Profile

Rully Moulany, Berutang Budi dengan NEC Indonesia

Rully Moulany, Country Manager, PT Red Hat Indonesia (2)

Pria kelahiran Serang, 12 Maret 1977 ini sempat bergabung dengan Microsoft Indonesia sebagai Business Group Head of Office Division, Marketing and Operations sleama 4,5 tahun. Lalu, ia sempat bergabung dengan Oracle Indonesia, LogicaCMG, Axalto, dan NEC Indonesia. Pehobi basket dan seorang news junkie ini meraih gelar sarjana dari University of Wisconsin jurusan Electrical Engineering dan gelar master dari University of Massachusetts di jurusan yang sama. Mengapa Anda tertarik bergabung dengan Red Hat?

Saya melihat peluang bisnis open source di Indonesia masih sangat besar dan saya lihat posisi Red Hat sendiri sudah menjadi yang teratas untuk bisnis open source. Saat ini mereka sedang mengembangkan bisnisnya di Indonesia dan membutuhkan sesorang yang bukan hanya bisa mengembangkan bisnisnya, tetapi juga menjadi ambassador produk-produk Red Hat. Ketika mereka menawarkan posisi ini, saya diberi kepercayaan untuk mempromosikan produk-produknya, membangun tim, mengembangkan dan juga melaksanakan startegi, dan mendorong penjualan dan mengembangkan kemitraan, itulah yang membuat saya tertarik untuk bergabung dengan Red Hat. Selain itu, Red Hat juga terus berinvestasi di Indonesia.

Apa saja tantangannya?

Tantangannya lebih ke pembangunan awareness. Banyak klien-klien kami yang sudah memakai produk-produk Red Hat baru tahu bahwa Red Hat sudah ada di Indonesia. Kemudian, kami kekurangan orang untuk mengembangkan bisnis ini. Bukan bearti tidak ada yang mau bergabung tetapi kami ingin tim kami adalah orang yang terbuka dengan open source dan juga bisa jadi ambassador Red Hat. Kami inginnya talent yang top agar bisa membawa bisnis ini lebih berkembang lagi.

Apa target Anda ke depan? Saya ingin Red Hat Indonesia tidak sekadar jualan, tapi juga bisa berkontribusi lebih luas lagi di komunitas, dan bisa memberikan manfaat yang lebih banyak terhadap kemajuan teknologi di Indonesia. Open source itu seperti revolusi. Kami membebaskan konsumen-konsumen kami sehingga mereka bisa memliki banyak pilihan dan membebaskan mereka untuk lebih berinovasi lagi. Contohnya pak Iwan Djuniardi, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Dirjen Pajak Kementrian Keuangan. Beliau adalah salah satu konsumen yang sudah merasakan manfaat dari open source, kita tinggal lihat saja kedepannya inovasi apalagi yang akan dihadirkan oleh Dirjen Pajak.

Apa cita-cita Anda?

Dulu cita-cita saya ingin menjadi insinyur dan sebenarnya sudah tercapai ketika saya kuliah S1 dan S2. Namun semakin saya belajar dan bekerja, cita-cita saya adalah ingin membantu kemajuan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Saya meerasa bisa lebih memberikan manfaat kepada Indonesia ketika saya membantu bisnis-bisnis di Indonesia berkembang lebih pesat lagi. Ketika saya membantu konsumen agar bisnisnya tumbuh lebih besar lagi, yang akan mereka lakukan adalah menambah tenaga kerja lagi untuk menjalankam bisnisnya. Sehingga akan lebih banyak lagi lowongan pekerjaan, otomotis bisa menghidupi lebih banyak orang.

Saya merasakan sendiri betapa susahnya mencari pekerjaan di Indonesia. Ketika saya pulang ke Indonesia, saya menganggur 6 bulan hingga akhirnya saya bisa mendapatkan pekerjaan di NEC Indonesia. Saya punya keyakinan bahwa asal saya dikasih kesempatan sekali aja oleh perusahaan apapun saya bisa membuktikan diri saya bahwa saya mampu. Oleh karena itu, saya berhutang budi kepada NEC Indonesia karena dari situ saya bisa menaikkan personal brand saya sehingga saya bisa bergabung dengan perusahaan seterusnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved