PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia) menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dengan menyiapkan solusi pengisian baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle Charging (EV Charging).

“Hingga saat ini kami sudah mengoperasikan EV Charging sebesar 20 KW di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong. Selanjutnya kami juga menyiapkan solusi pengisian baterai kendaraan listrik di pusat Jakarta,” jelas Dodon Ramlie, Direktur ABB Indonesia pada media briefing (05/09/2019).

Pengembangan kendaraan berbasis listrik merupakan salah satu solusi tepat untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi kendaraan. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 30% di tahun 2030.

Untuk informasi, pemerintah telah merilis Perpres No. 55 tahun 2019 mengenai Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Transportasi Jalan pada 12 Agustus lalu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto setidaknya telah mengantongi dua nama pabrikan otomotif yang berencana berinvestasi di dalam negeri yaitu Hyundai dan Toyota. Diperkirakan nilai investasinya mencapai Rp 5 triliun dalam jangka waktu 5 tahun.

Dari segi transportasi, penjualan kendaraan listrik di seluruh dunia mencapai 2,1 juta unit hingga 2018. Hasil ini meningkat dibandingkan 3 tahun sebelumnya dimana hanya 546 ribu unit yang terjual.

“Pertumbuhan kendaraan listrik sebanding dengan jumlah pengisian daya listrik. Sejak 2010, ABB telah mengembangkan teknologi stasiun pengisian daya listrik di 68 negara,” tambah Dodon. Dengan populasi yang semakkin besar dan kebutuhan masyarakat terhadap lingkungan yang bersih, listrik adalah solusi terbaik dan efisien. Untuk itu, ABB akan terus melakukan inovasi agar distribusi dann trasmisi listrik dapat menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. EV Charging ini ditaksir akan dijual mulai dari harga Rp 700 juta.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id