Management Trends

Anggaran Pembangunan MRT Naik Menjadi RP 24,9 Triliun

Anggaran Pembangunan MRT Naik Menjadi RP 24,9 Triliun

PT MRT Jakarta telah mengerjakan konstruksi mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) tahap pertama untuk rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Sampai 30 September 2016, kemajuan proyek MRT sudah mencapai lebih dari 50%. Pengerjaan proyek MRT ini terbagi dua, elevated dan underground‎. Proyek elevated sudah selesai 38,49%, sedangkan k underground sudah 74,49%. Jadi, keseluruhan kemajuan proyek MRT sudah mencapai 56,41%.

foto-inilah-rupa-terowongan-dan-stasiun-mrt-jakarta

Beberapa kendala yang dihadapi oleh PT MRT Jakarta antara lain masih perosalan pembebasan tanah di daerah Fatmawati. Direktur Keuangan dan Administrasi MRT Jakarta, Tuhiyat, mengaku persoalan pembebasan lahan ini sudah dalam proses koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, Dinas Perhubungan, dan BPN (Badan Pertanahan Nasional). Persoalan lainnya adalah eskalasi.

Untuk fase kedua (dari Bundaran HI sampai Kota, anggaran pembangunan meningkat jadi JPY¥ 199 miliar (Rp24,9 triliun) dari awalnya JPY‎¥ 133 miliar (Rp16,3 triliun) berdasarkan minute of discussion.”Penambahan biaya ini dikarenakan adanya SNI (Standar Nasional Indonesia) yang harus dipenuhi seperti standarisasi baja tahan gempa, adanya CT/VT, dan lain-lain. Kami baru akan melakukan lelang untuk konsultan engineering, setelah itu kami adakan evaluasi. Setelah evaluasi baru bisa mengambil keputusan,” jelas Tuhiyat.

Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan antara lain pekerjaan konstruksi area depo MRT di Lebak Bulus, pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom untuk stasiun layang, pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, pekerjaan CT/VT, serta pekerjaan pembuatan terowongan jalur bawah tanah.

Adapun rincian perkembangan pembangunan MRT sebagai berikut; progress depot dan stasiun Lebak Bulus 33,09%, progress stasiun Fatmawati dan Cipete 45,95%, progress stasiun Haji Nawi-Blok A-Blok M- Sisingamangaraja 39%, progress stasiun Senayan 71,15%, progress stasiun Bendungan Hilir – Setiabudi 67,83%, progress stasiun Dukuh Atas-Bundaran HI 80,55%.

PT MRT Jakarta sudah menandatangani kontrak pembiayaan sebesar Rp11,6 triliun dari total investasi MRT sekitar Rp12 triliun. Namun hingga akhir September, penyerapannya baru Rp4,46 triliun atau baru 38%.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved