Profile

Umar Fahmi Ingin Dirikan Universitas Pertamina

Umar Fahmi Ingin Dirikan Universitas Pertamina

Umar Fahmi, Ketua Pertamina Foundation.

Umar Fahmi, Ketua Pertamina Foundation.

Pada tanggal 15 Juni 2015 Umar Fahmi baru saja melaksanakan penutupan Relawan Guru Sobat Bumi generasi ke-II yang diselenggarakan oleh Pertamina Foundation. Ketua Pertamina Foundation ini sudah lama bekerja di Pertamaina. Namun, pria yang lahir di Cilacap pada 28 Oktober) 1961 itu ditempatkan di Pertamina Foundation sejak 1 Januari 2015. Untuk mengetahui lebih dalam kiprah Fami di Pertamina Foundation, berikut ini petikan wawancaranya dengan SWA Online:

Sejak kapan Anda memulai karier di Pertamina Foundation?

Saya mulai bekerja di Pertamina Foundation sebagai Ketua sejak 1 Januari 2015. Sebelumnya saya di Pertamina sebagai staf ahli untuk distribusi.

Apa saja kegiatan yang dilakukan di Pertamina Foundation?

Kegiatan utama di Pertamina Foundation dibagi menjadi tiga. Pertama, kegiatan di bidang pendidikan, yang diunggulkan dalam kegiatan ini adalah Pertamina banyak memberikan beasiswa, mengirim relawan guru, mendatangkan murid-murid dari daerah tertinggal ke tempat yang lebih maju, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan pendidikan, baik itu pendidikan karakter, pendidikan formal, maupun pendidikan yang lain.

Kedua, kegiatan di bidang lingkungan. Kegiatan seperti menanam pohon, kebersihan dan kegiatan positif lainnya yang dilakukan di lingkungan sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang lingkungan.

Ketiga, kegiatan di bidang olahraga. Saat ini kami masih berfokus di sepak bola, tetapi mulai mengarah kepada badminton dan voli. Kami sudah mendirikan sekolah yang diberi nama “Pertamina Soccer School”. Dalam merekrut siswa-siswa soccer school ini kami bekerja sama dengan coach Indra Sjafri (mantan pelatih U-19). Siswa-siswa ini merupakan siswa lulusan SMP dari seluruh Indonesia yang memiliki keahlian dalam sepak bola. Mereka kami didik sepak bola sekaligus boarding school. Kami mempunyai co coach berjumlah 14 orang di bawah naungan Indra Sjafri.

Apa agenda selanjutnya dari Pertamina Foundation?

Kalau agenda seperti relawan guru yang dikirim ke daerah-daerah terpencil seperti ini harus terus dilanjutkan. Setiap selesai dari satu agenda ke agenda yang lain, kami selalu mengadakan evaluasi, jika banyak manfaat positifnya pasti akan dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Saat ini guru sobat bumi masih berfokus di Papua. Ke depannya kami akan memperluas daerah-daerah yang memang memiliki kriteria 3T (tertinggal, terjauh, dan terluar)

Bagaimana latar belakang pendidikan Anda?

Pendidikan formal saya S1 jurusan Teknik Mesin di Universitas Trisakti, Jakarta. Setelah itu saya juga kuliah S1 ekonomi di Universitas Andalas Padang, dan terakhirSs2 di jurusan Manajemen Mutu di Universitas Sumatera Utara.

Apa ada niat untuk melanjutkan sekolah?

Saya tidak berniat untuk sekolah lagi, tetapi justru ingin mendirikan universitas. Insya Allah kalau tidak ada halangan, melalui Pertamina Foundation pada tanggal 10 Desember 2015 ini, kami akan membentuk Universitas Pertamina yang rencananya akan menerima mahasiswa per tahun ajaran 2016/2017. Rencananya juga akan berlokasi di kawasan Simprug, Jakarta Selatan (kawasan Pertamina Learning Centre.

Bagaimana perjalanan karier Anda?

Saat kuliah saya berperan aktif di kampus. Karena saya adalah aktifis kampus, saya sebetulnya ingin untuk tetap berkecimpung di dunia kampus. Hanya saja waktu itu zaman orde baru, dan aktifis kampus sangat dimusuhi. Saat itu saya juga sudah menjadi asisten dosen dan sebagai dosen selama dua tahun di dua universitas. Karena dimusuhi, akhirnya saya keluar dan mengawali karier di Pertamina. Sampai saat ini saya juga masih mengajar untuk internal Pertamina Foundation.

Apakah tantangan dan hambatan yang Anda alami selama menjalani karier?

Setiap berkarier itu pasti ada tantangan dan hambatan. Kalau tidak ada, itu bukan bekerja namanya. Saya termasuk orang yang tidak suka dengan kerjaan rutin, saya lebih suka pekerjaan yang banyak tantangannya, karena jika tidak begitu, hidup akan terasa hambar. Banyak sekali pekerjaan yang dapat saya lakukan di Pertamina ini. Ini sebagai wujud pencapaian utama dalam hidup kita. Sebagai orang Pertamina, yang menjadi tantangan terbesar saya adalah bagaimana saya harus membangun pertamina secara utuh dan menyeluruh. Di mana saya ditempatkan, di situ saya akan bersungguh-sungguh.

Apa strategi Anda dalam berkarier?

Jika kita belum menjadi yang terdepan apalagi masih terbelakang, strategi cukup menggunakan ATM (Amati Tiru Modifikasi). Ini juga yang dilakukan oleh China, Jepang, Korea, Singapura, dan negara-negara maju di Asia lainnya. Saya melihat bahwa manajemen mutu yang paling tepat dan efektif digunakan adalah cara itu. Setelah itu baru kita bisa melakukan berbagai inovasi sesuai dengan apa yang kita rencanakan.

Tugas dan wewenang Anda di Pertamina Foundation?

Tentunya tugas saya sudah diatur oleh undang-undang. Saya bertugas melakukan pembinaan, menetapkan kebijakan umum sesuai AD/ART, dan berbagai hal lain seperti yang dilakukan ketua yayasan pada umumnya. Pertamina foundation dibiayai langsung 100% oleh pertamina, sehingga mau tidak mau kami berusaha membawa nama pertamina lebih besar. Walaupun nama pertamina sudah besar, tapi kami akan terus mengharumkan lagi nama pertamina karena ini milik rakyat dan harus kembali kepada rakyat.

Apakah ada target atau mimpi-mimpi Anda yang belum tercapai saat ini?

Kalau bicara masalah mimpi atau tujuan yang belum tercapai, mungkin kalau kita sudah mencapai mimpi itu, kita akan mati. Tetapi dalam waktu dekat pastinya saya ingin mendirikan Universitas Pertamina. Selain itu, kami juga ingin menjadi salah satu pusat riset energi (bukan minyak dan gas), terutama untuk tingkat nasional. Kami pun ingin menjadi kebanggaan regional untuk 5 tahun ke depan, dan menjadi pusat riset dunia tepat pada saat ulang tahun Indonesia yang ke 100. Mungkin nantinya saya tidak akan menikmati itu, tapi generasi yang akan datang yang akan menikmatinya. Itu yang menjadi kepuasan tersendiri bagi saya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved