Trends Economic Issues

3 Program Strategis Kemenpar di 2017

3 Program Strategis Kemenpar di 2017

Sektor pariwisata Indonesia terus mendapat perhatian, khususnya di tahun 2017 ini. Menurut Judi Rifajantoro, Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata, program strategisnya adalah pembangunan konektivitas udara. Saat ini hanya 19,5 juta seat yang tersedia, baik maskapai penerbangan Indonesia maupun luar negeri. Kapasitas ini hanya dapat memenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada tahun 2016 lalu. “2017 ini kami butuh tambahan sekitar 4 juta seat untuk target 15 juta wisman,” ia menambahkan.

Kementerian yang dibawahi oleh Arief Yahya ini akan melakukan strategi 3 A, yaitu; Airlines, Airport & Air Navigation, Authorities. Langkah ini dimulai membuat MoU dengan perusahaan penerbangan Indonesia dan asing, yaitu PT Angkasa Pura I & II dan AirNav Indonesia, untuk menambah jumlah penerbangan langsung berjadwal. Upaya ini dilakukan melalui pembukaan rute baru, extra flight, maupun flight baru dari pasar potensial serta pemberian incentive airport charge dan pengalokasian prioritas slot di sejumlah bandara internasional di Indonesia.

Strategi promosi bersama dalam mewujudkan partnership action program untuk mendukung target pariwisata 2019 pun dilakukan. Untuk mencapai target 18 juta wisman tahun 2018, dibutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 membutuhkan tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat.

“Selain konektivitas udara, kami juga memiliki program digital tourism dan homestay (pondok wisata). Dimulai dengan meluncurkan Indonesia Tourism Exchange (ITX) sebagai digital market place platform dalam ekosistem pariwisata atau pasar digital yang mempertemukan buyers dan sellers, di mana nantinya semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi,” ujarnya. Program go digital ini diharapkan dapat beroperasi di triwulan II 2017. Tidak ingin setengah hati untuk bertransformasi digital, kemeterian juga meluncurkan War Room M-17 di kantor Kementerian Pariwisata sebagai pusat pemantauan berbasis teknologi digital.

Sementara, program pembangunan homestay sebagai program pembangunan ‘desa wisata’ yang dilakukan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas sebagai ‘Bali Baru’ yakni: Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Lombok, NTB), Labuan Bajo (Flores, NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved