Marketing Trends

23 Negara Ramaikan Peserta IFMAC & WOODMAC 2016

23 Negara Ramaikan Peserta IFMAC & WOODMAC 2016

Kepercayaan pasar global mengenai produksi pasar mebel Indonesia yang kuat dan berkualitas tinggi dibuktikan dengan pembukaan 5th International Furniture Manufacturing Components Exhibition (IFMAC) and Woodworking Machinery Exhibition (WOODMAC) di JI. Expo Kemayoran, Jakarta (28/9/2016).

Lebih dari 250 perusahaan internasional dari 23 negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Taiwan, Perancis dan negara-negara Eropa lainnya ikut memamerkan teknologi terbaru mereka untuk meningkatkan daya saing di produsen dan pembeli seluruh dunia. Lebih dari 15.000 pengunjung akan hadir, tercipta pengadaan dan jaringan untuk peluang bisnis baru. Semua ini berada dalam satu atap selama tiga hari di pameran mebel internasional tersebut.

Pameran IFMAC & WOODMAC 2016 di 2 hall ini siap memberikan solusi terbaik yang memungkinkan perusahaan untuk memproduksi mebel dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan kemampuan kreatif yang unik dari desiner dan pengerajin Indonesia.

Beragam mesin dengan performa yang tinggi akan dipamerkan di antara mesin yang paling canggih untuk meningkatkan operasi pengolahan kayu. Kategori produk yang ditampilkan antara lain mesin kayu dan mebel, aksesoris, alat dan komponen untuk perakitan, bahan baku dan solusi untuk karya interior, perekat, alat pengampelas, cat, pelapis dan kebutuhan yang sesuai.

Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), Rini Sumardi, menjelaskan, dengan menonjolnya Indonesia sebagai salah satu eksportir mebel teratas di dunia didukung oleh pasar produsen yang dinamis yang terus-menerus menantang dirinya sendiri dengan menggunakan teknologi yang lebih baik untuk memodernisasi operasi bisnis secara keseluruhan.

mebel

Menurut Rini IFMAC & WOODMAC memenuhi kebutuhan industri dengan membawa pilihan mesin terbaik yang populer di pasar internasional yang lebih maju seperti Eropa dan Amerika dengan jenis yang berbeda dari produsen di Indonesia.

Dengan adanya dukungan secara eksklusif dari EUMABOIS, organisasi industri mesin woodworking Eropa yang mempunyai kedudukan yang kuat, pameran ini mendapatkan dorongan yang kuat dalam menggalang partisipasi yang lebih banyak dari negara Eropa di tahun ini.

Siap mendukung pengembangan industri mebel di Indonesia berturut-turut, 27 perusahaan baru telah datang bersama-sama di bawah paviliun Tiongkok, 11 perusahaan yang mewakili Asosiasi Mesin Woodworing di Taiwan, 14 perusahaan yang menyokong Asosiasi Pemerintah kota Taichung, dan banyak perusahaan lain dari Lunjiao Woodworking Machinery Association, French Timber Association, American Hardwood Export Council.

Berapa target transaksi selama pameran? “Kami tidak mematok nilai target penjualan tertentu. Tujuan pameran bukan hard selling, tapi mempertemukan buyer dan memperkenalkan teknologi mesin terbaru untuk industri furnitur,” ujar Abdul Sobur, Wakil Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI).

Yang jelas, dari 3.000 anggota HIMKI, selama pameran diperkirakan akan hadir setidaknya 20%. Sementara itu, gambaran transaksi industri mebel di Indonesia diprediksikan Sobur minimal Rp1,6 triliun dalam setahun. Sedangkan nilai ekspor mebel Indonesia ditaksir US$2 miliar per tahun.

Dengan besarnya basis pelanggan akhir di dalam dan luar pasar Indonesia, produsen mebel dan produsen kayu sudah merasakan permintaan yang cepat dan akan membutuhkan pengerjaan yang tepat waktu. Teknologi modern yang efisien adalah aset utama yang dapat memberikan keunggulan kompetisi bisnis untuk memasok produk yang lebih baik dan lebih cepat.

Menurut Sobur, didukung oleh beragam segmen bahan baku dan berkembangnya sumber daya manusia, pemain lokal maupun internasional yang berinvestasi di industri mebel Indonesia dapat meningkatkan keuntungan yang berharga dengan mengkolaborasikan teknologi dan pengetahuan untuk mengoptimalkan setiap kemampuan.

Industri mebel dan woodworking di Indonesia yang sedang berkembang pesat ditargetkan pemerintah dapat mencapai US$5 miliar dalam beberapa tahun kedepan. Dengan demikian, pameran merupakan media yang sangat penting untuk memacu semua bisnis terkait untuk lebih berkontribusi dalam perkembangan yang pesat di sektor mebel, peralatan rumah, bangunan dan konstuksi, desain interior maupun arsitek dengan bertumpu pada teknologi dan kualitas inovasi tingkat tinggi.

Banyak berkembangnya industri perumahan dan pengembang komersial di Indonesia seperti perumahan dan perkantoran mewah, membuat para kaum muda membelanjakan uangnya untuk keperluan mebel sehingga hal tersebut mampu mencapai angka penjualan yang tinggi.

Secara keseluruhan, IFMAC & WOODMAC akan menyediakan platform yang memperkuat fokus pelanggan yang dikelilingi oleh kebutuhan industi saat ini, perubahan minat pembeli dan persaingan pasar untuk mendukung kekuatan Indonesia sebagai pasar mebel yang progresif.

IFAMC & WOODMAC 2016 mendapatkan dukungan dari otoritas industri seperti Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Indonesia Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Asosiasi Pengerajin Kecil Jepara (APKJ), Kamar Dagang Industri (KADIN) dan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI). Asosiasi yang baru dibentuk Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI) serta partner pameran yang juga berbagi usaha dalam memperkenalkan pemain mebel terbaik Indonesia kepada dunia.

Berdasarkan laporan Technavio 2016, pasar mebel global diharapkan dapat tumbuh dengan estimasi 4% CAGR sampai akhir 2020. Diperkirakan negara-negara Asia Pasifik bakal memimpin pasar internasional dan menguasai sepertiga dari pangsa pasar dunia. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved