Trends

7 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Sawit, Diyakini Malah Lebih Sehat

7 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Sawit, Diyakini Malah Lebih Sehat
Minyak kelapa murni (Foto : Organictfact).
Minyak kelapa murni (Foto : Organictfact).

Berdasarkan data yang didapatkan dari wawancara bersama Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Panutan S. Sulendrakusuma bahwa naiknya harga minyak goreng karena produksinya menggunakan CPO yang kini harganya mahal di pasar dunia.

Selain minyak dari CPO atau kelapa sawit terdapat beberapa minyak yang dapat digunakan untuk memasak termasuk menggoreng, diantaranya:

Minyak yang sangat mirip dengan minyak goreng dari sawit adalah minyak kelapa atau coconut oil. Minyak kelapa ini sejak dulu sudah banyak digunakan di Indonesia dan mudah untuk ditemui.

Dikutip dari Healthlinecom, minyak kelapa juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL dan berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain minyak kelapa, minyak yang cocok digunakan untuk menggoreng bahan makanan adalah minyak kanola. Selain itu minyak kanola juga dapat digunakan untuk berbagai cara pengolahan makanan seperti menumis, memanggang, bahkan sebagai minyak anti-lengket pengganti mentega maupun margarin.

Minyak yang berasal dari tanaman kanola ini juga mudah ditemui di Indonesia. Mengutip Webmd.com, minyak kanola juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Minyak zaitun juga lazim digunakan untuk memasak meski tak lumrah digunakan untuk deep frying. Biasanya minyak zaitun khususnya virgin olive oil digunakan untuk dressing salad.

Juga digunakan untuk menumis atau masakan dengan pengolahan frypan atau metode pengolahan dengan api kecil hingga sedang, meski begitu olive oil tahan terhadap suhu panas. Dilansir dari Healthline.com, minyak zaitun mengandung Vitamin E dan antioksidan.

Minyak kacang mungkin masih jarang digunakan di Indonesia, namun minyak yang dihasilkan oleh kacang tanah ini dapat digunakan untuk memasak karena tingkat toleransi pada panas yang tinggi.

Dikutip dari Livescience.com, minyak kacang cocok untuk memasak makanan dan untuk menumis dan dapat menahan panas. Selain itu minyak kacang mengandung lemak jenuh 18 persen lebih tinggi daripada minyak nabati lainnya. Meski begitu kandungan lemak jenuhnya jauh lebih rendah daripada minyak kelapa atau kelapa sawit.

Minyak wijen juga banyak digunakan untuk memasak masakan Asia, India dan Timur Tengah.

Seperti yang disebut dalam Livescience.com, masakan yang dimasak dengan minyak wijen juga memunculkan sedikit rasa pedas pada masakan, khususnya yang berasal dari wijen panggang. Atas dasar hal tersebut minyak wijen bukan digunakan untuk lemak melainkan sebagai penambah cita rasa yang kuat.

Minyak sayur juga familiar digunakan, biasanya minyal sayur ini terbuat dari kedelai dan rasanya netral sehingga cocok untuk menggoreng maupun menumis makanan. Berdasarkan ulasan dari Livescience.com, selain mengandung sedikit lemak jenuh, minyak sayur mengandung lemak omega-3 seperti pada salmon yang baik untuk kesehatan jantung.

Minyak alpukat ini disebutkan dalam Healthline.com kandungan nutrisinya mirip dengan minyak zaitun yang mengandung banyak lemak tak jenuh. Minyak yang diekstrak dari buah alpukat ini juga titik asapnya tinggi sehingga cocok digunakan untuk memasak menggantikan minyak goreng dari kelapa sawit.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved