Profile

Stephanus Eric Setiadi, Cinta Marketing Setengah Mati

Stephanus Eric Setiadi, Cinta Marketing Setengah Mati

Dunia pemasaran telah melekat dengan kehidupan Stephanus Eric Setiadi, Marketing Director PT. Wyeth Nutrition Indonesia. Ia memang cinta mati dengan dunia yang selalu bertemu banyak orang ini. Jabatan di beberapa perusahaan yang pernah didudukinya selalu berkaitan dengan dunia pemasaran, seperti PT. Johnson & Johnson, Frisian Flag, Unilever di Kanada, Bayer Indonesia, perbankan, LG Elektronik, dan yang terakhir PT. Wyeth Nutrition Indonesia.

Resep sukses Eric adalah cinta dengan dunia yang digeluti. Di matanya, pemasaran selalu menawarkan banyak tantangan baru. Penasaran, ia pun menerima tawaran di divisi pemasaran di berbagai sektor industri, mulai dari consumer goods, perbankan, elektronik, hingga terakhir susu. Ia ingin mencicipi tantangan yang beragam di masing-masing industri tersebut.

“Intinya marketing adalah bagaimana kita bisa menjual produk kita dengan cara yang cerdas. Setiap produk berbeda. Saya harus mengenali masing-masing industri setelah tahu dasar-dasar pemasaran,” katanya.

Ia cenderung memilih industri yang bergerak cepat dan prospek bagus di masa depan. Dengan begitu, potensi dan pengalaman di dunia pemasaran miliknya bisa digunakan untuk memberi nilai lebih kepada perusahaan. Dengan demikian, baik perusahaan maupun perjalanan kariernya sama-sama maju.

ERik Stiad1i

Untuk mengasah kemampuan, ia tak ragu kembali ke bangku kuliah mengambil jurusan Marketing Management di Amerika Serikat. Itulah fondasi yang dimilikinya sebelum bergabung sebagai profesional di satu perusahaan. Berbagai pelatihan di dalam maupun luar negeri juga diikutinya demi mengasah kemampuannya.

“Saya juga banyak membaca. Tak hanya dari buku, dari dari berbagai sumber seperti internet (e-book), dan sumber digital lainnya. Saya juga sering ikut seminar untuk membuka wawasan dan menimba pengalaman sukses orang lain,” kata dia.

Eric juga punya komunitas beranggotakan profesional yang aktif di dunia pemasaran. Dari sanalah, ia bertukar ilmu dan pengalaman. Sehingga, kemampuannya terus terasah. Ia juga melengkapi kompetensinya dengan ilmu-ilmu lain yang berhubungan seperti rantai pasok, penelitian, keuangan, dan lainnya.

Ia membagi resep jitu bagaimana membuat dirinya mahal dan terus dicari perusahaan top. Pertama, miliki visi yang jelas dalam karier. Kedua, pilih perusahaan yang sesuai dengan passion selain tentu saja memiliki reputasi yang bagus di industri. Ketiga, siapkan CV yang bagus dan promosikan diri via Facebook dan LinkedIn.

Di media sosial, ia selalu meng-update kariernya. Keempat, promosikan diri melalui networking, baik di dunia teman-teman marketing, di dunia luar, seperti gathering. Bahkan saat press conference atau launching produk baru sekalipun yang tentu dihadiri banyak wartawan.

“Terakhir adalah bagaimana performa dan attitude saya juga harus baik dan berkontribusi pada perusahaan,” ujarnya. (Reportase: Putri Wahyuni)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved