Book Review Review

Kiat Maksimalkan Potensi Generasi Milenial

Kiat Maksimalkan Potensi Generasi Milenial

Andrew Senduk, Penulis Ignite Millennial Leadership

Memimpin artinya mengelola manusia, sebuah subjek yang perilakunya kerap mengikuti tren. Untuk itu, menjadi dinamis bagi seorang leader merupakan sebuah keharusan, utamanya mereka yang memimpin pasca revolusi 4.0.

Zaman digital telah berpengaruh cukup besar terhadap generasi yang tumbuh di dalamnya. Generasi itu adalah milenial dan generasi Z. Namun, milenial sedang menjadi fokus utama karena telah memasuki usia produktif dan menjadi populasi terbesar di Indonesia.

Seorang leader perlu memiliki prinsip berbeda dalam mengelola Milenial dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu Baby Boomers dan Generasi X. Menyikapi hal tersebut, Andrew Senduk menulis sebuah buku bertajuk Ignite Millennial Leadership, diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Sebagai figur yang berpengalaman membangun bisnis bersama para Milenial, Andrew mengulas pola kepemimpinan generasi Milenial, dilengkapi dengan langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan berbagai potensi dalam diri mereka.

Menurut Biro Pusat Statistik, lebih dari 50% populasi usia produktif (antara usia 16–64 tahun) adalah milenial. Sementara itu, The Deloitte Millennial Survey pada 2014 menyatakan bahwa milenial yang kini memimpin di bidang teknologi dan industri-industri lain akan mengisi 75% tenaga kerja global per 2025. Lanskap inilah yang kemudian mendasari Andrew untuk menulis buku Ignite Millennial Leadership.

“Alasan saya menulis buku ini adalah karena saya melihat dampak dari digitalisasi dan ‘milenialisasi’ dunia. Selama sepuluh tahun, saya telah membangun perusahaan-perusahaan untuk dan bersama Milenial. Beberapa di antaranya sekarang menjadi perusahaan bernilai jutaan dolar dan telah menjangkau konsumen global,” tutur Andrew dalam bukunya.

Ia menambahkan, “Digitalisasi dan kebangkitan para Milenial menuntut tipe kepemimpinan yang berbeda karena pada era digital seperti saat ini diperlukan seperangkat pandangan baru tentang topik-topik seperti kekuasaan, pengaruh, pola pikir atau mindset, passion, dan followership.”

Andrew Senduk memulai karier di perusahaan Fortune 500, tapi lalu jatuh cinta dengan kewirausahaan. Pengalamannya dalam dunia korporasi dan start-up memberinya sudut pandang unik akan kewirausahaan dan kepemimpinan. Ia telah menjadi pembicara dan business strategist, menginspirasi di banyak tempat di seluruh dunia, mulai dari rapat-rapat kepemimpinan eksekutif kecil sampai konferensi bisnis dengan ribuan audiens.

Endapan wawasan dan pengalaman itu kemudian disarikan Andrew menjadi enam langkah strategis untuk memaksimalkan potensi milenial, yang disebutnya sebagai IGNITE, akronim dari Inspiration, Growth, Nurture, Influence, Trust, dan Excellence. Setiap langkah ini kemudian dibahas secara mendetail dalam 17 bab bukunya.

“Keenam langkah ini adalah inti untuk membangkitkan pemimpin-pemimpin abad ke-21. Jika diterapkan dengan baik, langkah-langkah tersebut menanamkan benih-benih kepemimpinan dalam organisasi dan kehidupan pribadi. Dua kualitas mendasar yang perlu diresapi agar pembahasan dalam buku ini bisa membuahkan hasil adalah keinginan memimpin dan kecerdasan untuk memilih strategi yang bisa membantu perjalanan menuju kepemimpinan,” tambah Andrew.

Pada peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis (6/12/2018), Andrew menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi generasi milenial saat ini adalah suka membandingkan hidupnya dengan orang lain. Hal itu menyebabkan mereka banyak mengalami gangguan kecemasan dan depresi.

Selain itu, menurutnya, kejelasan (clarity) milenial dalam menentukan tujuan hidup juga penting untuk menguasai sesuatu, “Namun milenial cenderung kebingungan menentukan passion-nya. Padahal, passion lebih utama dibandingkan skill karena skill bisa dilatih,” ungkapnya. Dalam buku Ignite Millennial Leadership, ia menggali lebih dalam bagaimana karakter milenial dalam dunia profesional.

Terbitnya buku ini diharapkan dapat menjadi acuan menghadapi kesenjangan generasi yang belakangan ini sering menjadi momok bagi banyak organisasi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved