Profile

Valencia Mieke Randa, Gunakan Jejaring Sosial untuk Berbagi

Oleh Admin
Valencia Mieke Randa, Gunakan Jejaring Sosial untuk Berbagi

Penggunaan jejaring sosial oleh masyarakat semakin marak belakangan ini. Indonesia bahkan disebut sebagai salah satu negara yang mempunyai pengguna jejaring sosial Facebook dan Twitter yang tinggi di dunia.

Jejaring sosial memang bisa digunakan untuk berbagai hal, seperti berinteraksi dengan kerabat, sarana untuk berbisnis, hingga melakukan kegiatan sosial. Valencia Mieke Randa pun berhasil menggunakan situs jejaring sosial dalam membangun dan mengembangkan organisasi sosial dan bisnisnya.

Valencia Mieke Randa, pendiri Blood for Life Indonesia

Lulusan Teknik Mesin Universitas Indonesia ini kini telah membangun lima organisasi sosial. “Ada Blood for Life Indonesia. Itu berdirinya tahun 2009,” sebut Valencia kepada SWA Online, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Blood for Life Indonesia adalah wadah yang didirikan sebagai penghubung antara orang yang membutuhkan donor darah dengan pendonor. Dengan menggunakan jejaring sosial, Valencia melancarkan gerakan sosialnya ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan kebutuhan akan darah yang mendesak. Secara garis besar, organisasi sosialnya ini semata untuk membantu pekerjaan dari Palang Merah Indonesia.

Gerakan sosial ini pun disambut baik oleh masyarakat. Buktinya, ia menyebutkan, “Blood for Life pertama kali cuma 44 orang, sekarang sudah ada 35 ribu di seluruh Indonesia.” Selain itu, Blood for Life pun berhasil terpilih menjadi Google Chrome Web Hero’s Indonesia.

Kini, Silly, nama panggilannya, tidak hanya semata membangun gerakan sosial saja. Perempuan yang pernah bekerja untuk perusahaan besar Astra ini sadar bahwa gerakan sosial yang didirikannya tidak bisa terus menerus mengandalkan bantuan pihak lain. Untuk itu, ia bersama temannya lantas mendirikan bisnis yang tujuan untuk menghidupi sejumlah gerakan sosial yang telah dibangunnya.

Apa saja gerakan sosial dan bisnis yang telah didirikan oleh ibu dari tiga orang anak ini? Berikut petikan wawancara SWA Online dengan Valencia.

Bisa disebutkan apa saja gerakan sosial yang telah dirintis?

#3LittleAngels, yakni gerakan sosial yang bertujuan membantu anak-anak yang berpenyakit kronis dan berasal dari keluarga yang kurang mampu, itu berdiri tahun 2011. Dan, terakhir-terakhir ini adiknya masih baru semua, yang Blood for Life Action, yang merupakan gerakan sukarela terkait bencana alam, itu lahirnya saat kebakaran di Benhil, Jakarta, bulan Agustus 2012.

#LittleStep, yaitu gerakan untuk membantu orang-orang panti asuhan dan rumah singgah yang jarang mendapat bantuan, ini bulan November tahun 2012. Dan yang Better Future for Nation ini baru akan berjalan karena kita sedang menunggu bantuan dari USAID itu ya.

Berarti semua gerakan sosial tersebut menggunakan jejaring sosial?

Semuanya lewat online social media. Semuanya punya blog, semua punya Twitter dan Facebook. Jadi, kita menggunakan semua online social media yang kita punya untuk menjangkau semua orang, meng-create sebanyak mungkin kesempatan buat semua orang untuk merasakan nikmatnya berbagi.

Selain mendirikan gerakan sosial, ada bisnis juga yang sudah dibangun. Bisa dijelaskan detailnya?

Itu yang Silly Art Collection itu bisnis, seperti menjual tas. Kita kerja sama dengan sejumlah perajin di daerah, yakni di Yogyakarta. Kita kerja sama dengan bentuk profit sharing. Jadi, saya kerja sama sama teman, di mana dia juga mencari perajin lewat internet, terus kita datangi. Kita kasih model produk, dan kita tanya apakah bisa mengerjakan yang seperti ini, dan mereka bilang bisa.

Semua ide dari kita, mereka (perajin) hanya mengerjakan. Kita jual awalnya di online social media dulu. Sekalipun usaha ini baru dimulai dari bulan Oktober, tapi sekarang penjualan sudah sampai ke Filipina dan Singapura. Bahkan ada teman yang pesan dari Amerika, ketika saya berangkat ke sana. Mereka pesan lewat online social media, yaitu Facebook.

Jadi, penjualan masih berdasarkan pesanan sekarang ini?

Ya, untuk saat ini masih seperti itu.

Keuntungan dari Silly Art Collection lari ke gerakan sosial?

Ya, 30 persen profit goes to NGO. Jadi, kita berpikir bahwa kita nggak bisa jadi sinterklas buat semua orang. Dan, kita nggak bisa minta semua orang untuk terus menyumbang. We have to create something profitable, yang bisa menjadi darah yang mengalir di semua tubuh gerakan-gerakan sosial yang aku buat.

Akan ada bisnis baru yang dirintis selain Silly Art Collection?

Silly Gourmet, dengan tagline-nya “we deliver health to your doors.” Ini adalah bisnis yang bergerak di makanan sehat. Persiapan saat ini yang kurang tinggal tempat saja. Jadi, alat semua sudah ada. Mengenai peralatan, kebetulan dari teman saya yang sudah di-PHK itu (seorang chef yang dipecat dari sebuah hotel berbintang di Jakarta, setelah bekerja selama sekitar 20 tahun). Dan, dia juga yang membantu meng-hire manpower-nya. Jadi, manpower (sumber daya manusia) sudah ada.

Tinggal bagaimana cari tempatnya saja. Kalau ada orang yang mau kerja sama dengan kita, misalnya dalam bentuk profit sharing. Karena jujur, saya mulai bisnis ini no money at all. Nggak ada dana sama sekali. Jadi, cuma profit sharing.

Memang target tempat untuk mendirikan restoran tersebut seperti apa?

Targetnya kita, karena lifestyle itu umumnya di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, maka kalau bisa kita dapatkan tempat di Jakarta Selatan. Kita akan jadikan tempat ini sebagai tempat istirahat setelah mereka (konsumen) pulang kerja. Tapi, nggak banyak memang mejanya. Karena memang kita lebih banyak bermain di online social media. Kita masih buat websitenya, dibantu sama teman-teman dari 7Langit.com.

Tempat ini nantinya juga akan menjadi tempat berkumpul kita. Supaya pada saat mengadakan rapat, lebih efisien. Karena selama ini, kan rapat di suatu tempat sehingga bayarnya mahal. Dengan adanya tempat ini, berarti uang keluar dari kantong kiri masuk ke kantong kanan.

Jika memang hanya sedikit meja yang disediakan di restoran, berarti paling banyak akan di konsep pemesanan?

Nanti, kita kekuatannya di delivery (layanan pesan-antar). Karena aku lihat di ada banyak sekali masyarakat yang membeli motor tapi nggak sanggup bayar cicilan. Jadi, kita berencana memberikan lahan pekerjaan buat mereka, supaya mereka bisa dapat pendapatan dari situ (usaha) dengan insentif delivery, sekaligus mereka bisa membayar cicilan motor.

Ada usaha lain yang bakal dirintis selain dua usaha yang sudah disebutkan?

Sekarang mungkin baru Silly Gourmet dan Silly Art Collection. Saya berharap ke depannya akan ada bisnis-bisnis lain yang saya akan buat. Tetapi semuanya balik lagi bahwa semangatnya adalah sosial. Bisnis ada hanya untuk supaya kita (gerakan sosial) tetap bertumbuh, tetap bisa eksis, dan kita bisa melayani. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved