Profile Editor's Choice Youngster Inc. Entrepreneur

William Lautama Bantu Korban Bullying Lewat Teknologi

William Lautama Bantu Korban Bullying Lewat Teknologi

Menutup tahun 2013, satu lagi putra bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di pentas global. Kali kini, William Lautama, mahasiswa Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung, yang dinobatkan sebagai jawara di perhetalan Global Entreprenuership Summer School (GESS), Munich, Jerman.

Pemuda berusia 24 tahun ini berhasil menyisihkan peserta dari Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Argentina, Brazil, Mexico, Nigeria, India, Vietnam, Taiwan, dan lain-lain. William adalah salah satu dari 35 peserta yang diseleksi dari seluruh dunia dan satu-satunya perwakilan Indonesia.

william Lautama (utama)

Pada tahun 2013 GESS mengambil tema ‘Rethinking Education’, yang fokus membahas mengenai masalah-masalah di bidang edukasi secara global. Seluruh peserta diberi materi mengenai bagaimana mengkaji dan menganalisis masalah serta bagaimana membangun bisnis sosial yang baik pada tiga hari pertama.

Pada enam hari berikutnya, seluruh peserta dibagi menjadi enam tim secara acak untuk berdiskusi dan merumuskan konsep bisnis sosial terbaik sebagai solusi.

William berhasil mengharumkan Indonesia, bersama tim ‘LoHoop’ terpilih sebagai Overall Winner Team pada lomba internasional ini dengan tujuan ingin membantu korban ‘bullying’ sebagai masalah sosial yang ingin diselesaikan. Bullying dipilih oleh William dan kawan-kawan sebagai fokus utama masalah dikarenakan keprihatinannya akan dampak bullying terutama dalam ranah eduaksi.

William Lautama (tegak)

“Bullying dapat terjadi dalam bentuk verbal, virtual, dan kekerasan fisik tersebut dapat menimbulkan luka fisik, penurunan kinerja, atau bahkan bunuh diri,” ujar penghobi fillateli ini menguraikan.

William menjelaskan, konsep solusi yang ditawarkan adalah sebuah aplikasi dengan target pengguna korban bullying dan orang-orang yang pernah berada diposisi korban.

“Apakah akan dikembangkan atau dikomersialkan, saya belum tahu persis. Saya akan diskusikan dengan tim kedepannya,” tutur William yang masih enggan memberikan bocoran.

Di akhir program, peserta melakukan presentasi di hadapan para juri dan penonton yang berasal dari berbagai wilayah di Munich. Ketiga puluh lima pemuda yang memiliki minat pada bidang kewirausahaan (entreprenuership) tersebut dikumpulkan di Strascheg Center for Entrepreneurship untuk menghasilkan solusi inovatif yang dapat menyelesaikan masalah dengan skala global.

Pemuda berperawakan tinggi ini mengaku tertarik menekuni bidang kewirausahaan sejak kuliah. Awal ketertarikannya dimulai dari keinginan untuk lebih mandiri dan membuat karya yang dapat membawa perubahan.

Ketertarikan itulah yang memotivasinya untuk mengikuti GESS tahun ini. “One of my best memories at GESS is the first day. The simple fact of being surrounded by new friends from almost all the world was so fun and wonderful. Moreover make Indonesia proud by become the Overall Winner,” ujarnya

GESS merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh 4Entrepreneurship, sebuah institusi gabungan 4 universitas di Munich, Jerman dan lembaga kewirausahaa masing-masing : LMU Entrepreneurship Center (Ludwig-Maximilians-Universitat, Munich), the Center for Technology and Innovation Management (uniBw Munich), the Strascheg Center for Entrepreneurship (University of Applied Sciences, Munich) and the UnternehmerTUM (Technische Universitat, Munich).

Perhelatan bergensi ini menghadirkan berbagai peserta dari berbagai negara seperti semua peserta bekerja dalam tim internasional dan multidisplin untuk menyusun konsep bisnis yang memiliki pengaruh sosial yang besar di bidang edukasi.

Selama mengikuti GESS, ia mengaku mendapatkan banyak hal. Mengenal kewirausahaan dari sudut pandang yang lebih luas; berkesempatan mengenal sistem pendidikan, ekonomi, sosial, maupun budaya dari berbagai negara di dunia, dan pengalaman bekerja dalam sebuah tim internasional dengan anggota tim dari Jerman, Argentina, dan Ukraina.

“Tidak hanya kuliah dan materi, saya juga berkesempatan menikmati kota Munich dan mengikuti Oktoberfest, festival terbesar di Jerman” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved