Profile Entrepreneur zkumparan

Srikandi di Pusat Kebugaran Ala Indonesia

Direktur Pemasaran PT Mitra Bugar Bersama (Refit Indonesia), Mela Gunawan.

Inspirasi bisnis kebugaran didapatkan Mela Gunawan setelah melakoni gaya hidup kurang sehat. Lalu, ia bersama tiga temannya, Jerry Mulyadi, Agus Miftahudin, dan Irawan Amanko, di tahun 2016 memberanikan diri membuka usaha fitness center Refit Indonesia di bawah PT Mitra Bugar Bersama.

Refit merupakan pusat kebugaran lokal yan bermain di segmen affordable gym. Mela menjabat sebagai Direktur Pemasaran Refit Indonesia dan berhasil menambah jumlah cabang Refit Indonesia sebanyak empat cabang dalam waktu dua tahun. Mela mengklaim bisnisnya merupakan pionir affordable gym di Indonesia dan telah tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Semarang.

Sebelumnya Mela dan ketiga temannya mendirikan perusahaan management consultant operator gym di Indonesia. “Kami memegang 9 klien dan melakukan set-up sebuah gym hingga beroperasi,” ceritanya. Sebelumnya, ia juga pernah meniti karier di Fitness First selama 8 tahun. Kegemarannya akan olahraga memang menjadi passion-nya sekaligus untuk mengurangi kadar stres.

Dalam membangun bisnis ini, ia mengakui mendapatkan pelajaran dari pengalamannya selama bergelut di industri pusat kebugaran dan keluarganya. Perempuan kelahiran 22 Mei ini melakukan strategi pemasaran dengan memadukan cara konvesional dan digital untuk menarik minat masyarakat menjadi anggota Refit Indonesia. “Jumlah anggota Refit Indonesia lebih dari 1.000 orang dengan rata-rata pertumbuhan anggota naik 27% setiap tahunnya,” ungkapnya.

Mengusung affordable gym, biaya keanggotaan Refit Indonesia lebih kompetitif dibandingkan pusat kebugaran papan atas (mega gym) yang mencapai Rp900 ribu per bulan. Biaya keanggotaan Refit berkisar Rp175-300 ribu per bulan, dilengkapi dengan berbagai fasilitas berkualitas dan infrastruktur bersertifikat internasional.

Menurutnya, peluang bisnis dan target konsumennya sudah cukup ready, karena populasi kelas menengah di Indonesia meningkat 200% menurut McKinsey Global Institute tahun 2030. Mela percaya daya beli kebutuhan sekunder target konsumennya akan naik seiring dengan kesadaran akan gaya hidup sehat. Anggota Refit Indonesia rata-rata berada pada usia produktif.

“Target hingga 2020, kami ingin membuka cabang 20 klub di seluruh Indonesia. Strategi bisnis Refit pada masa depan akan mengusung functional training. Kami akan menggunakan alat sederhana, menggeser alat-alat besar sehingga investasi dari waralaba akan lebih rendah dari sebelumnya,” jelasnya. Efisiensi agar lebih ekonomis dilakukan, waralaba nantinya tidak melebihi angka Rp50 juta per gym.

Menurutnya, quality personal trainer semua akan tersertifikasi, Refit Indonesia akan memberikan service quality dengan harga affordable. Pertumbuhan jumlah keanggotaan mampu mendongkrak omset Refit Indonesia hingga mencapai 70% per tahunnya. Nantinya konsep fund raising akan diusung dalam lima tahun ke depan sebagai cara menjual waralabanya.

Reportase: Anastasia Anggoro Suksmonowati

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved