Trends

2023, BRI Life Targetkan Pendapatan Premi Rp 4,5 Triliun

2023, BRI Life Targetkan Pendapatan Premi Rp 4,5 Triliun
Iwan Pasila, Direktur Utama BRI Life (kedua dari kiri) bersama direksi BRI Life.

Meskipun kondisi pasar asuransi jiwa yang terkontraksi, hingga kwartal III/2022 BRI Life membukukan Pendapatan Premi Baru Ekuivalen yang Disetahunkan (APE), sekitar Rp 2,45 triliun atau tumbuh 42 persen secara year on year (yoy).

Menurut Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming dari sisi pendapatan premi bruto (GWP) dapat tumbuh lebih dari 40 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp 6,9 triliun di tahun 2022. Sedangkan dari sisi hasil investasi sampai dengan akhir September 2022, mencapai Rp 638.2 miliar, atau tumbuh 22 persen dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengakui, pertumbuhan ini ditopang oleh ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga target operating model yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung oleh expertise di bidang asuransi jiwa dan teknologi informasi dari FWD.

Iwan menegaskan BRI Life terus mengembangkan target operating model untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di pasar. BRI Life terus melakukan standarisasi di bidang pemasaran , tenaga pemasar, tools yang digunakan, dan proses pemasaran untuk memastikan premi yang dihasilkan merupakan premi berkualitas, yang akan memampukan BRI Life untuk dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang polis pada saat jatuh tempo.

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menambahkan, BRI Life juga terus mendorong penetrasi produk asuransi mikro pada segmen retail dan mikro, dengan mengusung produk asuransi mikro Proteksi Aman Sejahtera (PIJAR) untuk segmen retail dan Asuransi Mikro Kecelakaan Kesehatan dan Meninggal (AMKKM) untuk segmen mikro. Penetrasi kedua produk ini secara signifikan membantu pencapaian APE BRI Life, dimana dalam 3 bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp 273 miliar, dan AMKKM dalam 9 bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp 609 miliar. Diakui Sutadi, saat ini BRI Life sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo. Selain itu, BRI Life juga terus mengembangkan pemasaran melalui Agen BRILink dengan menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 580 ribu agen. “Dengan semua inisiatif yang ada, dan pangsa pasar yang sangat luas di induk kami di BRI, kami yakin dapat terus bertumbuh ke depan” ujar Sutadi.

Tahun depan, Iwan mencanangkan target APE sekitar Rp 4,572 triliun dan laba sekitar Rp 463 miliar. Meskipun, tahun depan, ekonomi global diperkirakan akan mengalami resesi pada 2023. Iwan tetap optimis industri asuransi masih dapat melewati potensi resesi 2023. Untuk mengantisipasi resesi 2023 pihaknya akan terus mendorong penetrasi asuransi mikro. Pasalnya di masa resesi masyarakat juga membutuhkan proteksi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved