Book Review

PPM Ungkap Cerita di Balik Merger XL-AXIS

PPM Ungkap Cerita di Balik Merger XL-AXIS

Cerita di balik aksi korporasi merger dua operator telekomunikasi Axis dan XL dibukukan oleh PPM Manajemen. Buku berjudul “Sukses Merger XL- Axis” tersebut banyak menceritakan secara detil mengenai bagaimana proses proses yang terjadi diantara kedua belah pihak, hingga kesepakatan akhirnya dilakukan.

Semua bab menggambarkan proses yang beruntutan, mulai dari saat penetapan target, due diligence, negoisasi, pencapaian persetujuan, lalu perencanaan, pelaksanaan integrasi, sampai terakhir tahap evaluasi dalam menyelarasan integrasi. Semua itu terangkum dalam lebih dari 192 halaman dengan harga di kisaran Rp 250.000.

Ningky Sasanti Munir, Pakar Manajemen Stategi PPM, yang juga bagian dari tim penyusun buku, menceritakan, data menunjukkan bahwa rata-rata upaya merger dan akuisisi berjalan tidak mulus. Sebanyak 70% upaya merger dan akuisisi bisa dikatakan gagal, baik di tahap negosiasi maupun sesudah kesepakatan diteken.

Meski begitu, ia mengatakan dalam industri telekomunikasi, akuisisi sebenarnya bukanlah fenomena aneh. Sudah banyak operator seluler lokal yang diakuisisi oleh perusahaan-perusahaan dari luar, seperti Singtel dari Singapura yang menguasai 35% saham Telkomsel. Lalu Ooredoo Asia PTE Ltd yang menguasai 65% saham di Indosat. Begitu juga dengan Axiata Gruoup yang memborong 66% saham PT Excelcomindo Pratama yang di dominasi oleh Rajawali Group.

“Memang banyak yang telah melakukan aksi korporasi tersebut. Tapi jarang sekali perusahaan mau membuka cerita dibalik proses akuisisi dan merger dalam bentuk buku. Kami sangat menghargai XL yang mau berbagi tentang pengalamannya hingga ke proses-proses yang sangat detil. Buku ini akan bermamfaat bagi kalangan bisnis dan akedemisi,” ujarnya.

IMG_20160414_140810

Seperti diketahui proses merger XL-Axis berlangsung sejak 2012 hingga berakhir pada sekitar bulan April 2014. Latar belakang XL melakukan merger adalah kebutuhan XL untuk bisa memenuhi permintaan pelanggan atas layanan data.

Dewan Direksi XL melihat bahwa mengakuisisi Aix adalah tindakan yang strategis karena kebutuhan pasar terhadap layanan telekomunikasi memang telah berubah, dari layanan voice ke Data. Padahal, layanan data membutuhkan bandwith yang besar, sementara XL saat itu kekurangan spectrum atau frekuensi.

Frekuensi 1800 MHz adalah sumber daya masa depan untuk layanan Data yang menggunakan teknologi 4G. Karena itu, XL harus mendapatkan tambahan frekuensi 1800 MHz. Mengakuisisi Axis adalah langkah strategis untuk mendapatkan frekuensi yang dimaksud. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved