Technology Trends

3 Langkah Google Tingkatkan Pengguna Internet di Indonesia

step0001

Caesar Sengupta, Vice President Product Management Google

Di Indonesia, jumlah pengguna internet menembus angka 100 juta. Angka ini membuat Indonesia menjadi 5 negara terbesar pengguna internet di dunia. Inilah yang membuat Indonesia menjadi pasar yang penting untuk Google.

Caesar Sengupta, Vice President Product Management Google, menguraikan, 3 langkah yang diambil oleh Google untuk memperluas penggunaan internet di Indonesia. Langkah pertama, koneksi. Masalah koneksi dan keterbatasan data menjadi kendala bagi pengguna internet di Indonesia. Untuk itu, Google meluncurkan beberapa produk yang bisa berjalan secara offline dan mengurangi konsumsi data. Pertama, Google Search mengumumkan mode Lite Mode yang membuat pencarian lebih hemat data 90%. Kedua, pengguna bisa mengunduh peta dari Google Maps untuk penggunaan offline yang bisa disimpan di SD Card. Ketiga, YouTube Offline yang memungkinkan pengguna dapat menikmati video secara offline untuk jangka waktu tertentu.

Kemudian, platform. Google mendorong masyarakat Indonesia untuk menciptakan aplikasi inovatif. Bekerja sama dengan Udacity, Google membuka lokakarya Indonesia Android Kejar di Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, dan Surabaya untuk meningkatkan keterampilan pengembangan Android. Ada pula kelas untuk khusus developer perempuan yaitu Femaledev dan Women Tech Maker. Google juga tengah mengembangkan program pelatihan khusus tentang dasar-dasar Android dan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Bina Nusantara yang akan menambahkan mata kuliah tersebut kedalam kurikulum tahun depan.

“Kami menargetkan 100.000 pengembang Indonesia di tahun 2020 yang memiliki Google Developer Certification. Kami memiliki Google Developer Group yang sudah memilih anggota 10.000 pengembang Indonesia. Grup ini bisa membantu ekosistem developer di Indonesia menjadi lebih baik lagi,” ujar Ben Galbraith, Product Development Director Google.

Tak ketinggalan program Launchpad Accelerator yang memberikan mentoring dan juga free equity funding kepada startup terpilih. Tahun ini merupakan tahun kedua dijalankannya program ini, ada 6 startup dari Indonesia yang terbang ke markas Google di Mountain View, California untuk diberikan pelatihan selama 2 minggu oleh mentor-mentor terbaik yang dimiliki oleh Google. Program Launchpad Accelerator tahun ketiga akan diselenggarakan kembali di 2017. John Harding, Vice President of Engineering at YouTube, menegaskan dukungan kepada para pembuat konten di Indonesia dengan peluncuran Creator Hub dan Creator Community yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Langkah terakhir, produk. Google berkomitmen untuk membuat produknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, Google Maps kini terintegrasi dengan data bis Transjakarta secara real-time dan baru-baru ini Google Maps juga terintegrasi dengan Go-Jek dan Grab. Kemudian, Google Bisnisku yang telah membuat ribuan UKM (Usaha Kecil Menengah) untuk hadir secara offline dan juga program Gapura yang melatih 7.000 UKM di 5 kota besar di Indonesia. Lalu, fitur tap to translate di Google Translate yang terinspirasi dari masyarakat Indonesia ketika harus berkomunikasi dengan bahasa lain ketika mengobrol dengan orang lain melalui applikasi chat. Pengguna tak perlu lagi bolak-balik membuka dan menutup aplikasi hanya untuk membalas sebuah pesan. Pengguna cukup memblok pesan berbahasa asing yang diterima via aplikasi chat. Selanjutnya, ikon Google Translate akan muncul di aplikasi tersebut untuk menawarkan bantuan penerjemah. Pengguna hanya perlu menekan ikon itu dan memilih bahasa yang ingin diterjemahkan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved