Profile

Susetyaningsih, Ujung Tombak Perum Perhutani

Susetyaningsih, Ujung Tombak Perum Perhutani

Mengemban tugas sebagai humas sebuah BUMN dirasa sebagai tantangan tersendiri bagi Susetiyaningsih. Sudah hampir tiga tahun ia mengemban tugas sebagai kepala humas Perum Perhutani. Hal yang tidak mudah menurutnya menjadi seorang humas Perhutani yang masih milik BUMN ini. Ditemui di sela-sela acara penghargaan Best PR Officer BUMN 2012 wanita ini menceritakan lika likunya selama menjabat sebagai kepala humas BUMN.

Tiga direktur sudah ia lewati semasa mengembangkan karier di dunia kehumasan BUMN. Awalnya ia berpikir ketika ada pergantian direktur maka dirinya juga akan tergeser. Namun nyatanya tidak begitu setelah diangkat oleh Upik Rosalina ia masih saja langgeng diposisinya hingga saat ini. “Saya bekerja sebagai humas itu harus bisa dipercaya oleh atasan saya dan satu lagi yang penting adalah saya harus melakukan inovasi terus-menerus”, ujar Susetiyaningsih.

Susetiyaningsih Kabiro Humas Perum Perhutani

Selama tiga tahun dirinya bertanggung jawab sebagai kepala biro Humas Perum Perhutani banyak perubahan yang dilakukan. Walaupun sederhana perubahan-perubahan yang ia lakukan mengantarkannya sebagai pemenang terbaik kedua dalam BUMN Best PR Officer 2012 level general manager yang baru pertama kali diadakan.

“Kemenangan saya ini sebenarnya atas andil banyak orang ya terutama tim saya ini, jumlah staf saya sedikit kami sangat solid jadi bisa membawa nama Perhutani lebih terdengar lagi,” tambahnya ketika ditanyai mengenai komentar atas kemenanganya.

Memang tak mudah melakukan perubahan dan membawa nama Perhutani ke publik, menurutnya butuh waktu setahun untuk melakukan perubahan-perubahan. Ia memiliki cita-cita untuk membawa nama Perhutani lebih dikenal publik dan tahu apa sebenarnya fungsi hutan. Perhutani yang dibebani tugas negara sebagai penjaga ekologi ini juga dituntut untuk menghasilkan income. Hal ini ternyata tak menyurutkan semangat wanita berambut pendek ini. Di tangannya ia mulai merubah website Perhutani agar masyarakat bisa dengan mudah mengakses kegiatan-kegiatan Perhutani.

“Saya ingin publik bisa mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Perhutani karena kami ini tugasnya nggak mudah loh kami harus menjaga hutan yang luasnya 2,4 juta hektar di Pulau Jawa ini. Banyangkan jika kami tidak ada mungkin kita tidak bisa menghirup udara segara dan air lagi,” pungkasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved