Alami, perusahaan peer to peer (P2P) lending syariah, mencetak pertumbuhan tiga kali lipat dibandingkan kinerja tahun 2019.

Selain itu, perusahaan mencatatkan Non-Performing Financing (NPF) di angka 0%. Adapun akumulasi penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp280 miliar per November 2020. Peningkatan kinerja di tengah pandemi ini merupakan hasil dari 2 strategi yang dijalankan oleh perusahaan, yakni berkolaborasi dengan lintas sektor, proyeksi industri dan bisnis, serta mengoptimalkan pendana ritel.

“Esensi sistem keuangan syariah harus dipandang dari perspektif yang lebih luas, di luar unsur keagamaan yang menaunginya. Memang betul kita menggunakan syariat dan nilai Islam sebagai pegangan menjalankan operasional. Namun kami optimistis, sistem ini bisa memberikan social impact atau manfaat bagi seluruh elemen masyarakat,” kata Dima Djani, CEO Alami.

Untuk mempertahankan kinerjanya hingga tahun 2020, platform berencana melakukan kolaborasi dengan BPJS Kesehatan dan e-Fishery. “Kami kerap menemukan kenyataan bahwa kolaborasi bisa terhambat karena pihak mitra kerap belum siap bekerja sama dengan perusahaan fintek. Kemitraan Alami dengan perusahaan-perusahaan jangkar seperti BPJS dan e-Fishery sudah dilengkapi dengan tambahan solusi teknologi seperti integrasi sistem,” kata Dima menambahkan.

Di tahun 2021, perusahaan berencana membidik perusahaan startup, rumah sakit, dan perusahaan logistik. Platform ini juga berencana untuk melakukan sinergi dengan institusi keuangan syariah perbankan seperti Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id