Management Trends

Agar Karyawan Tetap Produktif di Tengah Pandemi COVID-19

foto Google Image

Menjaga kondisi karyawan tetap produktif saat pandemi tidaklah mudah. Apalagi untuk perusahaan seperti PT Frisian Flag Indonesia (FFI) yang terpaksa memutuskan sebagian karyawannya tetap bekerja dan sebagian lagi work from home (WFH).

Corporate Affairs Director FFI, Andrew F. Saputro, mengatakan kondisi fisik dan psikologis menjadi poin penting di tengah berlangsungnya kebijakan PSBB. Andrew menjelaskan pada acara konferensi pers virtual dengan tema “Building Strong Family pas #DiRumahAja: Gizi Seimbang, Aktif dan Bahagia” (29/04/2020), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang memaksa pola hidup dan kerja berbeda, anak-anak sekolah di rumah, dan orang tua kerja di rumah juga. “Hal ini tentunya berdampak secara fisik dan psikologis,” imbuhnya.

Untuk itu di FFI, memberikan panduan bekerja dengan kondisi PSBB ini, yang arahannya bukan saja dari Frisian Flag global tapi juga ada panduan yang sifatnya lokal. “Kami membangun kondisi kerja yang stay connected, tidak berkomunikasi dalam kondisi seperti ini berbahaya, baik itu dari sisi performa kerja maupun kewarasan,” ungkapnya.

Menurutnya, menjaga kewarasan para pekerja saat kondisi seperti ini sangat penting, dengan terus stay connected atau menjaga silaturahmi, mulai dari morning call rutin di jam 9 setiap hari, mengecek kondisi masing-masing tim, berbincang ringan apakah tentang kondisi umum atau terkait kompetitor.

“Kami juga mengajak karyawan untuk ikut webinar, dengan berbagai tema yang mereka bisa pilih sesuai minat, bahkan hingga ada kegiatan cooking sharing. Jadi stay connected itu penting kami jaga,” tandasnya. Menariknya, FFI bisa dibilang merupakan satu-satunya perusahaan yang memberikan tunjangan khusus untuk para karyawan yang karena tanggung jawab pekerjaannya, harus bekerja di kantor atau di pabrik.

“Kami memberikan tunjangan khusus yang berlaku per 1 April ini, bagi yang harus bekerja di kantor atau pekerja pabrik. Ini merupakan cara kami memberikan penghargaan karena mereka berkorban di tengah pandemi COVID-19 ini mereka harus tetap bekerja agar perusahaan tetap berjalan dengan baik,” terangnya. Tunjangan khusus ini semacam insentif yang diberikan bersama dengan gaji.

Untuk yang tetap bekerja, perusahaan tetap menerapkan protokol keselamatan karyawan dari pandemi ini. Menurut Andrew, protokol kesehatan yang diterapkan FFI pun sangat ketat mulai dari mengecek suhu badan sebelum masuk kantor, mengatur jarak makan dan antrian di kantin, desinfektan rutin di wilayah kerja, pemberian vitamin, dan pemberian hand sanitizer serta masker bagi karyawan.

“Kami juga menyampaikan infografis tentang personal hygiene, kesehatan dan kebaikan susu yang rutin kami kirim melalui whatsapp group karyawan. Video singkat tentang update dari manajemen, serta internal webinar untuk karyawan dengan berbagai topik,” paparnya.

Apa yang diterapkan di FFI, selaras dengan yang disampaikan Psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd yang juga turut berdiskusi dalam acara ini bahwa penting menjaga kesehatan jiwa dan ketenangan pikiran dalam membentuk pribadi yang sehat fisik dan mental.

Menurut Rosdiana, kita akan memasuki situasi a new normal – hal yang sebelumnya tidak biasa, kini menjadi hal sehari-hari kita temui. “Tinggal di rumah 24 jam, bekerja dan sekolah dari rumah, bertemu orang yang sama terus menerus, atau di beberapa keluarga bahkan harus diam di ruangan yang tidak terlalu luas – perubahan ini dan menjalankan kebiasaan baru berpotensi menimbulkan kejenuhan bahkan stres yang akan sangat mempengaruhi imunitas tubuh,” tuturnya.

Ia menyarankan cara terbaik untuk menghindari stres ini adalah dengan mencari cara untuk menikmati kebiasaan baru ini dan mengubah cara berpikir. Banyaknya waktu bersama keluarga di rumah dapat disiasati dengan membuat rule of game baru dan disepakati bersama, melakukan apa yang kita sukai secara individual dan memilih kegiatan yang dapat dikerjakan bersama sehingga orang tua tidak stres dan anak-anak senang berada di dekat orang tuanya.

Rosdiana menyarankan empat cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menghindari stress, membentuk bonding antara anggota keluarga, dan membangun kebahagiaan di rumah, yaitu: mengajarkan anak untuk mandiri agar pekerjaan orang tua dapat terbantu; melakukan komunikasi dua arah yang terbuka antar anggota keluarga, kurangi penggunaan gadget dan biarkan anak bercerita kepada Anda dan ini akan membantu melatih kemampuannya menyampaikan gagasan.

Selain itu melakukan dan membangun kebiasaan baik bersama, seperti kebiasaan makan-makanan bergizi dan rutin minum susu, hingga memasak atau membersihkan rumah; membiasakan kedisiplinan dengan aturan bersama yang harus diikuti oleh orang tua dan anak-anak. Boleh juga ditambahkan apresiasi dan konsekuensi yang harus dibicarakan bersama terlebih dahulu.

Lalu mencontohkan tingkah laku empati dan senang berbagi dengan beramal atau berdonasi untuk membantu anak-anak untuk lebih mensyukuri apa yang dia miliki. Rasa bahagia yang hadir di tengah keluarga adalah permulaan yang sangat baik untuk membangun keluarga kuat Indonesia.

Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKM Universitas Indonesia Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D untuk tidak lupa menjaga kondisi tubuh tetap optimal dibutuhkan imunitas yang tangguh untuk dapat mendukung tubuh beradaptasi dengan berbagai macam virus dan penyakit melalui asupan yang baik, apakah itu vitamin maupun protein.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved