Trends

2019, Transaksi Pembelian Valas di Bali Capai Rp 17,47 Triliun

Agus Sistyo W, Kepala Divisi SP PUR, Layanan dan Administrasi KPw BI Provinsi Bali

Bank Indonesia mencatat sepanjang tahun 2019 jumlah transaksi pembelian valuta asing oleh Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) mencapai Rp 17,47 triliun, sedangkan transaksi penjualan valuta asing (valas) sebesar Rp 18,03 triliun yang didominasi oleh mata uang dolar Amerika Serikat dan dolar Australia.

Kepala Divisi SP PUR, Layanan dan Administrasi KPw BI Provinsi Bali, Agus Sistyo W mengungkapkan, hingga 15 Januari 2020 tercatat jumlah KUPVA yang melakukan operasional di wilayah Bali sebanyak 628 kantor yang terdiri dari 126 Kantor Pusat dan 502 Kantor Cabang. Sebagian besar (385 kantor atau 61 %) kantor KUPVA BB , beroperasi di wilayah Kabupaten Badung.

Bank Indonesia menurut Agus akan terus berupaya meningkatkan pelayanan KUPVA kepada wisatawan sekaligus menjaga citra pariwisata Bali, salah satunya dengan melakukan pengawasan dan penertiban KUPVA BB tidak berizin yang dilakukan baik secara off site maupun on site (pemeriksaan langsung). Dalam kegiatan penertiban tersebut, BI bekerja sama dengan Ditreskrimsus Polda Bali, Polres, Satpol PP, dan Desa Adat.

Saat terakhir melaksanakan penertiban KUPVA tidak berizin pada Agustus 2019 di daerah Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua, BI menurut Agus, berhasil menertibkan sebanyak 41 KUPVA tidak berizin. Seluruh atribut diamankan dan identitas pelaku usaha disita

Untuk itu BI melakukan langkah-langkah secara terus menerus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui penyebaran leaflet ciri-ciri KUPVA Berizin, leaflet Modus Penipuan KUPVA di Bali dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama melakukan kegiatan penertiban KUPVA tidak berizin

“Kami memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengenali KUPVA BB Berizin melalui pendistribusian standing banner di masing-masing KUPVA BB Berizin,” tambahnya.

Selain itu, BI juga mencari terobosan-terobosan baru yang lebih efektif untuk menertibkan KUPVA Tidak Berizin dan meningkatkan pelayanan KUPVA di Bali.

Dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat, pihaknya telah meminta kepada seluruh KUPVA BB yang telah berizin untuk memasang tulisan Authorized Money Changer dan nama PT penyelenggara memasang nomor dan tanggal Surat Keputusan Pemberian Izin Usaha (KpmIU) memasang Sertifikat izin usaha kantor pusat dan kantor cabang KUPVA BB yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Selain itu memasang Logo KUPVA berizin yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang dilengkapi dengan QRCode, melarang KUPVA Berizin melakukan transaksi dengan KUPVA Tidak Berizin. Sebagai upaya untuk penertiban KUPVA Tidak Berizin, Bank Indonesia memberikan kemudahan dalam proses perizinan, antara lain memberikan konsultasi dan proses pengajuan KUPVA tanpa dipungut biaya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved