Book Review Strategy

Business as Unusual ala Anita Roddick

Oleh Admin
Business as Unusual ala Anita Roddick

Bisnis The Body Shop telah menggurita. Perusahaan yang berdiri tahun 1976 itu sudah mempunyai sekitar 2.400 toko di 61 negara, termasuk Indonesia. Produk-produk yang diciptakan mengusung konsep peduli lingkungan. Pendirinya, Anita Roddick, pun dikenal bukan hanya sebagai pengusaha yang sukses, tetapi juga seorang aktivis yang giat membela lingkungan dan kemanusiaan.

Lika-liku bisnis The Body Shop dituangkan Anita dalam buku autobiografinya yang berjudul “Business as Unusual,” yang diluncurkan tahun 2006. Buku ini sekarang telah tersedia dalam bahasa Indonesia, yang peluncurannya dilakukan oleh The Body Shop Indonesia dan penerbit buku Gramedia Pustaka Utama pada Ubud Writers & Readers Festival 2013, Sabtu (12/10/2013), di Ubud, Bali. Hadir dalam kesempatan tersebut, penerjemah “Business as Unusual” yang juga Direktur Makassar International Writers Festival, Lily Yulianti Farid dan CEO The Body Shop Indonesia yang juga aktivis lingkungan, Suzy Hutomo.

the body shop

“Kami, saya dan teman-teman di The Body Shop seluruh dunia, berusaha melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh Anita Roddick. Sebenarnya yang kami lakukan tidak seberat yang dilakukan beliau karena kami tinggal melanjutkan saja. Keberanian dan inspirasi yang beliau berikan dengan memulai perjuangan ini benar-benar luar biasa,” ujar Suzy.

Yang dilakukan Anita bukan sekadar berbisnis. Dengan gaya kepemimpinannya yang penuh semangat, kreativitas, dan idealisme, ia menjadikan The Body Shop sebagai perusahaan yang peduli terhadap kesetaraan gender, isu-isu lingkungan hidup, dan hak asasi manusia. Anita pun menceritakan berbagai pengalaman dan pengetahuannya mengenai berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia dan perusakan lingkungan sebagai dampak praktik perusahaan-perusahaan yang mengabaikan etika.

Ia memaparkan bagaimana perusahaan industri hiburan raksasa Amerika Serikat memberikan upah yang tidak layak bagi buruhnya di Thailand. Ia juga bercerita bagaimana perusahaan minyak Perancis bekerja sama dengan diktator militer Birma yang membungkam demokrasi negara tersebut.

Menurut Suzy, Anita bukanlah tipe pemimpin perusahaan yang hanya duduk di belakang meja dan memberi perintah ke bawahan-bawahannya. Ia pejuang yang berpergian ke berbagai daerah di dunia membela lingkungan dan kemanusiaan.

Suzy menuturkan, “Salah satu pengalaman Anita yang juga ada dalam buku “Business as Unusual” ini ialah bagaimana ia melihat sendiri ke perkebunan tembakau di Meksiko dan tergerak ketika mengetahui bagaimana penderitaan pekerja di sana di mana sungai-sungai mereka tercemar limbah beracun hingga bayi mereka ada yang terlahir cacat.”

Jadi, buku ini bercerita tentang upaya Anita menggabungkan hasrat mencapai bisnis yang sukses dengan usaha untuk melakukan perubahan positif bagi kehidupan di bumi. Buku ini memberikan inspirasi bagaimana bisnis dapat menjadi mitra bagi pemberdayaan komunitas, masyarakat adat, dan terutama bagi kehidupan kita sebagai manusia dengan nilai-nilai luhur, keluarga, cinta, dan kasih sayang. Itulah yang Anita sebut sebagai bisnis yang tidak seperti biasanya (Business as Unusual).

Semangat Anita dalam membela lingkungan dan kemanusiaan terus diperjuangkan The Body Shop dengan mengusung lima nilai dasar perusahaan: Against Animal Testing, Support Community Fair Trade, Activate Self Esteem, Defend Human Rights, dan Protect The Planet.

“Business as Unusual jelas bukan jenis buku “how to become the most successful businessman in the world” seperti yang banyak ditemui. Buku ini adalah gabungan catatan perjalanan, pemikiran, obsesi dan resep menjalankan bisnis dengan prinsip keadilan sosial yang progresif. Anita Roddick dengan jujur dan gamblang bercerita tentang keberhasilan dan kegagalan dalam mengembangkan The Body Shop. Dia tidak ingin kehilangan selera humor dan sikap optimis saat dikepung masalah, tapi tak pernah membiarkan diri terlena saat dihujani pujian,” tutur Lily. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved