Trends

Alasan Pendiri Bank Jago Pilih Akuisisi Artos Jadi Bank Digital

Kantor pusat Bank Jago di Jakarta Pusat (ST PHOTO: WAHYUDI SOERIAATMADJA).

Komisaris Utama sekaligus pendiri PT Bank Jago Tbk Jerry Ng mengemukakan alasannya mengakuisisi PT Bank Artos Indonesia Tbk menjadi bank digital. Aksi korporasi itu dilakukan sejak 2019 melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) bersama Wealth Track Technology (WTT).

Jerry mengatakan untuk membangun bank dengan konsep anyar, ia membutuhkan perusahaan dengan kriteria tertentu, seperti tidak memiliki banyak cabang. Mantan bos PT Bank BTPN Tbk itu pun mengibaratkan pendirian Bank Jago seperti membangun rumah baru.

“Sebetulnya saya katakan lebih gampang bangun daripada merenovasi,” ujar Jerry dalam diskusi Katadata Indonesia Data and Economic Conference, Selasa, 23 Maret 2021.

Saat diakuisisi, Jerry menyebut Bank Artos hanya memiliki tiga sampai empat cabang. Pada saat bank-bank konvensional menghadapi tantangan untuk mengurangi kantor cabang sebagai akibat dari transformasi digital, Artos pun tidak perlu melakukannya.

Selain itu, lantaran jumlah kantor cabangnya sedikit, sumber daya manusia yang bekerja di Artos terhitung kecil. Dengan demikian, saat diakuisisi, investor tidak harus merumahkan pegawai-pegawai lamanya.

“Saya komitmen tidak ada lay-off karyawan,” ujar Jerry.

Di sisi lain, alasan Jerry memilih Bank Artos ialah lantaran perusahaan tersebut belum memiliki basis teknologi. Kondisi ini memudahkan pemilik saham melakukan perubahan dari sisi sistem teknologi dan menyesuaikannya dengan konsep bank digital yang akan dibangun.

Dari kinerja perusahaan, Jerry juga melihat bahwa Bank Artos tidak memiliki risiko kredit macet atau NPL seperti bank-bank konvensional lainnya. “Kami enggak ada masalah NPL karena balancingnya kecil,” ujar Jerry.

Jerry optimstis ke depan Bank Jago akan menjadi bank digital dengan pangsa pasar yang besar. Namun untuk mendorong pertumbuhan kinerja bank, ia menyatakan perusahaan harus melakukan beragam inovasi dan merancang model bisnis yang unik.

Tak hanya itu, ia menilai perlu adanya konsep-konsep Bank Jago yang relevan dan mengikuti perkembangan zaman. “Kita harus continue to adopt karena ekosistem kita juga akan berevolusi,” tuturnya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved