Management Trends

4 Kunci Sukses Pertumbuhan Sinar Mas Multiartha

4 Kunci Sukses Pertumbuhan Sinar Mas Multiartha

Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) tumbuh 43% sepanjang tahun 2015 di harga Rp 5 ribuan. Saat ini, harga saham induk perusahaan jasa keuangan dari Grup Sinar Mas itu berada di level Rp 7.150.

“Kami konsisten, banyak melakukan corporate action yang disukai. Kami juga melakukan banyak right issue baik secara preventif maupun nonpreventif. Pembeli saham kami mayoritas asing,” kata Doddy Susanto, Presiden Direktur SMMA.

Menurut dia, ada lima kunci sukses pertumbuhan perseroan. Pertama, operasional yang bagus. Kedua, profitnya lumayan. Ketiga, rata-rata pertumbuhan dijaga baik. Terakhir, melakukan pengadaan saham nonpreventif.

“Target dana minimal Rp 3 triliun. Kami sudah mendapatkan 20% yakni sebanyak Rp 600 miliar dari 100% asing. Issue ini berlangsung selama 2 tahun. Kami berharap bisa melebihi target,” kata dia.

Menurut dia, kinerja investaasi paling sulit ditebak seiring kondisi pasar modal yang masih belum menentu. Hal ini tak bisa dihindari. Meski begitu, kebijakan investasi diserahkan sepenuhnya kemasing-masing anak perusahaan.

Induk usaha hanya memberi arahan tentang perjalanan perusahaan ke depan. Komite investasi SMMA juga biasa menggelar rapat konsolidasi setiap bulan dan evaluasi mendalam setiap 3 bulan yang salah satunya mengulas tentang kinerja investasi.

“Arahan diberikan saat weekly meeting. Semua anak perusahaan berkumpul. Semua bisa sharing, misalnya ada nasabah baru di bank yang bisa dikorelasikan dengan asuransi. Jadi, lebih terintegrasi. Inilah yang bisa mendriver pertumbuhan perusahaan tetap tinggi,” kata Doddy.

Ia berharap, penurunan suku bunga, perbaikan infrastruktur, dan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) mampu memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah dan stakeholder terkait harus mampu mengurangi dampak buruk ekonomi global.

“Kami ingin agresif, tapi keadaan masih belum memungkinkan. Mau digempur juga tetap lesu. Targetnya, 6 bulan masih optimis. Peluangnya masih besar, tapi pemerintah harus menyiapkan regulasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Pada tahun 2016, kebijakan pemerintah melalui Bank Indonesia tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap memelihara momentum pertumbuhan ekonomi.

Di bidang moneter, pemanfaatan ruang kelonggaran moneter dilakukan secara terukur dengan tetap konsisten menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Kebijakan itu akan didukung oleh upaya untuk menjaga nilai tukar yang sesuai dengan fundamentalnya, memperkuat cukupan cadangan devisa, dan mengelola aliran modal asing.

Di sektor makro. Pemerintah akan lebih akomodatif dengan tetap memperhatikan stabilitas sistem keuangan, danmendorong pendalaman pasar keuangan. Di sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk mengembangkan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. (Reportase: Rizky C. Septania)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved