Management Trends

2% Peminjam Aktif Modalku Ajukan Restrukturisasi

Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp 15,4 triliun sampai semester I tahun ini kepada UMKM di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Jumlah penyaluran pinjaman ini masih cukup stabil jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran di semester I tahun lalu.

Modalku juga telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 2,4 juta transaksi pinjaman dan mengalami pertumbuhan lebih dari 60% sejak awal tahun 2020.

Co-founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya mengatakan, sampai saat ini fokus utama Modalku adalah mendukung UMKM yang bisnisnya terkena dampak pandemi tersebut. Jumlah penyaluran pada semester I sebesar Rp 4,1 triliun dan transaksi pinjaman yang terus meningkat menunjukkan komitmen kami untuk tetap berkontribusi terhadap perkembangan UMKM.

Industri UMKM yang menjadi peminjam di Modalku didominasi oleh sektor perdagangan, baik itu besar maupun eceran. Dengan adanya pandemi ini, langkah restrukturisasi juga perlu dilakukan sebagai bentuk solusi bagi peminjam di Modalku yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Sekitar 2% peminjam aktif Modalku telah mengajukan restrukturisasi dan dalam proses oleh tim Modalku.

Sebagian besar kebutuhan restrukturisasi diajukan oleh peminjam karena adanya penurunan omset akibat pandemi, penundaan pembayaran dari payor/bouwheer (pemberi kerja untuk UMKM) khusus untuk pinjaman Invoice Financing, dan beberapa disebabkan adanya kesulitan dalam pembelian barang modal karena keterbatasan logistik, sehingga usaha terhambat.

Sampai saat ini Modalku di Indonesia masih bisa menjaga tingkat default di bawah 1% berkat para peminjam yang kooperatif. Hal ini tetap perlu dilakukan oleh Modalku sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemberi pinjaman. Sampai saat ini, lebih dari 100.000 pemberi pinjaman telah berkontribusi menyalurkan dananya kepada UMKM melalui Modalku.

“Kami akan terus memantau perkembangan fase normal baru karena proses pemulihan ekonomi terutama bisnis UMKM ini bukan hal yang mudah. Dengan asas responsible lending, kami akan terus menjalankan langkah seleksi yang komprehensif, program restrukturisasi, serta mendukung sektor kesehatan yang saat ini sedang dibutuhkan dengan berbagai kerjasama baru dalam beberapa waktu kedepan,” kata Reynold.

Salah satu Peminjam Modalku, Meika yang turut mengajukan restrukturisasi, mengatakan bisnisnya yang bergerak di bidang perlengkapan barang outdoor cukup terdampak karena aktivitas outdoor ikut terhenti.

“Program restrukturisasi ini sangat meringankan beban toko sehingga saya tetap bisa fokus untuk meningkatkan penjualan lagi ke depannya,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved