang tidak seberuntung anak-anak lainnya.

Terlahir dari keluarga pas-pasan di Sumatera Utara memaksa Rusli untuk hidup lebih keras dari teman sebayanya. Tekadnya hanya satu: harus menyelesaikan pendidikan sampai tinggi agar bisa mendapatkan pekerjaan bagus dan hidup berkecukupan.

“Beberapa pekerjaan pernah saya jalani selepas lulus kuliah. Saya pernah jadi sales door to door, kuli di toko kumputer dan lainnya. Sampai akhirnya saya masuk ke dunia asuransi hingga sekarang,” jelas Sarjana Hukum dari Universitas Dharmawangsa, Medan, Sumatera Utara itu kepada SWA Online (15/9/2020).

Debut karier asuransi pria kelahiran Binjai (Medan), 14 Desember 1974 itu diawali ketika bergabung dengan perusahaan asuransi AIA Indonesia sebagai agen penjual (2000-2009). Lalu, pindah ke PT Avrist (2009-2011) dengan posisi terakhir sebagai Vice President Chief Agency Officer.

Setelah tiga tahun di Avrist, Rusli masih berkelana di ranah asuransi. Sampai akhirnya tahun 2011 melabuhkan diri di Asuransi Zurich dengan jabatan VP & Chief Agency Officer Zurich Topas Life (2011-2012).

Tak puas di tiga perusahaan asuransi multinasional itu, Rusli pun masih melirik asuransi Manulife Indonesia sebagai Senior VP Agency (2012-2017). Lima tahun di Manulife, dia masih menantang kemampuannya, sehingga pindah ke Prudential tahun 2017 sebagai Managing Director Agency Business Development. Di perusahaan asuransi jiwa asal Inggris ini, karier Rusli menanjak pada dua tahun berikutnya karena diangkat sebagai Chief Agency Officer hingga sekarang.

Mengapa tergiur masuk ke industri asuransi? “Untuk mengubah hidup saya. Ternyata, setelah masuk bisa berbuat baik untuk orang lain agar memperbaiki kehidupannya. Agar mereka memiliki proteksi diri dan keluarga. Perlindungan diri jika sakit atau saat berkendara yang penuh risiko,” jelas Rusli.

Setelah terjun ke bidang asuransi, Rusli baru menyadari bahwa banyak orang yang tidak mengerti tentang industri asuransi. Inilah tantangan yang harus dihadapi dan bulat tekadnya untuk menaklukkan ranah bisnis asuransi yang sangat kompetitif ini.

“Bagi saya, jika rajin dan bekerja keras pasti akan menuai hasil yang sepadan dn bisa mengubah hidup saya. Soal jabatan, karier atau materi secara otomatis akan mengikuti,” ujar Rusli buka kartu rahasia suksesnya sebagai eksekutif di industri asuransi ini.

Bukan omong kosong, proses pun tidak mengkhianati hasil. Setelah 9 tahun malang melintang sebagai agen asuransi AIA Indonesia, berikutnya dia berada level manajemen di beberapa perusahaan asuransi asing yang ditujunya untuk mencari nafkah.

Keberhasilan Rusli menduduki kursi empuk di Prudential Indonesia saat ini ini misalnya tak lepas dari kepiawaiannya dalam mengelola ribuan agen asuransi Prudential Indonesia yang menjadi tanggungjawabnya.

“Tenaga pemasar Prudential Indonesia adalah ‘agen perubahan’, garda terdepan perusahaan dalam mendorong literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan para perencana keuangan profesional yang handal dengan terus berinvestasi melalui program pelatihan, mengembangkan keahlian mereka dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang terbaik di industry,” ungkap pehobi membaca ini.

Kondisi masyarakat dulu dan sekarang beda tingkat literasi asuransinya. Jika dulu banyak masyarakat yang belum paham tentang asuransi, sekarang, jika agen datang, mereka mengetahui apa itu asuransi dan seberapa penting. “Namun tantangannya banyak masyarakat belum memiliki produk asuransi. Oleh sebab itu, penting bagi Prudential untuk berinvestasi memberikan pelatihan ke para agen untuk edukasi, training, dan tools secara digital bagi agen agar bisa memberikan solusi terbaik,” katanya lagi.

Rusli berharap para agen Prudential yang kini berjumlah 285.000 orang bisa memberikan solusi asuransi kepada masyarakat dengan ragam produk. Mulai dari produk ritel, kumpulan, konvensional, syariah, tradisional, hingga kombinasi investasi.

Salah satu inisiatif yang dilakukan Prudential Indonesia adalah MDRT Mentorship, yang terdiri dari serangkaian sesi pelatihan dan pendampingan dengan melibatkan anggota MDRT aktif, tracking dan monitoring berkala, serta berbagai seminar untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sebagai tenaga pemasar profesional.

Inisiatif lain adalah Run for MDRT. Kegiatan ini berupa roadshow anggota PRU Elite Club (PEC), yaitu tim tenaga pemasar berkualitas tinggi yang terdaftar dalam MDRT tahun berjalan, ke 8 kota berbeda di Indonesia (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Denpasar, Palembang, Semarang, dan Batam). Selama pandemi, pertemuan dengan para tenaga pemasar di kota-kota tersebut dilakukan secara virtual.

Berbekal kapabilitas digital end-to-end perusahaan yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir, Prudential Indonesia juga menyediakan perangkat bagi tenaga pemasar untuk dapat merespon tuntutan bisnis yang terus berubah-ubah. PRUForce, aplikasi mobile yang menghadirkan beragam fitur yang membantu dan mempermudah akses tenaga pemasar ke laporan penjualan secara langsung (real-time), kapan saja dan di mana saja, serta akses ke pelatihan (training) online.

Prudential Indonesia baru-baru ini juga meluncurkan PRUCekatan, singkatan dari ‘Cepat Tanpa Harus Berdekatan’, sebagai solusi dalam memperoleh rangkaian pilihan produk asuransi lengkap melalui tatap muka virtual di tengah di tengah penerapan physical distancing (jaga jarak fisik) selama pandemi. PRUCekatan meningkatkan kenyamanan nasabah selama proses pengajuan aplikasi, mulai dari konsultasi dengan tenaga pemasar, hingga informasi performa polis, pengajuan dan persetujuan klaim – dapat dilakukan secara digital.

“Kami juga mendorong agen, memberi pelatihan dan mentoring agar bisa mencapai level Million Dollar Round Table (MDRT). Saat ini, Prudential memiliki 1.000 agen yang telah memiliki status MDRT. Jumlah itu telah menyumbangkan 36% dari total 2.745 agen MDRT di seluruh Indonesia. Secara global, Prudential Indonesia berada di peringkat 15 untuk jumlah agen MDRT dari lebih 500 perusahaan asuransi yang tersebar di 70 negara dan wilayah. Juga peringkat ke-12 untuk MDRT Global Female Member,” ungkap Rusli dengan nada bangga.

MDRT adalah asosiasi global dan independen di mana anggotanya mampu memperlihatkan profesionalisme serta mampu menunjukkan layanan terbaik bagi nasabahnya. Ini adalah pencapaian tertinggi dalam karier seorang agen penjual asuransi yang dilihat berdasarkan pencapaian nilai premi tertentu. Tahun buku 2019, Prudential Indonesia berhasil mencetak pendapatan premi Rp 25 triliun, didukung oleh pertumbuhan premi bisnis baru yang kuat 15% dan didorong oleh pertumbuhan dari saluran distribusi bisnis baru; agensi dan bancassurance.

Perusahaan juga mencatatkan total dana kelolaan sebesar Rp74,5 triliun dan total aset Rp80,7 triliun di 2019. Total pendapatan premi, total dana kelolaan, dan total aset Prudential Indonesia adalah yang tertinggi di industri asuransi jiwa Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved