Marketing Trends

Agar Industri Tekstil Indonesia Lebih Berperan di Kancah Global

Agar Industri Tekstil Indonesia Lebih Berperan di Kancah Global

Industri tekstil dan pakaian merupakan sektor manufaktur yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dan berperan penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri tekstil dan pakaian sebagai satu dari lima sektor manufaktur yang sedang diprioritaskan.

Hal tersebut disampaikan Paul Kingsen, Project Director Peraga Expo, penyelenggara Indo Intertex – Inatex 2022. Dia juga memandang peningkatan daya saing global dalam industri garmen dan tekstil menyiratkan bahwa perusahaan lokal harus meningkatkan mesin yang sudah ada dan melakukan penerapan baru dalam produksi untuk memotong biaya serta meningkatkan hasil produksi. Saat ini, digitalisasi telah mulai mewarnai industri ini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Meski menjadi salah satu produsen pakaian jadi yang unggul dunia, hingga 2021 Indonesia masih belum dapat masuk dalam ranking 10 besar produsen TPT dunia. Sebelumnya, di tahun 2017-2020 Indonesia sempat termasuk negara eksportir pakaian jadi terbesar di dunia. Saat ini, negara yang paling unggul dalam ekspor TPT (termasuk ekspor produk mesin) didominasi oleh negara-negara Asia yakni China, Jerman, Bangladesh, Vietnam, dan India.

Digitalisasi dan networking membentuk tren masa depan untuk para pelaku industry. Mengkonsolidasikanteknologi ke dalam kegiatan bisnis menjadi normadalam Industri 4.0. Indo Intertex memainkan peranpenting sebagai platform yang kredibel untuk merintisdan memimpin transformasi sektor tekstil dan garmenlokal dengan memperkenalkan teknologi baru dari dunia.

Mesin dan aksesoris industri yang dipamerkanmemungkinkan perusahaan untuk melakukan transisilebih cepat ke Industri 4.0 tanpa banyak kerumitan. Di era 4.0 ini tren pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) pada mesin manufaktur sangatlah penting, karena dengan pemanfaatan teknologi tersebut akan memberikan keuntungan yang semakin meningkat karena lebih singkatnya proses produksi.

“Indonesia saat ini harus mengadopsi dan mempelajariteknik teknologi baru di semua jenis tekstil termasukpenggunaan material dan peralatan yang dapatmemacu produktivitas tekstil” ujar Paul.

Untuk itulah pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terintegrasi bertaraf internasional dan terlengkap, Indo Intertex – Inatex 2022 kembali diselenggarakan secara offline di Jakarta International Expo setelah tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Pameran edisi ke-18 ini akan berlangsung selama 4 hari mulai 10-13 Agustus 2022 yang menghadirkan lebih dari 130 peserta berasal dari 16 negara Asia dan Eropa. Para peserta akan menampilkan produk dan inovasi teknologi dari mesin tekstil dan garmen, bahan baku, mesin digital printing, kimia tekstil, aksesoris serta produk tekstil lainnya.

Jemmy Kartiwa Sastraatmaja Ketua Umum AsosiasiPertekstilan Indonesia (API) berharap dengan kembali diadakannya pameran Indo-Intertex di tahun 2022 akan memicu optimisme dan minat investasi pada kalangan pelaku usaha TPT nasional di masa pasca pandemi Covid-19 ini. “Kami juga berharap diselenggarakannya acara ini semakin menggaungkan semangat bahwa industri TPT bukanindustri sunset serta masih memiliki masa depan yang panjang dan cerah,” ujarnya. Peraga Expo menargetkan pameran akan dikunjungi 15 ribu pengusaha dan profesional.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved